When He Looked At You

555 38 5
                                    

Pairing: Hoodie x Reader
Genre: Drama, Romance, Slice Of Life

Reader's POV

Arrrrrggh, seharusnya aku gak memasuki hutan terlarang ini! Seandainya temanku gak mengajak aku, aku pasti udah bisa bersantai di rumah! Dan sekarang aku malah tersesat di hutan laknat ini. Mana temanku malah ninggalin aku lagi! Grrrrr!

Srek ... Srek ....

Hah? Suara apa itu? Kayaknya aku mendengar suara tadi itu ... Apa cuma perasaanku saja ya?

Hoodie's POV

"Dasar Masky ... Enak banget dia malah ninggalin gue! Tak gue beri dia pelajaran kalo ketemu nanti."

Gue mengumpat karena gue ditinggalin sama Masky. Masky bilang dia ada urusan penting jadi dia nyerahin gue untuk membunuh manusia itu. Sohib macam apa yang teganya ninggalin gue?!

"Hm?"

Pas banget gue lagi mengumpat, gue lihat ada manusia berjalan di hutan terlarang ini. Tak disangka, dia pasti manusia itu. Sebaiknya gue bersiap-siap.

Srek ... Srek ....

Gue berjalan secara mengendap-ngendap dan bersembunyi dibalik semak-semak. Gue lihat manusia itu celingak-celinguk kayak ketakutan. Huft ... Manusia itu pada dasarnya lemah ya?

"S-siapa disana?!"

Bingo! Kayaknya manusia itu mulai ketakutan. Sebaiknya gue bersiap-siap ....

Reader's POV

"S-siapa disana?!"

Perasaan ketakutan mulai menyelimuti diriku. Apa jangan-jangan itu proxy yang dibicarakan temanku? Kalau beneran tamatlah riwayatku ....

"... Apa ada orang disana?"

Walapun begitu, aku mencoba memberanikan diri untuk mendekati semak-semak tersebut. Aduh, aku ini berpikiran apa sih?! Masa aku milih yang berbahaya?!

Dikala aku mengecek semak-semaknya, aku bisa merasakan sebuah pelatuk dari belakang kepalaku. Disaat itu juga, aku terpatung.

"Jangan bergerak atau gue tembak kepala lu, manusia."

Aku berkeringat dingin, aku merasa ingin menangis! Bagaimana ini ...? Kalau seperti ini caranya aku bisa mati di tempat!

"Apa yang membuat lu berani memasuki hutan ini, nona? Bukankah ini wilayah kekuasaan Tuan kami? Tidak seharusnya seorang manusia bisa memasukinya."

Dengan perasaan ketakutan, aku menjawab pertanyaan proxy tersebut, "A-aku dipaksa t-temanku untuk m-memasuki hutan ini p-padahal aku tidak mau t-tapi dia tetap memaksaku terus! A-akhirnya sekarang kami terpisah ...."

Aku hanya mendapatkan respon diam dari proxynya. Ugh ... Matilah aku!

"... Hmph, jadi begitu?"

Eh?

"Lain kali lu jangan mengulanginya lagi, gue maafkan lu kali ini. Tapi untuk selanjutnya, tak gue pastikan lu tidak bernyawa lagi."

Pelatuk yang ia taruh di belakang kepalaku terlepas, aku memberanikan diri untuk menoleh ke belakang dan melihat topeng hitam tersebut. Tak perlu ditanya lagi ....

"Kamu ... Hoodie kan?"

Hoodie hanya diam mendengar ucapanku, aku tertawa kecil dan tersenyum manis, "Kapan-kapan kita ketemu lagi ya?"

Aku mulai berlari meninggalkan hutan terlarang, namun sebelum aku pergi, aku memperkenalkan diriku.

"Namaku (Full Name)! Kalau kau mau menemui aku, kapan pun aku bisa menemuimu!" setelah itu aku berlari lagi.

Hoodie's POV

(Full Name) ya ...? Nama yang tidak terlalu buruk. Hah ... Akhirnya gue malah membiarkan manusia itu untuk pergi, kayaknya gue bakal dihukum sama Master. Gue sekali lagi teringat senyuman manis dia.

Deg!

"Eh?"

Kenapa jantung gue berdebar begini? Ah, gak mungkin. Gak mungkin gue jatuh cinta sama manusia.

... Atau mungkin iya?

Au ah gelap! Lebih baik gue kembali ke mansion dan menikmati Cheesecake!

Creepypasta ONESHOT [Request] Where stories live. Discover now