Tanggal penerbanganya tepat sehari sebelum ulang tahun Ezzie dan aku akan sampai disana malam hari. Akan menjadi kejutan yang menyenangkan, bukan?  Tapi jika aku tidak salah, kontrakku dengan Harry baru akan habis dua hari setelah ulang tahun Ezzie. Itu artinya, Harry akan rugi. Ah, dia terlalu kaya untuk kata rugi. Anggap saja itu cutiku selamat empat hari. Atau ia bisa ikut pergi denganku karena ia ingin bertemu dengan Ezzie! Itu akan jadi sangat bagus!

Oh, Gris, harapanmu.

Aku mengeluarkan tawa kecil dan langsung saja mencetak pesanan tiket pesawat itu. Sebelum pulang, aku menyempatkan diri membaca sebuah buku sains komputer di lantai atas dan terlalu larut dalam materi yang dibahas, jadi aku membawa buku itu dan meminjamnya dengan pustakawan serta menyumbang beberapa sen untuk tinta dan kertas yang telah kupakai.

Kira-kira jam setengah lima sore aku keluar dari tempat itu. Langit di atasku masih biru, tapi wajahku menjadi merah ketika aku melihat Harry, menyilangkan kedua tangannya sambil bersandar di Mercedez hitamnya sambil tersenyum.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanyaku, tidak dapat menyembunyikan senyuman.

"Where else can you be at?"

"Bukankah seharusnya kau masih bekerja?"

"Kemarin kau mengingatkanku tidak ada apa-apa lagi di kulkas, huh? Aku harap kau tidak benci berbelanja denganku?" Candanya dan aku langsung teringat berapa banyak tas belanjaan yang akhirnya aku bawa saat ia membawaku berbelanja pakaian. Oh, itu terasa sudah sangat lama.

***

Tidak lama dari perpustakaan kami sampai di Whole Foods. Harry mengambil trolley dan mendorongnya, memberikan kepadaku kekuasaan penuh untuk membeli apapun yang menurutku merupakan bahan-bahan 'esesnsial' yang seharusnya ada di dapur. Harus kuakui, sesi belanja ini berjalan dengan sangat kaku karena Harry tidak pernah berbelanja kelontong sebelumnya dan aku tidak tahu seluk beluk tempat ini.

Kami mulai mengelilingi bagian buah dan sayur. Aku melihat sekitar lalu melihat bak penuh dengan apel. Aku mengambil satu dan menunjukkannya pada Harry, "apel oke?"

Ia mengangguk, "sure."

"Red or green?"

"Green, please."

"Kau mau pear juga?"

"Please."

Aku membungkus beberapa apel disana dan menimbangnya, begitu juga dengan pear. Aku tidak bisa mengambil semua hal begitu saja. Yang menilai makananku dan yang membayar semua ini adalah Harry, jadi aku terus saja bertanya padanya setiap kali aku melihat sesuatu yang aku pikir perlu.

"Griselda?" Harry memanggilku.

"Yea? Apa aku mengambil apel terlalu banyak? Atau kau ingin mengembalikan pear-nya?" Tanyaku dan ia menggeleng.

"Aku ada perjalanan bisnis akhir pekan ini di Montreal. Aku ingin kau ikut denganku."

"Montreal?" Aku menelan ludah. "Montreal di Kanada maksudmu?" Kataku tidak percaya.

"Tidak, Montreal di China," Harry memutar matanya. "Tentu saja di Kanada."

"Yea, tentu. Itu akan menyenangkan. Tapi...aku tidak punya paspor," sesalku. Ugh, aku baru saja menolak perjalanan untuk melihat sisi Bumi lainnya.

Escort [Harry Styles]Where stories live. Discover now