Delapan.

134 10 0
                                    

Jessica membuka pintu kamar,Menutup kembali,merebahkan diri di atas ranjang. Hari ini benar-benar lelah, sungguh. Jessica melirik jam pukul dua siang, Jessica segera membersihkan diri.

******
"Apa eonni mu sudah pulang Krystal?"

"Sudah, Baru saja sampai eonni".

"Dia benar-benar terlihat aneh dari kemarin, Dirinya seperti tidak mengenal siapapun sehingga hatinya dingin".

"Eonni, Dia tidak apa-apa mungkin banyak skripsi yang bikin dia lelah". .

"Tapi dia sering keluar rumah mendadak, semalam dia bilang ingin ke cafe luhan.".

"Sooyoung eonni,Percaya padaku. Jika dia ada masalah pasti dia cerita pada semuanya". Jelas Krystal yang sedang menutupi semuanya, Sooyoung hanya menganggauk mengerti.

Tokk..tokk..

"Luhan, Kau sudah pulang ke kota ini eoh?".

"Nde SooYoung".

"Silahkan masuk tuan xi".

"Ishh stop berbicara seperti itu sooyoung-ya".

"Kaja! Cepat masuk.".

"Oppa" Teriak Krystal berlari dan langsung memeluk Luhan senang. "Kenapa oppa tidak bilang jika sudah pulang eoh?". Tanya Krystal sebal.

"Aku semalam bertemu Jessica di cafe milik ku, Ku kira dia sudah memberi tahu kalian".

"Tidak mengasih tau sedikit pun, Hari ini saja dia baru pulang entah dari mana" Jelas Krystal, Luhan yang mendengar pun terasa bingung

'Darimana Yeoja itu, Dia pabo! Bagaimana kalau seseorang mencoba mencari keberadaan nya'

"Dimana eonni mu Krystal?"

"Di kamar sedang mandi mungkin sekarang tidur".

"Aku ingin bicara padanya, Bisa kau bangunkan?" Kata Luhan. Krystal hanya mengangguk dan beranjak naik ke atas.

"Eonni, tidak ada oppa, Mungkin dia di taman belakang" Ucap Krystal setelah balik ke bawah. Luhan mengangguk mengerti dan berjalan menuju Taman belakang.

Terlihat Jessica sedang duduk manis, Melihat pemandangan Taman dirumah milik keluarga 'jung'. Luhan tau apa yang dirasakan Jessica belakangan ini.
Luhan menghampiri jessica dan duduk disampingnya.

"Sica,Kau sedang apa. Ini sangat panas bukan?".

"Oppa, Sejak kapan kau berada disini?" Tanya Jessica menoleh Namja disampingnya.

"Barusaja".

"Kenapa oppa kesini, Bagaimana dengan cafe mu?".

"Kwaenchanayo, ada hara dan eunji disana". Jessica hanya mengangguk membuat suasana hening kembali.

"Aku dengar tadi kau baru sampai rumah dari pagi, Kau darimana eoh?" Tanya Luhan, Jessica hanya terdiam "sica-ya.. kau mendengarkan ku tidak!!".

"Nde oppa, Aku tadi menemui Taeyeon dan kerumah lee sung eonni". Jawab Jessica datar tanpa menoleh sedikitpun.

"Lalu mereka mengetahuinya?". Jessica lagi-lagi hanya menjawab dengan Anggukan pelan

"Jessica.. kau tidak boleh seperti ini, kau tahu banyak orang yang memiliki masalah dia ingin tertawa sehingga melupakan semuanya."

"Terus aku harus apa?" Tanya Jessica polos.

"Kau tadi membatalkan pergi mu dengan Jungkook kan? Ahh jessica itu salah besar. Kau tidak boleh mendiamkan Jungkook karena masalah mu dengan namja itu eoh".

"Tapi aku takut Jika Jungkook tahu kalau akhir-akhir ini aku sedang tidak baik".

"Kau harus pintar menutupi semuanya. Kau tahu Jungkook pasti akan kecewa kau membatalkan rencana nya dan kau belum menelpon nya sehingga 1 pesan saja belum kamu kirim untuknya"

"Aku bingung oppa, Tadi pagi mata ku sangat sembab sehingga aku membatalkan rencana Jungkook"

"Kau menangis eoh? Untuk apa jessica untuk apa, Kau masih mencintai Namja itu hah?!" Jessica hanya bisa terdiam "Kau tau Jungkook sangat mencintai mu jessica. Tapi kau masih memikirkan pria itu yang telah bikin kau sakit hati eoh!!!".

"Anii... oppa, aku tidak mencintai Pria itu, aku mencintai Jungkook sangat. Aku hanya takut semua yang ada di pikiran ku menjadi nyata".

"Percaya kepada Tuhan jessica,Dia baik. Tidak akan membiarkan satu orang pun menyakiti mu lagi, Believe". Kata Luhan Mengelus pundak jessica lembut.

'Jungkook lebih berarti. Aku tidak bisa mendiamkan dia karena donghae, Aku harus bahagia dengan Jungkook. Aku tidak akan meninggalkan Jungkook karena masalah ku dan keegoisan ku'

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang