11:10 PM
"Hallo?"
"Hai. Um sorry random, gue mau nanya deh, kalo manggil lo itu Aud, Drey, atau Sukijem?"
"Ini cowok kemarin?"
"Iya, masa lo lupa. Parah nomor gue enggak disimpen."
"Nanti gue simpen – Terus nelpon gue cuma mau nanya gituan doang?"
"Yoi, sekalian nanya satu hal sih... Belum tidur?"
"Lah menurut ngana?"
"Menurutku kamu menyebalkan tapi lucu,"
"Di awal lo sopan terus baik ya, taunya penggombal gak jelas juga."
"Cuma gombal ke lo."
"..."
"Enggak deh. Jawab pertanyaan pertama dong,"
"Panggilan gue? Terserah deh manggilnya apaan."
"Yakin terserah? Oke deal, mulai dari sekarang gue panggil alay ya."
"Dih, apaan deh. Yang cocok dipanggil alay ya elo lah."
"Katanya terserah,"
"Odi aja biar gampang."
"Odicintai sepenuh hati?"
"Dam, udah ya udah. Cukup perbincangannya. Gak kuat gue."
"Cie ternyata hapal nama gue,"
"Ha."
"Mr. Darcy atau Mr. Wickham?"
"Random banget tiba-tiba nanyain gituan haha."
"Dih ditanya malah ketawa."
"Emang kenapa nanyain itu?"
"Ya kan lo ninggalin nomornya di buku Pride and Prejudice, pasti lo baca kan bukunya? Apa jangan-jangan lo ngasal..."
"Eh enggak kok, gue udah baca bukunya enak aja."
"Yaudah jawab pertanyaan gue dong."
"Gue milih Mr. Collins deh."
"Kenapa doi deh?"
"Dia sama kayak lo tau. Terus ceritanya gue jadi Elizabeth Bennet, abis itu nolak lo deh."
"Ye, sok banget. Mirip juga enggak."
"Hahaha."
"So... you did it for what actually? Selain ide gila, pasti ada alasan lain."
"Did what?"
"Itu, nulis nomor telepon."
"Ya gue pengen tau aja sih yang baca buku itu siapa lagi, sama penasaran aja ada yang nyoba nelpon apa engga. And it happens to be you, unfortunately."
"Unfortunately? Wow rude, belum kenal banget padahal."
"Bercanda! Baper amat sih."
"Enggak, bukan baper, cuma gue kesannya kayak apa gitu.."
"Oke sorry deh? Btw gue ngantuk banget. Tidur dulu ya, Mr. Collins."
"Ini cara lo menghindari percakapan yang tadi ya?"
"Hah? Enggak kok emang beneran ngantuk."
"Iya, iya. Besok jangan lupa bangun mbak Elizabeth Bennet."
--------
YOU ARE READING
We Met Over the Telephone
Short StoryBanyak orang berkenalan dengan bermacam cara. Audrey dan Adam memiliki cara unik mereka sendiri. Dengan sebuah nomor telepon yang terselip di buku perpustakaan dan keberanian, dua orang itu memulai perbincangan mereka...
