18

5.7K 407 19
                                    

TYPO ANYWHERE !!!

BELOM CAPE TARGET EMANG, TAPI GAPAPA KU SAYANG KALEAN YANG UDAH VOMMENT:*

HAPPY READING
_______________________________________

Dan disinilah prilli sekarang. Duduk dihadapan pria yang pernah menjadi pacarnya. Pria itu, Dio tengah memandangnya dengan tatapan yang tidak bisa prilli artikan.

Dio berdehem untuk menutupi senyum lebarnya. "Lo mau pesen apa prill?", belum sempat prilli membuka mulutnya Dio sudah melanjutkan perkataannya. "Pesen kaya biasakan? Steak dengan milkshake coklat?".

Prilli hanya diam mematung mendengar perkataan Dio. Kenapa ini anak masih inget sama pesenan gue kalo di kafe ini sih? Prilli merutuk didalam hati. Dia mengangguk mengiyakan dan Dio dengan segera memanggil pelayan yang kebetulan lewat didekat meja mereka.

Setelah memberitahukan pesanan mereka, Dio kembali memandang prilli yang membuat prilli jengah.

Ia memutar bola matanya malas. "Ngapain sih lo ngeliatin gue gitu banget", katanya ketus.

Dio terkekeh lalu menopang dagunya dengan sanggahan telapak tangannya. "Gak papa. Gue seneng aja lo mau nerima ajakan gue".

"Biasa aja kali. Mumpung gue gaada kerjaan juga".

"Oh pantes. Gue kira lo mau karna kangen gue".

"Ish pede banget lo", kata prilli sambil terkekeh kecil.

Dio menatap takjub prilli yang terkekeh. Biasanya prilli hanya menampilkan wajah galak kalau dia berada dekat dengannya. "Yee sampe mupeng lo liatin gue. Awas entar clbk lo sama gue".

"Emang gue masih cinta", gumamnya pelan. "Hah? Apa? Lo ngomong kecil banget sih".

Dio tersadar dari lamunannya. "Eh enggak.. itu... eng.. kita kaya dulu lagi ya prill. Buka lembar baru. Gue punya alesan kemaren mutusin elo. Bukan karna gue gasuka prill. Sumpah. Tapi gue gak bisa jelasin sekarang sama lo".

Prilli menganga mendengar permintaan Dio yang frontal. "Ap..apa. Gak gue gak bisa kembali kayak dulu. Tapi.."

"Tapi apa, tapi...?", saking penasarannya Dio sampai tidak sadar bahwa pelayan kini sudah berdiri di samping mejanya dengan membawa pesanan mereka.

"Maaf mas mbak, ini pesanannya". Ujar pelayan itu. Dio sampai terlonjak kaget yang membuat prilli menahan tawanya.

Setelah mempersilahkan tamunya, pelayan tadi pergi dari hadapan kedua orang itu. "Tapi... kalau lo mau jadi temen gue. Ya gue mungkin bisa nerima. Tapi enggak untuk balikan."

Dio menghela nafas pasrah. Tapi sedetik kemudian dia tersenyum riang. "Okey. Temen. Atau bisakah kita jadi seorang sahabat?". Mungkin dio masih belum puas dengan status mereka yang hanya berteman.

Prilli menaikkan sebelah alisnya lalu mengangguk dengan senyuman. "Okay, sahabat". Membuat dio makin melebarkan senyumnya. "Yeah, sahabat. Now, let's eat".

Prilli hanya tertawa kecil melihat tingkah absurd Dio. Dan tanpa mereka sadari. Ada dua orang pria yang menatap mereka. Tidak, hanya satu karna satunya hanya memandang temannya yang menatap mereka dengan tajam dengan bingung.

\*\*\*\*\*\*\

"Eh lo liat apaan sih xel? Serius banget perasaan?".

"Enggak. Udah lo lanjut lah makannya. Gue harus buru2 pergi nih". Temannya menatap bingung Axel yang tingkahnya berubah. Namun tak urung temannya dengan segera menghabiskan makannya.

Gue gak nyangka bisa ketemu sama lo lagi prill. Tapi kenapa disaat gue mau ungkapin perasaan gue yang terpendam lama lo malah balikan sama mantan lo.

I Love You, Baby SitterWhere stories live. Discover now