Male!! Te-am Work (HaythamXReader)

327 14 4
                                    

Udara Boston mulai mendingin, kepingan salju berjatuhan hari demi hari, membuat bentangan selimut putih disepanjang atap rumah. Green Dragon tak luput dari selimut putih itu, pengunjung mulai ramai pada hari ini. Aku sendiri duduk disalah satu meja dekat dengan jendela, menunggu seorang Master Agung yang kini sedang berpengaruh bagi Ordo Templar. Master Agung Edward Kenway, bukan kali pertamaku menunggu dan berbincang dengannya. Hanya saja baru kali ini ia agak terlambat dari janji yang kami tetapkan, hari mulai sore. Penjaga bar bilang dia akan datang agak malam untuk menyewa kembali sebuah ruangan untuk ia tinggali, harus kuakui dia senang sekali pergi dan mengerjakan tugas penting yang berhubungan erat dengan Ordo.

Kuputuskan untuk menunggu diluar, namun baru saja aku beranjak dari tempat dudukku. Kulihat pintu bar terbuka, dan datanglah seorang pria tegap dengan jubah biru dan topi tricornnya yang khas, dibelakangnya muncul seorang pria dengan jaket hitam pekat dan masker yang berlambangkan Ordo Templar. Aku membungkuk hormat "Sir Haytham." sapaku "(N)! Kau pasti lelah menungguku. Bukan begitu? Maukah kau ikut bersamaku makan malam bersama yang lainnya?"

"Tentu saja Master Kenway."

Haytham menoleh kearah pria dibelakangnya dan berjalan menaiki tangga, "Master Cormac, kalau tidak salah." tegurku. Pria itu melepaskan maskernya dan mengangguk pelan "Aye! Dan kau pasti Master (N/A), Master Kenway pernah bercerita tentang dirimu." aku mengangguk sambil mengikuti Haytham menaiki tangga. Aku berbincang dengan Shay sampai beberapa orang datang dan duduk di meja bersama kami, Charles Lee, Thomas Hickey dan teman milik Haytham yang lain. Kami makan malam bersama sambil membahas rencana untuk mengambil alih sebuah port di pinggir kota Boston.

"Sir (N), aku yakin kau bisa mengatasi situasi darurat. Jadi aku pikir kau dan Shay akan mengawasi situasi. Sedangkan Lee dan Hickey menyamar sebagai salah satu dari tentara. Dan aku, akan masuk dan menghabisi pimpinan disana. Sir (N), berkoordinasilah dengan Sir Cormac untuk situasi buruk. Yang mungkin, tidak bisa dihindari." aku dan Shay hanya mengangguk dan sekiranya begitulah isi pertemuan kami.

Esok paginya Shay mengetuk pintu kamarku dan bertanya apa aku bisa meluangkan waktu untuknya. Ku persilahkan ia masuk dan menikmati secangkir teh, "Sir Cormac, aku sering dengar dengan keahlianmu dalam menjalan tugas dari Master Kenway. Jadi, bisakah kau beri usulan bagamana kita akan bertindak nanti."

Shay mengangguk pelan dan mulai memberitahuku tentang idenya yang menarik. Siang harinya, kami sudah berada diposisi masing-masing. Sir Charles dan Hickey sudah mengenakan seragam prajurit Inggris dan berada di salah satu sudut front. Meskipun aku bertugas bersama Shay, kami berada di tempat yang berbeda. Aku berada di puncak pohon yang paling dekat dengan front, nampak jelas dari atas posisi setiap orang. Shay sendiri mengambil posisi pada jalur bawah tanah, ya aku tahu akan ada lebih banyak prajurit disana tapi dia bilang tidak apa jadi kuserahkan semuanya padanya.

Master Kenway mulai terlihat menghabisi beberapa penjaga yang melihatnya dan membunuh seorang pemimpin disitu. Semuanya berjalan lancar, sampai "Mata-mata!!" seru salah satu penjaga, awalnya aku kira ia menyoraki diriku namun saat aku selidiki lagi mereka meneriaki Hickey yang penyamarannya terbongkar. "Eh, dia tidak melalukannya dengan benar." gerutuku, aku melihat Haytham menaiki sebuah atap dan bersembunyi dibalik cerobong asap, tidak jauh aku melihat pintu yang tergeser dan menampakan air riffle milik Sir Cormac. Lee bergerak menuju arahku, "Hah... Ini dia." aku melompat dan mendarat diatas dua penjaga, mereka terkejut dan dengan rasa takut mulai meningkatkan kesiagaan mereka "Tidak semulus dugaanku, Sir Charles." tegurku sambil membabat habis penjaga yang mendekat "Bukan salahku" bantahnya, ada satu prajurit yang ingin menerkam Hickey dari belakang tapi seketika prajurit itu terjatuh tak bernyawa. "Tembakan jitu Cormac!" sapaku saat ia mendekati kami. Haytham turun dari atas dan mendobrak pintu lalu masuk dengan tergesa-gesa, "Sekarang apa?" sela Hickey "Aku yakin dia butuh kehadiranmu Master Cormac." tambahku. Ia segera menyusul masuk sedangkan kami menunggu diluar.

"Aku tidak percaya penyamaran kalian pecah secepat itu." tegurku "Salahkan Hick-Ey! Karena aku, sudah melakukan sebersih mungkin." bantah Lee "Hei! Sepertinya kau sendiri tidak percaya akan kemampuan kami? Hm? M-a-s-t-e-r (N/A)??" ejek Hickey.

Tentu saja aku meragukan mereka, selama karirku menjadi Master Agung di London hal serendah ini tidak pernah terjadi. Terlebih lagi aku selalu bekerja sendiri dalam tugas-tugas yang diberikan Ordo. Aku berdecak dan mengalihkan pandangku ke Master Kenway yang berjalan santai kearah kami, senyumku melebar.

Bisa dibilang misi ini tidak berjalan baik, tapi hasilnya lebih dari apa yang Master Kenway kira. "Kau yakin tidak ingin lebih lama berada di Boston Master (N/A)?" tanya Haytham dengan nada wibawanya yang arogan "Tentu aku mau, Master Kenway. Tapi aku tidak bisa membiarkan tugasku yang lainnya terbengkalai."

"Kemana tugasmu membawamu?"

"New York, Sir Haytham."

"Kalau begitu ijinkan Master Cormac mengantarmu kesana, ia tidak akan keberatan apabila kamu mau."

"Tentu saja Sir, aku sangat senang."

Dengan begitu keesokan harinya aku menaiki kapal milik salah satu anak buahnya, ia memberiku saran sebelum pergi. Entah bagaimana, muncul perasaan aneh. Begitu kapal menjauhi dermaga disaat itu aku menyadari perasaan aneh tersebut. Bahwa aku punya firasat kalau perpisahan kami kali ini adalah yang terakhir.

"May the father of understanding guide us."

(N) (N/A)
Boston, September 1758

Assassin's Creed X Reader (Male & Famale) [Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang