Female!! King of Manor 1 (Connor x Reader)

386 19 3
                                    

Aku dengar Connor terus saja mengunci dirinya didalam kamar, seharian penuh! Dan itu membuatku cemas, Achilles bilang ia akan segera keluar cepat atau lambat. Tapi aku rasa aku tidak dapat menunggu untuk itu, lagi pula aku ingin tahu kenapa dia melakukan hal ini. Aku memang baru sebulan berada di Homestead milik assassin, Connor sendiri menyelamatkanku dari Red coat di Boston dan menawarkanku agar tinggal disini. Connor itu pria yang kuat, itu menurutku jarang berbicara memang tapi aku belum pernah menemukan dirinya seperti ini.

Aku mengetuk pelan pintu kamarnya "Connor?" tidak ada jawaban, aku kembali mengetuk "Connor? Kau didalam? Aku ingin bicara dengan..." saat aku menempelkan telapak tanganku ke daun pintu, aku sadar kalau pintunya tidak terkunci. Akupun segera masuk dan menemukan Connor duduk disudut tempat tidurnya dan menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Disampingnya ada sebuah kotak kayu, terlihat agak sedikit tua. "Connor? Kau baik-baik saja?" tanyaku sambil mendekat, ia sempat terkejut mengetahui aku sudah berada disampingnya "Akh... Aku baik-baik saja (N)."

"Jangan berbohong Connor, katakan ada masalah apa?" aku duduk disamping kotak tua itu dan menaruh tanganku di pundaknya "Bukan masalah besar lagi pula." katanya sambil menghela napas "Kotak apa itu?" tanyaku pelan. Ia melirik kotak itu dan mengankatnya "Ini, tempat aku menyimpan bulu elang." jawabnya pelan.

"Untuk apa? Apa kau suka bulu elang?" Connor membuka kotak itu dan tertawa pelan, suaranya yang berat dan langka membuatku sedikit geli. "Bulu ini, untuk memperingati hari kematian ibuku. Setiap tahun aku menaruh satu, dan hari ini aku harus menaruh satu." Connor menutup kembali kotaknya dan menatapku hangat "Eh, maaf ya. Aku tidak tahu ini soal ibumu."

"Tidak apa (N). Hei, mau ikut mencari bulu elang untuk tahun ini?" tawarnya sambil mengambil perlengkapan dan senjata khas miliknya "Tentu! Achilles juga minta beberapa persediaan." jawabku bergembira.

*Le skip oleh bajing terbang~*

"Kau yakin mau memanjat pohon itu?" Connor menatapku ragu, ada sarang burung elang diatas sana. Tapi pohonnya sangan tinggi, bahkan aku belum bisa melihat ujungnya meskipun aku berada di salah satu ranting pohon. "Ya, aku bisa tangani ini." kataku yang langsung melompat dan memanjat pohon besar itu tanpa menunggu komentar dari Connor. Sudah sengetah jalan aku menggapai sarang itu, lalu aku melihat Connor memanjat di sisi lain dari pohon ini "Yang sampai terakhir harus memasukan babi kekandang!" serunya "Heeeeh! Kenapa bisa begini?!?!" Connor tertawa dan terus memanjat, aku mempercepat gerakkanku. Kami sudah berada di puncak dan tanganku berusaha meraih bulu elang yang ada di atas sarang. Saat jariku hanpir menyentuhnya, sesuatu jatuh dari atas dan menggoyangkan ranting yang berusaha aku raih, "Apa?!" aku melihat kebawah dan mendapati Connor dengan bulu digenggamannya "Bagaimana? Ha?" dia kembali tertawa dan turun dari pohon "Sialan! Kau Connor!!" geramku.

*le time skip by Homestead mission : masukin babi ke kandang ~('<')~ *

Aku meregangkan tubuhku dan kembali melangkah, Connor berjalan didepanku. Gemerincing senjata yang tergantung ditubuhnya memeriahkan suasana hutan di John's Town. "Badanku masih terasa pegal, tidak heran kenapa kau benci kegiatan tadi." celetukku dan Connor menoleh sedikit kearahku "Aku hanya tidak tahu harus kasar atau tidak pada babi-babi itu." aku tertawa kecil "Seandainya mereka tidak lari secepat itu." selaku "Ya." jawabnya singkat. Kami kembali memasuki wilayah Homestead dan kami disambut oleh istri dari penebang kayu (Lupa namanya siapa ;_; kalau kamu main pasti tahu misi ini). "Connor!! Connor!!" serunya, kami saling pandang sejenak lalu dengan sigap mendekatinya "Connor!! Seseorang dengan seragam dan senjata berusaha merampok kami!! Dia ada di depan rumah, aku kira dia hanya pemburu yang kebetulan lewat! Cepat! Anak-anak ada di dalam rumah!" tanpa basa-basi lagi kami berlari ke tempat kejadian, pria itu sadar apa yang sedang mengejarnya. Ia lari menuju sungai, "(N)! Kau kejar dia! Aku akan menerkamnya dari atas." Connor dengan cekatan melompat keatas pohon, aku terus mengejar orang itu.

Kami sampai disungai dan pria itu tertahan oleh batu besar, Connor dengan gesit melompat dan membunuhnya. Ada beberapa langkah kaki yang menyusul kami, mereka adalah para penebang kayu. "Connor, kenapa berlarian seperti itu? Si-siapa orang yang kau bunuh itu?" tanya yang berambut merah.

"Dia menguntip rumahmu, berusaha merampas isinya. Istrimu meminta pertolongan pada kami."

"Oh! Tidak, dasar bajingan orang itu! Jikalau ada sesuatu yang buruk terjadi pada isteriku--" yang berjanggut merah menoleh kearah si rambut merah "Aku akan menyalahkanmu!" "Apa?! Aku! Kenapa?!" "Bukankah sudah kubilang beberapa kali kalau kau seharusnya diam dirumah--".

" Aku punya perasaan buruk tentang ini Connor. " dia mengangguk "Mereka pergi." balasnya singkat, kedua penebang kayu itu pergi tergesa-gesa menuju rumah mereka. "Tidakkah seharusnya kita menyusul mereka?" tanyaku, Connor mengangguk dan berjalan kerumah kedua penebang kayu itu. Belum kami memijakkan kaki di halaman rumah mereka, tiga orang anak kecil memanggil-manggil nama Connor. "Master Connor! Kami butuh bantuanmu!"

"Ayah bertengkar Master Connor! Ayo! Sebelum ayah mulai melakukan hal buruk!" tegas anak yang lainnya, mereka menunjukan kami jalan menuju rumah para penebang kayu itu. Mereka sedang adu jotos rupanya, Connor berusaha melerai mereka namun kelihatannya ia kewalahan. "Oh, mereka akan saling melukai!" bisik salah satu dari istri mereka "Ini tidak akan selesai kalau mereka tidak ada yang mengalah." sahut yang satunya. Aku mulai geram, kuambil pistolku dan kutembakkan ke sembarang arah. Mereka terkejut, kedua orang itu menatapku takut, Connor menggunakan kesempatan ini dengan baik. Ia memisahkan keduanya dan masalah ini selesai.

Hari mulai malam, kami akhirnya kembali ke homestead dan menyiapkan makan malam. "Hei Connor, apa kau tidak merasa lelah membantu penghuni homestead seperti tadi?"

"Tidak. Selagi mereka aman dan nyaman. Bagiku tidak masalah."

"Kau baik sekali Connor."

Ia mengangguk dan merapihkan piring untuk hidangan malam ini, selesai makan Connor mengambil beberapa perlengkapannya dan bersiap untuk pergi. "Kau akan kemana Connor?"

Ia menoleh dan tersenyum, "Ada hal yang harus aku kerjakan." "Bolehkah.. Um.. Aku ikut denganmu?" Ia menatapku lalu mendekat "Tidak (N), tetaplah disini. Aku bisa mengatasinya sendirian."

"Yeah, aku tahu itu. Tapi, Connor. Kalau kau butuh bantuanku, katakan saja. Aku akan siap sedia!" Connor tersenyum lebar dan mengelus kepalaku "Tentu (N). Jaga dirimu."

"Kau juga, king of manor."

Connor terdiam sesaat "Heheh, kenapa semua orang memanggilku begitu?"

"Karena kamu baik Connor, kau juga peduli pada yang lain." ia tersenyum lalu bergegas pergi. Apapun itu misimu, kembalilah dengan selamat.

-Bersambung-

Assassin's Creed X Reader (Male & Famale) [Indonesia]Where stories live. Discover now