Yang Klav suka adalah cipratan darah yang mengenai kausnya. Sensasi yang selalu ingin dia rasakan lagi dan lagi.
Yang Beneta inginkan adalah secangkir teh, kedamaian, dan sendiri. Nyatanya dia tidak pernah bisa mendapatkan ketiganya sekaligus.
Yang orang lain tidak ketahui adalah mereka definisi nyata dari topeng.
Semuanya berjalan seperti biasa. Topeng mereka tersembunyi rapat. Sampai sebuah peristiwa terjadi. Hanya dua pilihannya : membunuh salah satu, atau mati dua duanya.
Bagi Klav itu mudah. Tapi kartu As Beneta yang pegang.
Dan mereka lupa, dalam bayangan paling semu sekalipun, dalam garis paling imajiner sekalipun salah satunya adalah bagian dari yang lain.
Dua pilihan bermakna satu: mereka mati. Bagaimanapum caranya, kapanpun waktunya.
Sayangnya, dalam kondisi sadar yang paling tidak sadarpun mereka tahu jika mereka ingin menyelamatkan satu sama lain.
-
Naulia
YOU ARE READING
Frame
FantasySatu lagi yang tidak pernah bisa mereka lawan dari takdir. "Suatu hari dibulan kesepuluh setelah kita pindah, tepat duabelas jam setelah pertengkaaran terhebat kita, hari ini.... aku.. Maafkan aku Beneta" -rekaman untuk Beneta-
