#18

3.3K 130 1
                                    

Aldo pov

Gue menghampiri teman teman gue yang lagi di pinggir api unggun sambil bermain gitar. Saat gue dateng mereka melihat gue dengan sinis dan tidak senang sama sekali. Gue menceritakan semuanya saat gue sama Loren di bukit. Teman teman gue syok terutama sahabat gue John sedangkan Edward hanya tersenyum santai sambil bermain gitar.

"Jadi...loh tadi habis sama loren di bukit? Berduaan?" Tanya John. John tak percaya sama sekali dengan pernyataan ini.

"Iya" gue mengambil jajanan ditangan Nick.

"Terus...kenapa loh berduaan sama dia? Loh harus hati hati sama dia. Kal-" omongan Nick terputus karena gue memotong pembicaraan

"Bacott loh. Justru dengan ini gue bisa menjatuhkanya" gue berbicara sambil mengunyah makanan.

"Maksud loh" mereka bertiga menjawab berbarengan.

"Cieee barengan. jodoh kali." Gue nyegir nyegir ngak jelas.

"Al ini bukan waktunya bercanda. Maksud loh apa?" Tanya Edward lagi. Kali ini berbeda dia yang tadinya santai berubah menjadi yang serius.

"Gini..gini" gue merangkuk mereka dan membisikkan apa rencana gue.

"Gilaa!!! Loh al. Kalau dia tahu gimana? Loh bisa habis al." Gue hanya tersenyum menanggapi sikap John.

"Tenag john. Gue pastiin dia ngak bakal" Edward tersenyum puas sama gue.

"Ingat al karma pasti ada" bisik John setelah itu pergi meninggalkan gue. Gue mulai kepikiran dengan ucapan John.

***

Pagi harinya seperti biasa kita membersihkan tenda dan bersiap siap untuk bermain games yang menurut gue membosankan. Gue masih kepikiran dengan ucapan john tadi malam. Apa maksud dari John? Karma?.  Sore berganti malam. Hari ini adalah hari puncak dimana kita menyalakan api unggun dan berkumpul membentuk lingkaran. De depan sudah ada pembina dan panitia panitia dari masingasing sma.
Kita disuruh berkumpul sesuai kelompok dannn gue ketemu lagi sama bocah temgil lagii.

"Hyyy bad boy ketemu lagi ya?" Loren tersenyum devil sama gue. Siapa takut?

"Hayy juga bad girl yang super duper tengil." Gue membuat dia bungkam. Dan gue bangga tapi, dia tidak seperti biasanya. Loren kalau diejek pasti melawan. Apa perkataan gue udah kelewatan.

"Ren loh ngak papa" gue mulai khawatir dengan wajah Loren yang berubah menjadi pucat.

"Ngak papa kok. Oh ya? Loh mau menuhi permintaan gue?" Tiba tiba loren yang tadinya pucat jadi tersenyum. Gue berpikir dia ini siluman.

"Anak anak siapa disini yang ingin menyimbangkan lagu?" Pak panitia bertanya.dan loren mengangkat jarinya semua otang kagett. Seorang Loren menyanyi impossible.

"Eh al yuk. Loh main gitar gua yang nyanyi" loren menepuk pundak gue.

"Hah? Gue?" Gue kebingungan kenapa Loren mengajak gue untuk bermain gitar.

"Ayoooo" Loren menarik tangan gue ke tengah lapangan. Semua orang yang melihat kita kaget. Siapa yang ngak kaget melihat Loren dan gue menyanyi bareng.

Gue mangambil gitar dan mulai memetikan nada dari lagu yang akan dinyanyikan Loren.

I'm not the type to get my heart broken
I'm not the type to get upset and cry
Cause i never leave my heart open
Never hurts me so stay goodbye

bad girl vs bad boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang