#13

3.2K 138 0
                                    

Gajah-tulus


Loren pov

Gue memutuskan untuk pulang kerumah. Ngak tau kenapa, gue pengen aja pulang kerumah. Gue memakirkan mobil tepat di depan pitu rumah gue, dan gue mengendap ngedap memasuki rumah lewat pintu belakang. Pada saat gue buka pintu dirumah gue dalam keadaan gelap ya, pastilah lam udah jam 12 malam. Gue menaikk tangga tiba tiba, lampu rumah gue menyala. Gue membalikan badan ternyata papi gue udah pulang dari luar negeri dan duduk dengan santai sambil meminum kopi.

"Darimana kamu?"tanya papa gue
Dari balapan lah batin gue

"Abis nongkrong"jawab gue santai. Gue tidak melihat muka papa gue

"Nongkrong, nokrong liat sekarang jam berapa?" Ujara papa gue sambil menunjuk nunjuk jam tangan yang dia pakai.

"Tau, jam 12 kan"jawab ku sambil ingin melangkahkan kakiku naik ke atas.

"Mau kemana kamu? Papa lagi ngomong sama kamu. Satu lagi kenapa mobil kakak kamu dipakai? Dan sampai penyok penyok" SKAMAT mati gue jawab apa.

"Itu..itu...loren bawa mobil kekencengan terus nabrak deh" jawab gue sambil cengar cengir.

"Tidak usah cengar cengir kamu. Satu minggu kamu tidak boleh bawa mobil ataupun motor" papi gue mencabut semua fasilitas transportasi gue.

"Tapi pa..." ujar gue tapi terpotong dengan omongan papa.

"Ngak ada tapi tapi. Kamu berangkat sama pulang sekolah diantar pak ujang" pak ujang itu sopir pribadi keluarga gue

"Oke fine, i don't care what you say. Papa hanya peduli sama perkerjaan dan istri baru papa" jawab gue sambil berteriak lantang sehingga membuat papa gue emosi.

"Berani sekarang kamu melawan saya" ujar papa ku sambil menunjuk saya

"Ya, saya berani. Buat apa saya saya takut dengan anda" tanpa disadar gue telah memanggil nama bokap gue tidak dengan papa melaikan anda. Papa gue mendekati gue dan...

Plakk
Satu tamparan mendarat di pipi gue.

"Lagi pa, lagi. Papa pikir dengan papa menampar aku, aku berubah. Ngak akan" jawab gue sambil menatap papa gue.

Plakk plakk
Dua tamparan memdaran di pipi mulus gue. Ibu tiri gue datang sambil menghentikan tamparan papa gue.

"Berhenti mas. Dia masih kecil" teriak mama tiri gue sambil memeluk gue.

"Apaan sih loh meluk meluk gue. Najis" gue mendorong mama tiri gue dan membentaknya

"Loren ka" ucapan papa gue terpotong karena omongan gue.

"Apa anda mau tampar aku lagi!! Silahkan. Dengan anda ngelakuin ini dengan aku, aku akan tambah membenci anda" ucap gue lalu berlari menuju kamar gue.

Gue menangis tersedu sedu. Ini menangis ketiga kali nya gue. Ya, gue emang jarang nangis sama sekali. Tapi, perlahan lahan gue tertidur.

***

Gue bersiap siap pergi ke sekolah. Gue lagi mencari seragam sekolah karena tadi malam lupa siapain dan akhirnya ketemu juga.

Gueurun ke bawah untuk sarapan tapi, mood gue hilang saat melihat papa dan mama tiri gue ucah sarapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gueurun ke bawah untuk sarapan tapi, mood gue hilang saat melihat papa dan mama tiri gue ucah sarapan. Gue berjalan terus melwati mereka aloas tidak memperdulikan mereka.

"Sayang ngak sarapan?" Tanya mama tiri gue. Gue ngak memeperdulikannya.

"Kalo orang tua tanya jawab"bentak papa gue sambil meminum susu yang telah dibikin mama tiri gue.

"Emang harus ya" jawab gue. Bukanya gue memandang enteng tapi gue lagi kesel aja.

"Kamu ini" papa gue berdiri dari tempat duduknya. Dia ingin menghampiri gue tapi, dicegah mama tiri gue.

"Udahlah mas" ujar mama tiri gue sambil menahan papa gue."kamu ngak sarapan" tanya mama tiri gue lagi.

"Lo tuh bawel amat ya, kan bisa gue sarapan disekolah" gue pergi keluar rumah tanpa memperdulikan teriakan bokap gue.

"Non mobil udah siap" kata pak ujang sambil membuka pintu mobil buat gue.

"Urgggggh" gue sangat jengkel sekali. Karena selama ini gue ngak pernah diantar sama sopir menurut gue diatar sopir itu ribet dan anak mami papi banget. Di perjalanan gue sama sekali tidak bicara. Tak lama kemudian gue sampai di sekolah.

"Tumben diantar sopir" ejek michele sama gue.

"Kalo bukan bokap gue yang maksa gue ngak mau kali"ujar gue sambil berjalan memnghampiri pakiran motor.

"Tadi ada yang diantar sama sopir nih" kata niken. Entah darimana tiba tiba anak ini muncul di hadapan gue bersama gengnya dan kakaknya.

"Anak mami banget sih. Ups mami loh udah meninggal kan" kata putri dilanjutkan dengan ketawa niken and the geng.

"Loh bisa diem ngak"angel turun dari motor menghampiri niken.

"Udahlah ngel"kesya menahan angel agar tidak ada pertengkaran

"Ada yang marah. Gue itu bicara sama loren ya, kan put" ujar niken dilanjutkan anggukan putri

"Iyalah" jawab putri

"Kalian bicara sama gue" loren turun dari motor dan menghampiri niken dan putri. Gue maju satu langkah tapi, putri dan niken mundur dua langkah. "Sekarang ulangi yang kalian bilang tadi" jawab gue santai. "ULANGI" gue membentak mereka karena dari tadi mereka hanya diam menunduk. "Pengecut loh pada. Gue ingetin yah, jangan menyangkut pautkan almarhumah nyokap gue kalau ngak kalian akan sengasara. ngerti" gue menjabak rambut niken dan putri. Gue sangat emosi karena mereka menyangkut pautkan nyokap gue. "NGERTI NGAK" gue makin menjabak rambut mereka.

"Ng..e..rti ren auhh" jawab niken dengan meringis..

"Sana kalian pergi" gue melepaskan jambakan gue dan memdorong mereka menjauh.

"Niken dan putri jangan lapor nyokap yah..hahahah"kata michele dilanjut dengan ketawa dari gue, kesya, dan angel.

Belll masuk berbunyi............

Tak terasa bel pulang berbunyi. Gue sama teman teman gue pergi ke tempat parkiran. Saat gue sampai di parkiran gue melihat edward cs sama aldo berdiri di depan pagar sekolah gue sambil membawa kayu. Gue sama teman tan gue menghampiri mereka.

"Ngapai loh pada kesini" jawab gue ketus.

"Jangan ngegas mbak. Kedatangan kita kesini karena ingin menantang anda sebab anda kemarin bermain curang" jawab nick panjang lebar.

"Kemarin gue main curang? ngak tuh" jawab gue santai. " sya loh suruh mereka pulang" ujar gue menyuruh kesya untuk suruh anak anak taruna bangsa secepatnya pulang karena sebentar lagi akan terjadi perang." Ngel log telfon anak buah gue" angel pergi menjauh dari gue dan michele.

"Mau kemana tuh teman loh? Kabur?" Jawab aldo santai didiiringi senyum licik.

"Sori yah, aldo nichol teman teman gue ngak akan menyerah gtu aja sebelum perang. Ngak kanyak kalian semua. pengecut" ujar gue sambil menunjuk mereka semua yang bisa dikatakan jumlahnya hampir 30.

"Bullshit" edward meninju gue. Gue yang belum siap tersungkur di tanah.

"Bangsat loh" gue berdiri dan meninju edward berkali kali hingga tersungkur di tanah.

Mau tau kelanjutan dari cerita ini.

Jangan lupa baca dan vote cerita ini makasih.

Dan maaf kalau ada kata kata yang salah

bad girl vs bad boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang