Chapter 19 - Leviathan pt.1

7.9K 846 44
                                    

"wah wah wah, siapakah para penyusup ini?"

Suara berat nan menyeramkan itu menggetarkan seluruh ruangan. Sekujur tubuhku lemas dan merinding mendengar suara itu, aku tidak tahu siapakah atau apakah itu tetapi itu sangat menyeramkan.

Zuri bergegas untuk menaruh kembali setumpuk kertas itu ditempatnya seperti semula, lalu kami semua mematung disatu tempat seperti orang bodoh yang pasrah dengan apapun yang akan terjadi. Karena makhluk yang mengeluarkan suara itu belum muncul juga, jadi aku memberi aba-aba untuk mencari tempat sembunyi masing-masing. Sebaiknya kita sembunyi, bukan? Ayo! Kita masih punya waktu untuk sembunyi." Perintahku.

Tanpa pikir panjang, kami berlarian mencari tempat untuk bersembunyi. Aku dan Listy bersembunyi didalam kendi yang cukup besar yang berlapiskan emas lalu Lim mengikuti kami berdua, untung saja kendi ini cukup untuk kami bertiga walaupun sedikit sempit.

Ketika aku melihat keluar kendi, ruangan itu sudah kosong. Aku tidak tahu dimana teman-temanku bersembunyi, kuharap mereka menemukan tempat persembunyian yang aman.

"Rupanya kalian sedang bersembunyi? Sayang sekali, padahal aku ingin melihat siapa yang menyusup rumahku yang mewah ini. Ayo keluarlah, kita berbincang sebentar." Itulah yang diucapkan makhluk bersuara menyeramkan itu. Dengan ragu, aku mencoba untuk mengintip sedikit keluar kendi untuk melihat wujud aslinya.

Ketika aku menengok keluar kendi, rasanya aku ingin pingsan. Kenyataannya bahwa makhluk yang sedang berbicara itu adalah Leviathan, membuat sekujur tubuhku mati rasa. Ruangan menjadi gelap karena kehadirannya menutupi lampu yang menerangi ruangan. Wajahnya sangat menyeramkan dan ukuran tubuhnya tak dapat digambarkan oleh sebuah kata karena ia sangat besar, ia adalah makhluk terbesar yang pernah aku lihat seumur hidupku.

Dengan segera, aku masuk kembali kedalam kendi dan memberi tahu Lim siapa yang sedang berbicara tersebut. Lim memasang wajah terkejut lalu mengatakan "kurasa kita akan bersembunyi disini hingga menjadi tulang belulang."

"Kita harus melakukan sesuatu." Tegasku.

"Tapi bagaimana? Mengajaknya berbicara sambil makan kue?" Lanjut Lim.

"Yah, mungkin mengajaknya berbicara bukan ide buruk. Bagaimanapun kita harus menyelamatkan mahkota Adrelean yang ada didalam perutnya itu."

"Jangan bertindak ceroboh, tapi sebelum kamu berbicara padanya kamu harus memikirkan sebuah kata-kata dengan matang, dia nampaknya handal dalam menangkis pembicaraan seseorang. Kamu paham maksudku?" Jelas Lim.

"Ya, do'akan saja aku dan jaga Listy" Jawabku.

"Ya, sudah pasti kamu membutuhkan do'a."
Dengan berat hati, badan yang gemetar, dan jantungku yang berdegup sangat cepat, aku mengeluarkan tubuhku dari kendi dan menghadapi makhluk itu sendirian. Sekarang ini tubuhku tidak bisa berhenti gemetar melihat sosok Leviathan yang sangat besar melebihi peliharaan Derdayen, kuharap Derdayen cepat menyusul kami untuk menjinakkannya.

"Ah, rupanya gadis kecil ini adalah seorang yang menyusup kediamanku. Jarang sekali aku mendapat tamu seorang duyung muda dan cantik. Jadi, apa yang kamu dan teman-temanmu cari dirumahku?" Tanyanya dengan mendekatkan wajahnya yang mengerikan itu padaku.

"Nenekku selalu bilang padaku kalau kamu datang kerumah makhluk yang besar, maka kamu akan mendapat keberuntungan. Jadi aku kemari ingin mendapat keberuntungan seperti kata nenekku. Dan kenapa kau mengira aku bersama teman-temanku? Apa aku terlihat penakut untuk berjalan sendirian?" Jawabku. Kuharap jawaban ini dapat mengubah pikirannya terhadapku.

"Kalau begitu nenekmu benar sekali! Kamu akan menjadi orang yang beruntung untuk berada dalam perutku. Kalian para kaum duyung memang selalu yang paling bodoh diantara yang lainnya, kau pikir aku bodoh? Mana mungkin gadis kecil lemah sepertimu berjalan kemari sendirian? Asal kamu tahu, aku dapat mencium aroma asing yang jarang sekali aku hirup dalam rumahku yaitu aroma putri duyung yang jumlahnya hmm... kemungkinan empat tetapi mengapa dua putri duyung tidak memiliki eelnaina? Ah! Dan aku juga mencium aroma seorang Selkie. Bagaimana? Apakah aku benar?"

Mercury [COMPLETED]Where stories live. Discover now