Chapter 10 - Kebohongan Raja

10.2K 1K 25
                                    

Sudah seperti berabad-abad aku tidak merasakan kasur yang empuk seperti ini. Walaupun kasur dirumahku masih tetap nomor satu, tapi ini sudah lebih dari cukup. Mungkin kami akan bermalan disini hingga besok.

Seketika aku merasa aman mempunyai teman seperjalanan yang berasal dari keluarga bangsawan. Semua orang seakan takut pada rombonganku karena aku ditemani dua orang yang berasal dari keturunan bangsawan, aku terkadang merasa kalau aku ini bukan apa-apa. Pantas saja warna kulit Gullveig, eelnaina milik Naliu berwarna hitam, itu dikarenakan pemiliknya bersifat berani dan keras kepala.

"Hey, terima kasih sudah menolongku tadi... berkat kalian berdua kita tidak jadi dijadikan tawanan. Terima kasih sudah mau ikut dalam perjalanan yang tidak mungkin ini. Aku merasa beruntung punya rekan seperti kalian." Ucapku pada Naliu dan Lim.

"Itulah tugasku sebagai satu-satunya lelaki di rombongan ini. Lelaki sejati harus menyelamatkan wanita yang disu- eehh.. su.. su.. sumpah! Kasurnya empuk banget! Nyaman banget. Aku jadi ngantuk, kalau gitu aku tidur dulu yaa, selamat malam." Ujar Naliu dengan tingkahnya yang aneh membuatku bingung apa yang ingin dikatakannya tadi. Kenapa dia langsung memotong pembicaraannya, apa aku salah bicara? Entahlah.

Aku tidak mau membuang waktu yang berharga ini jadi aku langsung berbaring dan tidur dengan Listy.

~~

"Ramalan itu hampir terpenuhi. Ramalan itu sudah dijalani. Ramalan itu akan membawa kebenaran. Ramalan itu tak dapat diubah. Jangan menganggap dirimu tak berguna, gunakan semua kekuatanmu. Karena ramalan itu sudah hampir terpenuhi!!!"

~~

"Aaaaa!!" Aku berteriak diranjangku. Itu benar-benar mimpi yang sangat buruk sekaligus aneh. Apa maksud mimpi itu? Sebaiknya kucatat karena kata-katanya mudah terlupakan.

Tanpa kusadari aku menghirup aroma aneh diruangan ini. Air ini tampak tak sehat, semakin aku menghirupnya kepalaku semakin terasa berat dan pusing. Apa mungkin ini obat bius?!?!

Aku segera bangun dari tempat tidurku lalu membangunkan teman-temanku dan Listy dengan badan yang terhuyung-huyung. Rasanya aku ingin terjatuh pingsan tapi aku harus menahannya demi teman-temanku. Apa yang sebenarnya telah direncanakan raja muda sialan itu? Aku tahu ia telah merencanakan sesuatu dibalik kebaikannya yang tiba-tiba itu.

Kepalaku sudah terasa berat dan tak mampu menahannya lagi lalu semua menjadi hitam.

~~

Aku terbangun dalam ruangan gelap dan di tutup dengan jeruji besi. Aku melihat Naliu sedang berusaha membuka jeruji tersebut dengan memukulinya. Lim hanya terbaring lemas disampingku dan eelnaina ditempatkan di sel yang berbeda. Sedangkan semua perbekalan kami diambil entah kemana. Ini semua sudah pasti rencana busuk Raja Geliadin itu.

"Naliu, percuma saja kamu memukuli jeruji besi itu. Yang ada tanganmu menjadi capek dan terluka. Kita harus cari cara untuk keluar dari sini." Ucapku pada Naliu.

"Aku sudah tahu ini rencana Raja jadi-jadian itu. Mentang-mentang moto hidupnya 'peraturan tetap peraturan' dia jadi tidak bisa ditawar dengan cara apapun. Nah, sekarang kamu sebagai orang terpintar kedua setelah pak Digran di Seashania harus berpikir bagaimana caranya keluar dari sel menyedihkan ini. Lim juga tampaknya sakit, dia dari tadi lemas dan hanya berbaring." Ujar Naliu kepadaku.

Diluar jeruji besi ini, aku melihat kunci besar yang menggantung jauh dari tempat dimana aku berada. Yang aku pikirkan hanya bagaimana cara mengambil kunci itu.

Aku benar-benar kehabisan akal untuk situasi ini. Untuk mengambil kunci itu membutuhkan perlengkapan yang cukup sedangkan dalam sel ini hanya ada kami bertiga dan batu-batu disekeliling kami. Aku juga khawatir dengan keadaan Lim yang memburuk.

Mercury [COMPLETED]Where stories live. Discover now