H-5

2K 394 204
                                    

Audrey's

××

Setelah kami berdua mandi, yang tentunya mandi di dalam kamar mandi yang terpisah, gue dan Calum udah siap menjelajah lagi. Karena dari kemarin Calum kebelet banget pingin ke bonbin, akhirnya kami berdua akan menuju ke sana. Iya, balik lagi. 5 jam perjalanan.

Tapi apa sih, yang enggak buat dia hehe.

Saat masuk ke dalam mobil, Calum membuka atapnya kemudian kami berdua memakai kacamata. Syukurlah hari ini cerah banget. Secerah wajahnya yang tertimpa sinar mentari.

Gue melajukan mobil dengan kecepatan yang lumayan tinggi sementara Calum sesekali bernyanyi mengikuti lirik lagu.

"We won't have to drive too far
Just across the border and into the city."

"Cal?"

Calum menoleh, "Hah?"

"Semalem Jessie telfon apa?"

Jujur aja gue gak tahan buat gak bertanya. Gue penasaran banget Jessie ngomong apa di telfon.

"Cuma nanyain gue dimana," jawab Calum, dari nadanya gue bisa menangkap rasa malas.

"Terus lo jawab apa?"

"Pergi sama Ashton. Udahlah, Drey, jangan bahas dia," katanya sedikit sewot.

"Uhm, okay." Gue pun terdiam dan seketika menyesal karena udah bertanya. Calum jadi gak bersuara dan hanya fokus melihat jalanan.

Tapi tiba-tiba Calum menoleh ke arah gue lumayan lama kemudian mengambil handphone-nya di kantung celana.

"Oh, not now, Thomas!" gue menyingkirkan handphone Calum yang mengarah ke gue.

"Diem dulu, anjir. View-nya bagus banget, kayak di film-film gitu rambut lo terbang-terbang," kata Calum kekeuh membidik gue.

Pertama gue cuma lihat lurus ke depan. Tapi mungkin karena hasilnya kurang bagus, Calum minta gue buat berpose.

"Smile, Audrey!"

Gue cuma tersenyum dan menutup mulut gue pakai sebelah tangan kemudian Calum berhasil memfoto.

"Perfect!" Calum ngasih lihat ke gue hasil fotonya.

Anjay keren banget cuk! Potojenik banget gue.

"Lo dong, gantian!"

"Terus siapa yang mau fotoin gue, lo kan lagi nyetir, cantik."

Halah sa ae.

Tapi emang gue cantik sih.

"Gue post ya, Drey?"

"Hah! Ya jangan, anjir! Ntar Jessie tau lo bohong bisa mati gue di tangan dia."

"Kok gitu?"

Mampus, Calum kan gak tahu kalau Jessie kadang suka melabrak gue. Pinter ya, Drey. Saking pinternya otak lo jadi gak muat dan luber.

"Maksud gue, ntar pasti dia nanya ke gue, terus ntar gue bisa mati di interogasi sama dia." yeu goblog.

"Alah santai aja, sih."

"Ya serah, sih."

Setelah 5 jam perjalanan dengan 10 kali berhenti di pom bensin karena Calum terus-terusan kebelet pipis, akhirnya kami bedua sampai di bonbin. Gue menutup atap mobil kemudian turun. Calum ternyata lagi antri beli tiket.

Hari ini ramai banget. Maklum kan ya, libur semester. Habis pada ujian juga jadi banyak yang halan-halan kayak gue dan Calum. Bedanya mereka jalan-jalan ada tujuannya yaitu buat menghilangkan stres, kalau gue sama Calum kemana-kemana gak ada arah dan tujuan.

7 days driver • cth ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang