Chapter 1 : Kamu Pelangi

78 20 29
                                    

Chapter 1 : Kamu Pelangi

         "Bunda, Nira di sekolah banyak temen loh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


         "Bunda, Nira di sekolah banyak temen loh."

"Ohya?"

"Mereka semua baik-baik loh Bunda."

Anak kecil dipangkuan Bundanya itu bercerita dengan sangat ceria. Menceritakan hari-hari memasuki sekolah yang baru dia masukki. Tangannya sibuk memainkan kuku-kuku jari dengan gerakan lambat dan bola matanya yang berbinar itu bergerak kesana-kemari seolah dia sedang mengingat sesuatu yang menyenangkan.

"Nira duduknya bareng Liza bunda. Dia baik deh. Kata Liza, Nira sama dia ini sahabatan. Emang sahabat itu apa Bunda?" Nira memiringkan kepalanya sambil melihat Bunda.

"Sahabat itu orang yang selalu ada sama kamu dalam suka maupun duka. Mereka akan menjadi tempat kamu mencurahkan seluruh isi hati kamu. Sahabat itu bakalan jadi orang kedua yang kamu percayai, kamu sayangi setelah keluarga. Nira paham gak?"

Walaupun bingung Nira tetap mengangguk. Intinya kini Nira memiliki seorang sahabat yang bahkan dia masih bingung apa hubungan itu dan sekuat apa hubungan itu.

Bunda mencium kedua pipi Niira lalu menuruni Nira dari pangkuannya. "Bunda mau ke dapur dulu ya. Nira ke kamar aja. Oke?"

Melihat acungan jempol Bunda, Nira segera mengacungkan jempolnya dan menyatukan jempolnya dengan punya Bunda. "Oke, Bunda."

Bunda tersenyum lalu menepuk puncak kepala Nira setelah itu meniggalkan Nira.

Nira sendiri terlalu senang dengan kehidupannya sekarang. Nira memiliki sahabat dan itu sangat indah bukan?

Nira baru saja akan beranjak dari tempatnya sebelum suara mobil terdengar dari luar. Nira kecil mengembangkan senyum nya lalu berlari ke pintu utama dengan dalam hati memikirkan satu nama. "Itu pasti Papa."

Nira membuka pintu rumah dan berlari ke arah gerbang, sebuah mobil sedan silver berhenti di rumah didepannya. "Nira fikir Papa," ucapnya dengan bahu yang meluruh kebawah, Nira sedikit kecewa karena bukan Papa yang datang.

Nira tersenyum kecil. Walau sudah tiga tahun Papa tak pernah terlihat tapi Nira tak pernah pupus harapan untuk berharap kalau suatu hari nanti Papa akan pulang. Papa akan merentangkan tangannya di hadapan Nira, lalu berkata "Papa pulang." seperti biasanya dan Nira akan memeluk Papa.

"HAI!"

Nira mengerjapkan matanya mendengar lengkingan suara milik anak laki-laki. Nira memiringkan kepalanya melihat seorang anak sebayanya melambaikan tangan dengan senyum lebar yang menampilkan beberapa gigi yang masih ompong milik anak itu.

Anak itu masih melambaikan tangannya. "Hai Pelangi, Aku Angkasa," sapanya masih dengan senyuman lebar.

Nira memperhatikan anak yang bernama Angkasa itu lalu tangan anak laki-laki itu yang melambai-lambai. Nira menampilkan senyumnya dan ikut melambaikan tangannya. "Hai Angkasa. Aku Nira."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 30, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pelangi Di AngkasaWhere stories live. Discover now