Part 2

12 1 0
                                    

Arash

Avi tersenyum lebar ketika ia sampai di ruang kelas yang sedari tadi dicarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Avi tersenyum lebar ketika ia sampai di ruang kelas yang sedari tadi dicarinya.
Setelah menyelesaikan urusannya di toilet barusan, ia harus berlari-lari untuk mencari ruangan ini.

rasa-rasanya ia banyak berlari hari ini.

Dominasi warna biru langit yang menenangkan, seketika menyambut mata hitam Avi tatkala ia memasuki ruang kelas itu.

Avi sedang mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas, saat kedua tangan itu melambai dengan sangat antusias kearahnya.
Avi sampai harus memicingkan matanya demi untuk mengenali dua orang itu.

Oh!

Tidak salah lagi!

Kedua orang itu adalah sahabat -satu Smp- nya.
Seketika senyuman lebar terbit dari bibir tipis Avi, menambah kesan manis di wajah Oriental cantiknya. Entahlah, meskipun tidak ada darah Chinnese ditubuhnya tapi Avi sangat menyerupai orang-orang berkulit putih dan bermata sipit itu.

Avi berjalan cepat menuju tempat duduk Egha dan Imey -Sahabatnya- yang juga sudah memekik kegirangan melihat kedatangannya.

"Yeey! Kita bertiga satu kelas! Gue ngga nyangka deh" Pekik Avi.

"Iya, ga nyangka ya kita sekelas lagi ama si sipit!" Seru Egha.

"Ih, gausah bawa-bawa mata gue deh Ghaa!" Protes Avi dengan wajah cemberutnya.

"Ngga usah di sipit-sipit'in deh Vii itu mata!" Timpal Imey ikut serta menggoda Avi.

"Ish! Elo juga Mei, ga seru ah!" Rajuk Avi, sebelum akhirnya larut dalam tawa kedua sahabatnya.

"By the way elo lama amat dari mana? Kesian deh lo ga kebagian bangku" Seru Egha menginterupsi tawa Avi.

"Perut gue mules banget tadi, apes banget deh!" Rutuk Avi

"Sorry ya Vi, kita ngga tau kalo elo bakal sekelas sama kita. Kita lupa nanya dan- "

Imey melirik ke sekelilingnya dimana bangku sudah terisi penuh semua.

"Elo duduk dimana dong?"

Avi ikutan melirik ke kanan kirinya, dan benar. Sudah hampir semua bangku sudah ada penghuninya.

Kecuali- satu bangku di pojok kelas dimana sudah terisi oleh seorang siswa laki-laki. Menyisakan satu bangku kosong di sebelahnya.
Avi sedikit mendesahkan nafasnya, sambil menatap bangku itu tidak rela.

Ah elah. Masa harus sebangku sama cowok siih?

Rutuk Avi dalam hati. Pasalnya ia tidak pernah sebangku dengan murid laki-laki sebelumnya.

"Seriusan elo mau sebangku sama cowok itu Vi?" Tanya Egha sedikit ragu pada Avi.

Avi mendesah lagi "Ehm- too bad i not have any choices, girls" Keluh Avi lirih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang