2. Lesson: Punishment

6.3K 176 18
                                    



Arabella Crall

"Kau tidak akan percaya apa yang baru saja terjadi" aku menghubungi Hannah, sahabat yang merangkap menjadi sosok ibu ku sejak aku pindah ke London, segera setelah aku meninggalkan ruangan Mr. Smith.

"Apa?" Jawab nya singkat, Hannah memang bukanlah seseorang yang banyak berbicara. Sikap nya yang dewasa, yang berbanding terbalik dengan ku, membuatku mempercayakan banyak hal kepadanya.

"Aku baru saja bertemu dengan Mr. Smith. DAN DIA SANGAT TAMPAN!" kataku sedikit berteriak, kemudian tersadar bahwa aku masih di lingkungan kantor, lalu segera aku menutup mulutku.

"Jangan bilang kau dipecat, Ara."

"NO! of course not. Tapi ada hal yang lebih besar yang terjadi"

"hmmm??"

"Nanti aku ceritakan semua. Jam lima sore di café dekat apartemen mu, bagaimana?"

"Aku baru pulang jam 5, Ara. Kamu kira cuma kamu yang punya pekerjaan untuk bertahan hidup?"

"Hehe aku tunggu jam 5 disana"

-

"Jam 5 pas. A great lady never late" Kata ku saat melihat Hannah berjalan kea rah meja ku. Café ini sepi, tetapi pengunjung selalu datang bergantian, itu yang menjadi alasan aku suka berada di sini.

"I want every detail, Ra" kata nya tersenyum lebar.

"Kau tau, tentang perusahaan tempat ku bekerja, punya dua sisi"

"ya ya ya, skip part itu, sex agency kan? Ada apa?"

"yap betul, yang itu. Tadi aku mendapat panggilan untuk bertemu dengan Mr. Smith" jelasku sambal menyeruput Vanilla latte panas di depan ku

"Aku dengar dengar itu hal yang jarang terjadi. Bukankah Mr. Smith alergi dengan pekerja nya? Aku pernah meng-Interview nya untuk salah satu edisi majalah, dan kau tidak akan percaya seberapa banyak kata yang dia ucapkan, bisa dihitung oleh jari!"

Hannah merupakan seorang jurnalis handal, sekarang dia bekerja di salah satu majalah terbesar se-Inggris. Dia sudah banyak berbicara dengan banyak selebriti papan atas, sebut saja Johnny Depp, Adele, sampai Harry Styles. Bahkan dia pernah mendapat pekerjaan untuk meliput presiden Amerika Serikat, Obama, untuk koran local London Times.

"Benarkah? Tapi dia tidak tampak seperti itu tadi......"

"ya mungkin dia bersikap beda dengan karyawan cantik seperti mu, I don't know. Jadi apa hal spektakulernya?"

"Aku ketahuan kalau aku tidak pernah menjadi sex worker padahal aku sudah setahun bekerja disana"

"Lalu apa, dia marah besar? Bukan hal baru"

"Darimana kau tahu banyak hal tentang Mr. Smith? Bahkan aku yang setahun bekerja dengan nya tidak tahu cerita cerita itu" kata ku sambal memincingkan mata curiga.

Hannah melihatku dalam, lalu menaikkan satu alis nya "Tidak, tidak apa apa. Aku ini kan bekerja di bidang itu, pastilah aku tau banyak tentang orang orang di jajaran Mr. Smith"

Aku mengangguk "Tidak, dia tidak marah besar. Aku hanya diminta untuk bekerja di bidang itu. Aku takut setengah mati. Dan dia tidak akan meperbolehkan ku untuk keluar"

"Karena kau masih perawan, kan?"

"Yap betul sekali. Tapi setelah dipikir pikir, apa salah nya kan? I mean, aku akan mendapat penghasila dua kali lebih banyak daripada biasa nya! Gila!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

InfatuationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang