[FINAL] A Heart's Completion

Start from the beginning
                                    

Fang diam, tercengang. Ia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari mata 'Boboiboy' yang juga bertindak sama ke arahnya. Mata Fang menyusuri pakaian yang berubah warna, seolah Boboiboy mendapat kuasa baru. Boboiboy berdiri cukup dekat darinya, namun bagi Fang Boboiboy terasa sangat jauh di sebrang sana.

Fang membiarkan duplikatnya menghampiri Boboiboy, yang sama sekali tidak memutus kontak mata dengan Fang walaupun duplikatnya menyentuh pundak si pengendali element. Walaupun Fang berdiri di belakangnya, kepala bersinggah di bahu yang satunya. Pipi pucat keunguan terlalu dekat dengan leher Boboiboy. Sekarang dua pasang manik merah menatap Fang. Si Pengendali Bayang baru tersentak dari lamunan saat duplikatnya kembali menyeringai.

"Halo, perkenalkan namaku Boboiboy." Ucap Fang, menggerakan tangan Boboiboy agar melambai-lambai. Boboiboy tidak memberontak.

"Aku selalu sendirian. Semua orang membenciku." Ucap Fang. Suara terdengar menyedihkan, meminta simpati dari pendengar yang tidak akan memberikannya.

Itu nggak benar! Fang memprotes. Tangan terkepal erat. Beraninya dia berkata seperti itu. Itu bukanlah kata-kata yang akan keluar dari mulut seorang Boboiboy. Fang ingin sekali melihat Boboiboy kembali seperti semula dan menonjok duplikatnya tepat di wajah dengan kecepatan Halilintar.

"Tapi sekarang, aku sudah tidak sendirian lagi." Fang tersenyum dan menggerakan tangan Boboiboy agar dia merangkul dirinya sendiri, yang membolehkan Fang memeluk Boboiboy dalam prosesnya. Ia tersenyum puas saat melihat ekspresi Si Pengendali Bayang berubah murka.

Mulut Fang hanya berjarak senti dari telinga Boboiboy. Mata merah mendelik ke arah Fang lalu berbisik, "Karena sekarang, aku dan Fang tidak lagi berbeda."

Tidak! "Boboiboy!" Teriak Fang. Perut berbalut perban bayang berdenyut saat ia menuangkan emosinya pada nama itu. "Dari dulu kau dan aku nggak berbeda! Jangan dengarkan dia! Bangun, bodoh!" Fang melihat Boboiboy tersentak sesaat. Perubahan yang halus, namun itu menandakan kalau Boboiboy yang ia kenal masih ada di dalam sana. Perlahan Fang berjalan mendekat. Melangkah, sedikit demi sedikit.

"Kau bilang kau ingin membantuku mengatasi masalah bayangan ini, sialan! Kau bilang kalau kita bersama pasti bisa menang melawan mereka!"

Alis itu mengkerung. Kepala Boboiboy mulai tergoda untuk memiringkan dirinya, sama seperti ketika dia sedang bingung.

"Aku percaya kau kuat, dan aku akan tetap percaya itu apapun yang terjadi!" Kakinya memberat. Fang merasakan jari bayang duplikatnya masih ingin mencegahnya bergerak. Namun Fang tetap maju. Sedikit demi sedikit.

Sedikit demi sedikit, Fang kembali merasa dekat dengan Boboiboy.

Fang menarik nafas dalam, dan berteriak sekuat mungkin. "Kembalilah! Boboiboy!"

Boboiboy bergudik. Tapi kemudian ia kembali diam tidak bergerak. Namun Fang melihatnya. Mata merah itu bergerak-gerak walau masih tampak hampa. Mulut terbuka sedikit, membentuk kata dengan ragu.

"...Boboi...boy..?..Aku...Boboi..?" Boboiboy berbalut hitam mengerutkan alisnya, terdengar tidak yakin dengan suaranya sendiri.

"Ya. Dan kau adalah milikku." Kopian Fang menyela. Segera mengeratkan rangkulan pada propertinya yang masih tampak kebingungan dari belakang. "Kau teman baikku sekarang."

"Milik...mu?" Bibir gemetar berucap tidak yakin. Boboiboy menengok kebelakang mencari kepastian pada mata merah Fang. Namun mata hampanya sendiri tidak benar-benar melihat. "Ya, kau milikku.Fang tersenyum, lalu mengangguk.

Shadow TamerWhere stories live. Discover now