05 Ulang Tahun (2)

717 77 2
                                    

Ruangan itu sangatlah sunyi sebelum sang pemilik masuk ke dalamnya. Dengan mengulum senyum yang begitu manis, Marie mencari buku diari nya dan menuliskan apa yang tadi terjadi dengannya. Buku berwarna maroon itu biasanya ia isi dengan apapun yang berhubungan dengan dirinya dan Jonathan. Ia menuliskan bagaimana senangnya ia ketika ia berinteraksi dengan pria itu.

12 Juli 2021

Hari ini sangat menyenangkan! Aku bahkan duduk bersama dengan pria yang kusukai sampai nanti berganti semester. Dia bilang aku sangat cocok untuk menjadi dosen dikarenakan cara ajarku yang bagus katanya. Karena dia berkata begitu, aku berpikiran untuk menjadi dosen suatu saat nanti... tanpa kusadari, aku juga termotivasi padahal selama ini aku menolak untuk kuliah... aku rasa papa dan mama juga tidak masalah, malahan mungkin mereka senang karena pada akhirnya aku mempertimbangkan permintaan mereka untuk kuliah.

Juga, besok aku ulang tahun. Aku harap aku mendapatkan sesuatu yang baik!

Marie menutup bukunya dan dia memeluk buku maroon itu sembari rebahan di ranjangnya. Ia tersenyum begitu manis memikirkan Jonathan yang tadi juga tersenyum kepadanya. Namun ekspresi gadis itu berubah ketika ia teringat jika lelaki pujaannya itu sudah memiliki pacar. Ia menghela napasnya, Marie tidak bisa berbuat banyak.

Tanpa dia sadari, air matanya mengalir, membuatnya membuka kacamatanya dan menyeka air matanya. Marie menghela napasnya untuk mengatur denyut jantungnya yang berdebar menyakitkan.

"Aku sangat menyukainya..." ujarnya sembari memikirkan Jonathan yang tengah tersenyum kepadanya.

Gadis itu membalikkan tubuhnya dengan diari maroon yang masih ia dekap. Buku tersebut sangatlah berarti baginya karena setiap interaksi atau apapun yang terjadi dengan Jonathan, ia menulisnya di sana, seakan-akan buku itu adalah buku yang dikhususkan untuk Jonathan.

Ponsel gadis itu berdering, membuat perhatian Marie beralih ke ponselnya ada di nakas. Ia menggapai dengan malas dan melihat jika panggilan itu dari Charlie, sahabatnya. Marie mengambil napas sebelum dia mengangkat panggilan dan Charlie,

"Ada apa Charl?" tanya gadis itu kepada Charlie yang sedang memegang sebuah kotak beludru biru yang berisikan sebuah kalung yang begitu indah. Pria yang sudah menyukai Marie sejak dulu ini sudah mempersiapkan kado untuk Marie. Dia harap gadis itu menyukai kalung yang ia pilihkan ini,

"Besok malam ada acara gak?" tanya Charlie sembari menatap kotak beludru yang berletakkan di atas nakas tersebut,

"Hmm... sepertinya sih iya, soalnya papa dan mamaku bilang kalau mereka akan merayakan pesta kecil-kecilan untuk usiaku yang ke 17," ujarnya sembari bangkit dan melepas buku diarinya itu darinya,

"Begitu ya? Aku boleh join gak nih?" tanya Charlie, membuat gadis itu berpikir sejenak,

"Hmm... nanti aku tanya ke orang tuaku deh," Dibalik ponselnya, Charlie mengatakan 'yes!' dengan begitu semangat.

"Kalau begitu nanti kabari aku ya kalau sudah ada kepastian ya,"

Marie mengangguk,"Iya, tenang aja... aku rasa juga gak masalah sih kalau kamu ikutan, toh tahun kemarin juga kamu ada bersama dengan kami," kata Marie sebelum dia mendengar namanya dipanggil oleh Adelia - mama Marie,
"Eh, aku sudah dipanggil nih... aku duluan ya," pamitnya yang diiyakan oleh Charlie. Gadis itu mematikan panggilan mereka berdua dan dia pun melangkah keluar dari kamarnya dan menyahut panggilan Adelia. "Iya ma?" sahutnya,

"Kamu belum mandi kah? Buruan turun ya, kita mau makan,"

"Oke ma..." ujarnya yang kemudian menutup pintu kamarnya dan bergegas untuk mandi

****

"Huh? Besok papa pergi dinas?" tanya Marie sebelum dia menyuapkan sesendok nasi dan lauk ke dalam mulutnya. Graham mengangguk dan dia meminta maaf kepada Marie karena ia tidak bisa merayakan sweet seventeen kecil-kecilan yang akan diadakan besok,

ReverseWhere stories live. Discover now