06 Berbeda

18 1 0
                                    

Pesta kecil-kecilan itu sudah usai. Sekarang giliran mereka untuk menyantap masakan buatan Adelia yang sudah ia persiapkan dengan baik. Mata cokelat wanita itu menatap kepada Nicky yang tidak ia sangka bisa ikut merayakan ulang tahun Marie, tentu saja ia tahu jika Marie sangatlah dekat dengan Nicky,

"Tante tidak menyangka kalau Nicky ikut juga, setau tante kamu lagi liburan seperti yang dikatakan oleh Marie sebelumnya," ujarnya sembari tersenyum,

"Iya tan, dia emang gak jelas orangnya," ujar Charlie yang membuat gadis itu memukul lengannya,"Sibuk banget, mau aku pulang nanti malam atau setahun lagi juga bukan urusanmu, ya kan, Marie?" tanya Nicky yang tidak direspon oleh Marie. Marie masih mengkhayal, pikirannya tertuju kepada Jonathan, ia berpikir, apa tahun depan ia juga bisa mengajak Jonathan untuk ikut acara seperti ini, ya mana tahu tahun depan dia dan Gianna putus.

Apa terlalu jahat jika dia berpikir seperti ini?

"Hey," panggil Nicky sembari dia menjentikkan jarinya kepada Marie. Marie tersentak seketika itu juga dan bertanya 'apa' kepada Nicky,

"Lagi mikirin apa nih?" tanya Nicky yang dibalas dengan senyuman tipis dari gadis itu,"Tidak ada kok, gak ada papa rasanya kurang aja..." kilahnya yang tidak sepenuhnya berbohong juga,

"Iya, tante... om Graham kemana?" tanya Nicky kepada Adelia,

"Dia ada dinas hari ini dan itu mendadak, padahal dia sangat menantikan hari ini..." ujar Adelia sembari menggelengkan kepalanya. Dibandingkan dengan dirinya, sang suami lebih semangat jika membahas tentang acara ini ketimbang dirinya namun sayangnya kali ini dia tidak bisa hadir.

"Begitu ya... sayang banget ya..." ujar Nicky dengan mewek.

"Sudah biarkan saja dia, nanti kita video call saja sama dia ya..." ajak Adelia yang disetujui ketiganya.

"Baik tan," balas Charlie,

"Siap, tan," balas Nicky dengan jempol yang ia berikan kepada Adelia.

"Oke, ma..." balas Marie juga yang mengangguk,

"Oh iya, kalian bertiga apa sekelas lagi?" tanya Adelia sembari dia memotong steak yang ia masak sendiri. Matanya kemudian beralih kepada ketiga anak muda yang menggelengkan kepalanya serentak. Ia bisa melihat jika Nicky dan Marie terlihat sedih, berbeda dengan Charlie yang biasa saja dengan hal tersebut,
"Biar tante tebak, Marie tidak sekelas dengan Nicky dan Charlie, kan?" tebaknya yang langsung to the point. Ketiganya mengangguk dengan jujur dan terlihat jelas jika Nicky tidak senang karena hal tersebut,

"Padahal selama dua tahun ini kami selalu sekelas, kenapa di kelas tiga ini kami malah tidak sekelas sih! Malahan aku sekelas pula dengan Charlie, menyebalkan sekali," ujar Nicky sembari merengut. Charlie hanya tersenyum miring sembari memotong steaknya, ia tahu jika Nicky sedang menatapnya dan dia sangat berharap gadis itu melihat ejekkannya melalui senyum miringnya,

"Kenapa mukamu kayak mengejek gitu sih!" ujar Nicky yang bertambah kesal. Charlie tahu jika Nicky tidak menyukainya, begitu pula dengan dirinya,

"Tante... lihat itu si Charlie... dia nyebelin," rengek Nicky kepada Adelia yang sudah ia anggap sebagai orang tuanya. Selama ini Nicky tinggal sendiri dan di mana keluarganya pun sampai sekarang masih misterius. Baik Charlie maupun Marie, keduanya tidak tahu menahu mengenai seluk beluk dari Nicky. Setiap kali Marie bertanya mengenai hal tersebut, dia akan menjawab 'tidak tahu' dan dia akan mengalihkan pembahasan tersebut ke arah lain.

Semenjak itulah Marie berhenti bertanya mengenai keluarga Nicky. Marie juga meminta Charlie hal yang sama dengan dirinya dan Charlie pun tidak keberatan dengan hal tersebut.

"Sudah, sudah... kalian ini kayak anak-anak yang sedang bertengkar aja," ujar Adelia yang ingin menengahi mereka berdua. Marie mengangguk setuju karena memang keduanya seperti Tom and Jerry. Jika saja tidak ada Marie, mereka akan bertengkar terus tanpa berhenti.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 17, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ReverseWhere stories live. Discover now