Justin Huang

1.4K 216 14
                                    

Banyak yang bilang seorang gadis akan luluh hatinya apabila diperlakukan manis oleh seorang pria. Huang Ming Hao, seorang pemuda berusia 17 tahun itu percaya bahwa salah satu cara membuat hati seorang gadis meluluh adalah dengan membuatkannya bekal makan siang.


Minghao menenteng kotak warna biru laut itu dengan bangga. Ia bela-belakan pergi ke pasar kemarin siang. Bermodal resep-resep dari internet, Minghao pun mengolah bahan-bahan segar dengan penuh kehati-hatian agar tercipta rasa yang sangat lezat. Meskipun cuma sekadar kimbab dan dadar gulung, namun apabila dibuat dengan sepenuh hati, Minghao yakin rasanya akan sangat spesial.


Dengan gugup Minghao mendekati si calon penerima bekal. Ia pun menarik bangku yang ada di dekat gadis itu, kemudian mendudukinya.

"Hai..." sapanya tebata-bata pada gadis yang tengah asyik berkutat dengan ponsel tersebut. Yomi – nama gadis itu – sontak memutar kepalanya dan menoleh ke arah Minghao.

"Ada apa, Hao?" Yomi langsung mengalihkan seluruh atensinya pada Minghao dan meletakkan ponselnya di dalam laci.

"Kok sendirian?" Pemuda Haung itu memilih untuk berbasa-basi terlebih dahulu.

"Hehehe, iya... sedang malas ke kantin, kau sendiri kenapa di kelas waktu jam istirahat?" gadis berperawakan mungil dengan surai kecoklatan itu bertanya balik.

"Karena aku ingin bicara beberapa hal padamu..."

"Oh ya? Bicara apa?" seketika itu juga Yomi pun memasang raut penasaran.


Minghao terdiam sejenak, ia tarik napasnya guna menyetabilkan detakan jantung dan bersiap memulai suatu ujaran.

"Cewek itu paling suka diperlakukan seperti apa, sih?"

"Hahaha, kau bicara apa, sih, Hao?" Yomi memukul paha Minghao pelan.

"Aku serius menanyakannya, Yom..."

"Oke, oke... akan aku jawab. Menurutku, sih, gadis itu suka dimanja dan diperhatikan. Tapi bukan berarti para gadis itu haus belaian. Aduh, aku ngomong apa sih ini?" ujar Yomi seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.


"Kalau seorang lelaki memberi perhatian dengan cara memasak untuk gadis yang dia suka, bagaimana menurutmu?" setelah lama menuturkan basa-basi, akhirnya Minghao berhasil mengutarakan apa yang sedari tadi ingin ia ucapkan.

"Mungkin bagi gadis lain itu romantis..., tapi jujur, aku enggak suka cowok yang bisa masak. Itu, kan, tugasnya perempuan. Aku membayangkan kelak menjadi istri seorang chef, kalau masakanku kurang bumbu dia akan mengomel karena rasa masakanku tak sesuai di lidahnya. Menyebalkan, bukan?" celoteh Yomi dengan polosnya.


Minghao mengatupkan bibir rapat-rapat. Ribuan kupu-kupu yang berterbangan dalam perutnya seketika mati saat itu juga. Buru-buru ia buka kotak bekal yang sudah sedari tadi ia genggam.

"Eh, iya... kau belum makan, 'kan? Ibuku membawakan aku bekal, nih! Masakannya enak sekali, lo!" tandas pria yang kini hatinya telah dibuat pecah berkeping-keping oleh kalimat yang barusan diucapkan Yomi itu. 


Terpaksa kali ini ia harus berbohong dan membuang jauh-jauh rasa ketertarikannya dalam dunai memasak. Minghao tak mau mengakui bahwa bekalnya itu adalah buatannya sendiri, bisa-bisa Yomi hilang feeling dan tak mau menikah dengannya kelak!


- end -

haduhhh adeeeeekk :(((

Scenario 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang