|0| Prolog

390 105 129
                                    

Menginterupsi pun rasanya percuma, karena takdir tidak butuh penolakan

-Ineffective

***

Malam itu semesta menagis pilu. Tangis yang tumpah melalui awan hitam pekat itu menyentak setiap jengkal kehidupan yang dinaunginya.

Bau maung tanah basah membelai indera penciuman seorang gadis yang bergeming di bawah guyuran ribuan tetes air itu.

Mendongak, gadis itu mendapati wajahnya bagai dihantam ribuan jarum, namun reaksi yang ia berikan hanya sebuah sunggingan senyum miring. Menyimpan tanya tentang mengapa baru sekarang dunia berpihak padanya? Sengaja mengahadirkan hujan untuk mengkaumflase tangisnya? Kenapa tidak beberapa waktu lalu? Saat ia meminta dunia mempertahankan miliknya.

Dinginnya desiran angin menusuk tulang, menyela masuk melalui dress katun yang sudah basah. Gadis itu memejamakn mata sambil meremas perut saat keram melanda. Sakit itu tidak seberapa, ada yang jauh lebih sakit di dalam raganya. Sesuatu yang keberadaannya tak lagi bisa ia percaya.

Beberpa orang yang melintasi taman dengan payung pada genggaman masing-masing kala itu menaruh pandangan aneh pada gadis itu.

Biarlah dikata gila, gadis itu tidak peduli. Gila pun mungkin masih lebih baik dari keadaannya saat ini. Beberapa jam yang lalu ia hampir merenggut nyawa. Dan yang diharapkannya adalah tidak akan pernah lagi melihat dunia. Tapi, sepertinya takdir belum puas menyiksa.

Mungkin terlalu banyak dosa yang harus ia pertanggungjawabkan. Atau jika mungkin, ia akan mendapat sesuatu yang sedikit lebih baik dari itu.

Tbc...

Aku nggak pernah punya cuap-cuap buat pembukaan cerita. Hanya mengharapkan kestiaan kalian buat ngikutin kumpulan kata yang coba aku satukan.

Oke, kalian sudah boleh mulai mengumpulkan 'clue' untuk di satukan di ujung jalan.

See ya😚

Dari: kembarannya Sabrina yang nyanyi Why

IneffectiveWhere stories live. Discover now