Setelah selesai membacanya dia hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan. Tidak mengerti dengan maksud talitha yang ingin ali bersama prilli. Dan siapa itu prilli? Sepertinya selama dia mendapat tugas di kota orang dia ketinggalan banyak berita.

Aku gak akan bisa dengan gitu mudahnya mengantikan calon istri aku dengan orang yang gak aku kenal lit. Bahkan aku baru mengenalnya seminggu dan kamu meminta untuk aku menikahinya tepat ditanggal yang kita tetapi lit? Yang berarti sebulan lagi. Maaf lit untuk kali ini aku gak bisa nepatin permintaan kamu. Mungkin bukan untuk sekarang.

Ali menggeleng pelan sambil mengacak ngacak rambutnya. Talitha itu kenapa sih. Kok bisa2nya dia meminta ali menikahi stranger kaya prilli.

Ali membuang nafas kasar. Dia berjalan ke lemari es kecil di salah satu sudut ruangannya dan mengambil sekaleng soda lalu meneguknya dengan sekali teguk. Dia meremas kaleng kosong itu dan melempar dengan refleks kepintu saat telinganya mendengar suara pintu yang terbuka. Tanpa melihat siapa yang membuka pintu, dia berteriak dengan kencangnya karna sedang tidak ingin di ganggu siapa pun kecuali Bara. Wajahnya memerah menahan luapan amarah

"KELUAR", teriakannya menggelegar. Bara masih diam ditempat dengan kepala menunduk tidak ingin melihat peristiwa apa yang terjadi dan siapa yang datang karna dia terlalu malas hanya untuk mendongakkan kepalanya sebentar.

Prilli orang yang membuka pintu dan yang menutup nya kembali setelahnya terlonjak kaget dengan teriakan ali-pamannya Al. Saat tersadar dia segera membuka lagi pintu dibelakangnya dan berlari keluar tanpa sempat menutup pintu.

Al hanya memandang Bara dan Ali secara bergantian. Lalu dia berjalan menutup pintu ruangan ali dan melanjutkan jalannya ke sofa yang di tempati Bara. Bara terkejut saat merasa sofa yang didudukinya bergerak sedikit. Dia menoleh lalu mendapati wajah Al yang terlihat bingung yang justru terlihat lucu.

Bara tersenyum kearah Al lalu mengajak anak kelas satu sd itu ber high five. Yang diterima Al dengan senang hati. Dia sangat merindukan sahabat pamannya ini.

Bara kemudian memandang ali lalu bertanya, bukan dengan nada menyebalkan. Namun dengan nada yang ber hati hati. "Terus apa yang akan lo lakuin?".

Ali menggeleng dengan mata tertutup. Dia kembali kekursinya dan mencampakkan tubuh tegapnya kekursi itu. "Gue gak bakal nurutin permintaan terakhirnya. Mungkin enggak untuk sekarang Bar". Al melihat pamannya yang terlihat frustasi. Lalu saat dia ingin mengeluarkan pertanyaan sebuah PSP melayang didepan wajahnya. Dengan senang dia mengambilnya lalu memilih kaset apa yang akan dia mainkan sekarang dan melupakan dia yang ingin bertanya pada pamannya.

Bara hanya tersenyum melihat al yang sudah asik dengan mainannya sendiri. Dia sengaja menyodorkan PSP yang terletak di sofa itu pada al. Dia hanya takut saat al yang tidak tau apa apa malah terkena semprot sama ali karna suasana hatinya yang lagi tidak enak.

Bara kemudian mengangguk kearah ali walaupun dia tidak melihatnya. "Gue tau bro. Jadi gue ingin lo tentuin yang mana yang bener buat lo. Yang mana yang gak akan membuat talitha kecewa diatas sana. Mungkin lo masih bisa mengenal orang yang namanya prilli itu dengan lebih dekat sebelum lo menuruti apa permintaan terakhir talitha. Jangan sampe dia kecewa walaupun raganya udah gak ada lagi didekat lo".

Ali hanya diam memikirkan apa yang akan dia lakukan pada permintaan terakhir talitha. Sungguh semuanya membuat kepalanya terasa di pukul pukul dengan palu. Membuatnya pusing

\*\*\*\*\*\*\

Disisi lain prilli sedang duduk ditaman dengan jantung yang masih berlompat lompatan layaknya katak yang disimpen didalam kotak yang menginginkan keluar dari kotak itu.

Prilli masih mengusap usap dada kirinya untuk menghentikan detakan jantungnya yang memacu 3x lebih cepat dari biasanya.

"Gila ya tu orang. Untung itu kaleng jatohnya dideket kaki gue. Gaada ngenai badan gue sedikitpun. Kali itu kaleng tadi jatoh dikepala gue kan gak lucu aja kalo kepala gue bendol. Brengsek banget itu pak dokter sialan. Bikin gue jantungan aja". Dia mengumpat umpat lalu meringis sambil memukul pelan dada kirinya. "Ini juga jantung kenapa gak berenti berenti juga elah. Uda kayak yang mau keluar aja asu lha".

Disaat itu juga dia merasakan getaran dikantung baju seragamnya. Ngerti gak? Dia pake seragam buat baby sitter gitu, yang warnanya peach kerahnya rada lebar gitu warna putih terus itu seragamnya terusan yang panjangnya 5 senti diatas lutut. Nah karna baju yang dipakainya ini yang buat prilli tadi ditatap remeh sama ibu2 di sekolah Al dan ditatap tak ada oleh dokter dan suster dirumah sakit itu. Oke, sekarang lanjut ke hp prilli yang bergetar disaku bajunya.

Dia mengeluarkan hape lalu melihat di pop up message ada 2 line dari wait what Dio? Demi apa ini mantan satu nge line gue? Serius? Batin prilli tak percaya.

Dio Mahendra : Sayang :p

Dio Mahendra : Lagi apa prill? Ketemuan bisa? Di cafe biasa ya. Sekarang :) aku tunggu. See u

Demi apa ini mantan brengseknya prilli nge line. Dia yang mutusin prilli gitu aja dulu sekarang ngajak jumpaan? Demi apa? Prilli gak percaya. Apa motifnya coba? Prilli gak percaya. Dan dia gak percaya dengan apa yang dia ketik dan kekirim gitu aja ke Dio. Bgst! Kekirim lagi,-

Kzprilkdr : oke! Gue otw

Yang membuat Dio disana melompat lompat girang. Sambil berkata YES!

.
.
.
.
.
.
.
AKHIRNYA UN SELESE WKWK, Telat bodo tas:v tapi ya sabodo teuing gpdl:p

Gue legaaaaa legaaaaa banget. Tapiii gak jadi lega. Cause pengumuman belom shay:( Gue jadi deg degan lagi lulus kaga gue ya?:) semoga lulus ya Aminnn :* gue juga doain lu lu pada yang sama kaya gue yang lagi deg2an nunggu kelulusan. Yauda semoga kita2 lulus ya gaesss amin:) dan naek kelas semoga naek dengan nilai bagus ya AMIN HAMDALAHH

Oiya gue mau PROMOTE dund

MAMPIR YEU KELAPAK SPP GUE AmitaRzky BACA FAUSTA SAMA BAD GIRL VS CUTE WAKETOS. YANG HOBI BACA TEENFIC AYODA MAMPIR. MAYANLA BUAT NGOCOK PERUT BACA KELAKUAN ANAK SMA DILAPAK DOI

Lope lope

QWSya_

I Love You, Baby SitterOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz