Chapter 13

83 10 0
                                    

“Karena mencoba untuk memiliki hati seseorang yang telah pergi itu bukanlah cinta, melainkan obsesi…”











#KIMSOOHYUN

Aku tersenyum di depanmu…
Lalu menangis saat berada di belakangmu…
Aku membencimu karena sebuah penghianatan…
Menangis seperti orang bodoh…
Lalu tertidur dan menangis lagi…
Dan mengulangi hal yang sama berulang kali…
Memikirkan bahwa, suatu saat kau akan kembali…
Kemudian menyadari bahwa…
Mengharapkan seseorang yang telah pergi…
Bukanlah mencintai…
Melainkan obsesi…

25 August 2018, Seoul, South Korean
Summer, 12.30 am, BlackPearl Restaurant

“Bagaimana dengan olimpiade mu? Apakah semuanya berjalan dengan baik?”, tanyaku kepada Kim Soo Hyun yang kemarin baru saja tiba di Korea, setelah menjalani lomba olimpiade sainsnya di Jepang.

Ia mengajakku ke sebuah restaurant, yang katanya menjadi tempat favoritnya sewaktu ia masih kecil. Aku hanya berdua dengan Kim Soo Hyun di restaurant ini. Sepertinya ia tak mengajakku ke tempat seperti ini hanya untuk makan siang, tetapi ingin membicarakan sesuatu hal yang cukup penting kepadaku.

“Ya begitulah, sainganku sedikit lebih berat dari biasanya. Dan aku juga harus bekerja lebih keras lagi”, jawabnya padaku.

“Ehm, Bagaimana dengan Chanyeol? Apa ia masih sangat terpukul karena kepergian ayahnya?”, tanya Kim Soo Hyun mencemasnya keadaan Chanyeol, kekasihnya.

“Tidak hanya ditinggalkan oleh ayahnya, tapi perusahaannya juga mengalami kebangkrutan, dan sekarang ia hidup terpisah dengan ibunya. Awalnya, ia sangat terpuruk dengan segala hal yang menimpanya itu. Tetapi ia pria yang kuat, dan sepertinya saat ini ia sudah mulai menerima semua cobaan yang menimpanya”, jelasku pada Kim Soo Hyun, lalu ia perlahan menangis mendengar semua perkataanku itu.

“Seharusnya aku berada di sampingnya saat ia mengalami semua kejadian menyakitkan itu sendirian. Aku menyesal karena tak bisa melakukan hal apapun untuknya disaat ia benar-benar membutuhkan seseorang untuknya. Aku mencintainya, tapi aku bahkan tak bisa membuatnya bahagia disisiku”, ucapnya lirih, dengan terus berusaha menghentikan air matanya yang terus saja menetes.

“Rumahnya telah disita oleh bank minggu lalu. Kau bisa datang ke rumahku jika ingin menemuinya”,jelasku padanya.

“Apa dia tinggal di rumahmu?”

“Tidak, dia tinggal bersama Jungkook. Apa kau mau aku menghubunginya agar ia datang ke sini menemuimu?”, tanyaku padanya yang masih menangis karena rasa penyesalannya.

Kemudian, tiba-tiba saja Chanyeol datang ke restaurant ini. Entah bagaimana ia mengetahui bahwa aku sedang disini bersama dengan Kim Soo Hyun. Apakah ia memang sengaja mencari tahu informasi ini, dan ia sengaja datang ke tempat ini untuk menemui Kim Soo hyun? Ya, sepertinya, ini saatnya aku melepaskannya kepada orang yang masih ia cintai yang juga mencintainya.

“Chanyeol, maafkan aku karena terlambat menemuimu”, ucap Kim Soo Hyun pelan, sambil memeluk tubuh Chanyeol yang baru saja tiba.
Perasaanku kali ini sangatlah aneh. Mengapa hatiku tiba-tiba merasa sakit seperti ini? Padahal sebelumnya aku baik-baik saja melihat hal seperti itu terjadi, bahkan setelah dua tahun. Tetapi mengapa hari ini, pelukan mereka baru terasa menyakitkan untukku?

“Aku harus pergi, sepertinya aku ada janji yang sangat mendesak”, ucapku, untuk berusaha melarikan diri dari suasana seperti ini.

“Aku mengajakmu ke sini untuk makan siang bersama, tapi kita bahkan belum memesan makanan apapun. Kita makan bersama saja dulu, setelah itu baru kau boleh pergi. Jangan menolak tawaranku, anggap saja ini sebagai perayaan atas kepulanganku dari Jepang. Bisakah kau tetap di sini?”

WHYWhere stories live. Discover now