I Surrender

343 26 1
                                    

Hyung sialan! Batin Yonghwa selalu mengucapkan kata itu saat dia mengingat perkataan CEOnya.

Suka apanya. Aku? Mana mungkin aku menyukainya!! Lagi-lagi Yonghwa berperang dengan pikirannya sendiri. Sudah dua hari ini dia selalu memikirkan perasaannya yang gamang itu.

Saat sedang asik berselisih sendiri, ekor matanya menangkap sesosok wanita yang jujur saja merupakan sumber masalahnya yang sangat tidak ingin dia temui saat ini.

"Selamat pagi, Oppa!" sapa Seohyun. Bukannya membalas, Yonghwa malah mengalihkan perhatiannya, entah kenapa jantungnya berdegup lebih heboh dari biasanya.

"Ada apa, Oppa?" tanya Seohyun lagi.

"Ah..." Yonghwa mencoba bersikap profesional dengan menatap mata Seohyun, tapi sialnya jantung hebohnya semakin tidak bisa dikontrol, membuatnya seperti akan mati karena sesak nafas.

Seohyun yang bingung dengan sikap Yonghwa cuman bisa tersenyum aneh, mungkin dia ada masalah, pikirnya.

"Seohyunn!!" Jungshin melambai-lambaikan tangannya dari belakang Yonghwa.

"Haii!! Apa kabar?" sapa Seohyun.

"Wah...wah... sedang apa kalian pagi-pagi begini?" Jungshin memperhatikan Hyungnya yang sedang memandangi Seohyun dengan tatapan yang dia sendiri tidak mengerti apa maksudnya. Kecurigaan Jungshin bertambah, belum lagi masalah jemput-menjemput kemarin. Mengapa dia merasa ada sesuatu yang terjadi di antara mereka?

"Tidak," jawab Seohyun, "aku hanya sedang menyapa Yonghwa Oppa tapi kelihatannya dia sedang ada masalah, dia tidak menjawabku."

"Mungkin... kaulah masalahnya Seohyun!" kata Jungshin menyuarakan pikiran Yonghwa. Sedetik kemudian Jungshin berjalan ke arah Seohyun, memperhatikannya dari atas ke bawah, kemudian tangannya terlihat seperti akan membelai rambut Seohyun.

"Ya! Apa yang kau laku..." sedetik kemudian mulut Yonghwa mengaga lebar. Rupanya Jungshin melepas kunciran Seohyun, membuat rambut panjangnya tergerai dengan indah. Seohyun bertambah cantik sepuluh kali lipat dan Yonghwa merasa jantungnya benar-benar akan meledak.

"Bukankah kau suka wanita yang rambutnya digerai dan sedikit bergelombang?" Jungshin mengedip nakal, "baiklah. Silahkan bersenang-senang! Aku pergi dulu. Bhay!"

Seohyun tersipu malu, otaknya menyuruh untuk langsug kabur dari situasi aneh ini, tapi tubuhnya tidak mau menurut.

"Ah...hm..." Yonghwa menggaruk kepalanya yang tak gatal, kemudian dia kabur begitu saja. Sial! Kenapa rasanya aku seperti seorang pengecut?!

Tapi sekuat apapun Yonghwa menghindar, dia pasti akan bertemu Seohyun juga. Baik di luar maupun di dalam ruang rias. Seperti saat ini, Seohyun sedang asik merapikan rambutnya. Yonghwa tidak bisa mengendalikan matanya untuk berhenti menatap Seohyun.

Sejak kapan ini terjadi? Apa ini cuman perasaan  bersalah karena sudah menyakiti Seohyun? Atau dia cuman mengasihani perasaan Seohyun? Atau memang entah sejak kapan perasannya berkembang untuk Seohyun, tanpa bisa ia cegah apalagi di hentikan.

Saat Seohyun merapikan rambutnya, Yonghwa merasakan belaian jemari Seohyun, membuat tubuhnya bergetar kesanangan. Dia merasa akan menjadi gila sebentar lagi. Berapa kali dia merubah posisinya,  terbatuk tidak jelas dan memukul-mulul dadanya tanpa alasan.

"Ada apa Oppa? Apa kau merasa tidak nyaman?" tanya Seohyun.

"Hm..." Yonghwa hampir saja melompat saat nendengar suara Seohyun. Dia memang sudah gila. Apa sehabis ini dia perlu memeriksakan jantungnya?

For First Time Lovers - YongseoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang