Chenle ↭ Gwenchana

2.8K 255 1
                                    

Mau nyoba genre fantasy hehehe selamat menikmati semua!

●●●

Menjadi salah satu dari mereka ada keuntungan dan kerugiannya. Keuntungan yang kamu dapatkan adalah mempunyai kekuatan yang tidak dimiliki oleh manusia, seperti berlari kencang dan mempunyai kekuatan dan itu juga harus di sembunyikan agar tidak mencurigakan. Tetapi kerugiannya adalah kamu tidak akan tahan panas dan membenci yang namanya bawang.

Dan kamu adalah seorang vampir, populasi mereka pun hampir punah. Walaupun kamu vampir tetapi kamu tidak meminum darah manusia melainkan darah hewan dan juga bisa makan makanan manusia.

Setiap kamu ingin pergi keluar pasti harus memakai sunblock dan juga baju panjang. Jadi seragammu di desain berlengan panjang. Kamu adalah murid populer di sekolah, mereka mengangumi kepintaran dan juga kecantikanmu. Kamu juga menyembunyikan warna matamu yang merah, jadilah kamu memakai lenca kontak berwarna biru laut yang kontras dengan warna mata orang barat.

Pagi ini kamu sedang sarapan bersama keluargamu. Kamu tengah menikmati steak domba yang mama mu buat.

"(Y/n), apa sekolahmu baik-baik saja nak?"

Papamu membuka pembicaraan, oh ya papamu ini asli vampir sedangkan mamamu manusia tetapi sekarang menjadi setengah vampir.

"Eung... Baik-baik saja, pa. Tidak perlu khawatir." ujarmu setelah mengunyah daging.

"Baguslah kalau begitu."

Kamu mengangguk kecil lalu meneruskan sarapanmu. Setelah selesai kamu berangkat dan berjalan menuju halte bus terdekat.

Skip

Sesampainya kamu di sekolah kamu menyapa beberapa orang yang kamu kenal.

Ketika sampai di depan loker kamu membukanya dan memasukkan tasmu. Mengambil beberapa buku yang akan dipelajari.

"BOO!"

Tiba-tiba saja seseorang mengejutkanmu ketika kamu sedang berbalik.

"Ya! Tidak bisa kah tidak mengejutkanku, Seonho?" ujarmu sarkastik.

"Haha mian, (y/n). Habis lucu sih."

Kamu memukulnya pelan di lengan. Sedangkan pemuda itu tetap terkekeh sambil mengusap lengan yang kamu pukul.

"Baiklah kalau begitu, ayo kita ke kelas." Seonho merangkulmu menuju kelas.

Kamu yang di rangkul hanya menatap datar ke depan. Selama perjalanan banyak yang membicarakan tentang dirimu.

Sesampainya di kelas kamu duduk dengan Seonho.

"Sudah mengerjakan matematika?"

Tentu saja kamu yang notabene nya pintar sudah mengerjakan dari jauh-jauh hari.

"Tentu saja sudah." ujarmu singkat.

Seonho yang mendengar itu langsung berbinar, mencoba meminta jawaban darimu.

"Apa yang kau lakukan?" tanyamu.

"Boleh kah aku meminjam bukumu, (y/n)." pintanya sambil memasang wajah memelas andalan miliknya.

Ia tahu kamu tidak bisa menolak wajah memelasnya itu.

"Geez, alright. Ini... Nanti langsung kembalikan, jangan berikan kepada siapapun."

Kamu lalu mengeluarkan buku matematika milikmu dari dalam tas dan menyerahkan buku itu pada Seonho.

"Gomawo, (y/n) ku sayang."

Seonho memberikanmu blow kiss tapi kamu menangkisnya.

"Jahatnya..."

Dengan wajah sedih ia menyalin jawaban matematika milikmu.

↪️↪️↪️

Beruntung atau tidak kelas hari ini di percepat karena ada urusan mendadak yaitu rapat guru. Dengan begitu kedepannya kelas kosong jadi sekolah memberitahukan bahwa murid bisa pulang lebih awal.

Karena merasa kesenangan Seonho berlari keluar kelas meninggalkanmu, sepertinya dia lupa denganmu. Kamu yang melihat itu hanya mendengus malas sambil membereskan seluruh buku yang berada di meja.

Setelah selesai beberes kamu pun beranjak dari tempatnya untuk pulang ke rumah, tetapi sebelum itu kamu ingin mampir ke tempat toko buku yang biasa kamu kunjungi.

Ketika kamu sedang berada di halte dan duduk menunggu bus datang, indra penciuman mu mengendus sesuatu bau yang menyengat.

Ketika kamu melihat ke samping kirimu ada seorang pemuda yang sepertinya seumur di bawah mu sedang memakan kacang dengan perasa bawang.

Kamu pun menutup hidungmu, oh tidak. Rasanya kamu ingin mual karena mencium aromanya. Dan gelagatmu itu tertangkap oleh manik sang pemuda.

Dengan cepat kamu langsung berdiri dan berlari sekencang mungkin, kamu tidak tahan dengan bau itu. Mengabaikan bahwa pemuda tadi tengah melongo melihatmu berlari secepat kilat.

↪️↪️↪️

Setelah kejadian itu kamu lebih berhati hati memakai kekuatan mu. Kamu yakin bahwa pemuda kemarin adalah adik tingkat mu.

Kamu berjalan di koridor dengan menunduk, masih memikirkan kejadian kemarin. Semoga saja pemuda itu tidak ingat wajahnya.

Tanpa kamu sadari seseorang dari arah berlawanan sedang berjalan ke arah mu. Dan akhirnya kalian bertabrakan tetapi bukannya kamu yang terjatuh malah ia yang jatuh.

Pemuda itu meringis kesakitan, ia heran bagaimana bisa dirinya yang terjatuh. Setelah itu ia berdiri dan menatapmu.

"Ah, kamu kan–"

Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, kamu sudah menariknya menjauhi koridor yang lumayan ramai itu. Kamu membawanya ke tempat yang sepi.

"Maafkan aku, tapi soal yang kemarin tolong lupakan. Jangan beritahu siapapun."

Kamu takut rahasiamu terbongkar karena satu orang.

Pemuda itu tersenyum lalu menggeleng, ia kemudian melihat bet yang berada di lenganmu.

"Tidak apa-apa, kak. Tenang saja." ujarnya.

Kamu menghela nafas lega, sepertinya memang ia tidak berniat membocorkan rahasia itu.

"Tapi, kak... Bagaimana bisa kakak berlari sekencang itu?"

Dan sepertinya harimu tidak akan berjalan dengan lancar kali ini berkat adik kelas yang kamu ketahui bernama Chenle itu.












↪️↪️↪️

Finally selesai!

Ini sempat ada di draft dan dilanjutkan ketika ada ide, dan untungnya sekarang sedang ada ide hehehe.

Hope you like it. Jangan lupa vomment ya!

No sider please : )

NCT ✘ Reader ♔ Imagine ♔ [ DISCONTINUED ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang