S E L E N O P H I L E

21 6 0
                                    

Selenophile
(n) A person who loves moon


1 week and 4 days ago
Cha's

Malam kemarin, aku melihat purnama terlihat begitu temaram, dan langit terlihat muram tanpa bintang yang ikut tergantung di sisi purnama.

"Ayo kita temani purnama." ajakmu seraya menarikku untuk cepat keluar dari apartemen. Aku hanya diam dan terus mengikuti langkah besarmu dan tetap pada tautan lengan kokohmu.

Aku sedikit menahan langkahnya, "Pelan pelan saja. Purnama tak akan pergi"

Kau purnama dan aku bintang. Yang berjanji pada langit untuk selalu menemani purnama merangkul malam untuk bersama mengantar waktu pergi.

Itu padang rumput yang sangat luas.

Kau mengajakku pada padang rumput itu dan memilih bersandar pada tanah dan mendongak pada langit. Mencoba berbicara serta bercerita soal hari yang tak jauh dari jenuh.

"Sepertinya purnama kehilangan bintangnya malam ini." kau menoleh, membuka pembicaraan dengan malam sebagai pengantar dan aku mengangguk menyaut spekulasimu, "kurasa ia butuh teman lebih."

Aku benar benar tak mengerti arah pembicaraannya. Namun, untuk frasa terakhir yang ia katakan, itu cukup membuat hatiku sedikit sakit. Entah mengapa.

"Jongdae?"

"Ya?"

"Kau tidak sedang mengigau kan?"

Ia hanya tertawa, "Kenapa?"

"Tidak. Aku hanya merasa janggal."

"Apanya yang janggal, sayang?"

"Tidak. Tidak apa-apa. Lupakan saja."

Namun nyatanya, hari ini aku benar benar merasa seperti orang yang begitu bodoh. Tak mengerti bagaimana kamu mengucapkan sebuah izin untuk pergi.

Aku merasa seperti seorang asing yang benar benar tak mengerti sebuah rasa yang tersirat dari frasa itu.

Bahwa bintang menginginkan teman lebih.

Untuk kali ini, aku benar-benar akan melepasmu pergi. Sama seperti saat kau pergi untuk bekerja atau hanya sekedar keluar menemui malam.

Sesak mungkin terus mendorongku untuk menyesali bagaimana kamu pergi secara tiba-tiba. Namun, aku tak mungkin menentang takdir yang sudah mengajakmu menjauh dariku. Melewati batas dimensi ruang dan waktu.

Malam kemarin adalah purnama terkahir kita. Menjadi salah satu saksi bagaimana kau pergi

Dan malam ini, aku masih memilih mengenang padang rumput ini sama seperti saat bersamamu kemarin. Mendongak pada langit lalu bercerita. Hanya saja, kini hanya aku sendiri.

Hari ini langit terlihat cerah dan purnama sudah kembali tersenyum karena bintang sudah kembali menemaninya.

Dan, ada kau disisinya.

"Bahagialah. Karena aku sedang mencoba untuk kembali bahagia." Batinku sembari menatap langit yang cerah.

Kuakui Tuhan memilih teman yang tepat untuk menemani purnama ditengah jutaan rasi bintang yang terbentuk. Karena aku yakin disaat bintang bersama purnama bersanding indah, kau juga bersama nya disana. Ikut merangkul malam dan menjemput hari.

Aku melihatnya.

Kau benar benar tersenyum disamping purnama itu. Dengan senyum yang tak ubahnya dengan senyum yang sama cerahnya dengan cahaya purnama di malam malam sebelumnya.

Di malam malam dimana kita menghabiskan waktu bersama.

Kalau kau bahagia, akupun bahagia.

Aku tak akan membiarkan sedih teeus memeluk erat kisah kita. Aku juga tak akan membiarkan luka ini terus menganga dalam trauma. Akan kurawat baik-baik luka ini. Agar ia benar benar sembuh dan tak akan terbuka untuk yang kedua kalinya. Biarlah ia menjadi sejarah bisu dalam lini masaku. Meskipun sejak kemarin hingga detik ini, aku belum bisa percaya terhadap takdir

Sejauh ini, aku masih bisa mengontrol bagaimana aku harus memunculkanmu pada beberapa korelasi yang pernah otakku buat.

Dan aku mampu menerima semuanya. Aku hanya akan menganggap sama seperi ketika kau hanya pergi untuk sementara.

Apakah pola pikir itu akan bertahan lama? Entah.

Yang pasti, aku akan merindukan waktu yang kuhabiskan bersamamu, dan bersama sang rembulan.

Ya, aku pasti akan merindukan seseorang yang tak lupa menyapa rembulan di malam malam nya. Aku akan merindukan senyuman yang terus menerangi setiap malamku.

Dan,

Seseorang yang meninggalkanku kemarin, dengan tertidur lelap tepat di sampingku dengan wajah damainya, dan tak kembali lagi.

Aku akan merindukan segalanya tentang kau.

Kuharap kau juga akan merindukanku. Dengan berjuta lini masa yang kita buat bersama dalam diktat milik kita

Hanya milik kita.

Kepada sang rembulan.

Aku sangat menyayanginya. Tolong jaga dia baik baik disisimu. Katakan padanya, bahwa aku akan terus melihatnya dari padang rumput ini setiap malam.

Aku akan terus terjaga hingga pagi, hanya untuk bercerita tentang hari.

Aku akan terus menunggu senyum cerahnya, hingga Tuhan mengizinku menyapanya langsung.

Aku yakin, kau lebih bisa menjaga senyumnya untuk tetap tertoreh abadi di dinding wajahnya.

Aku bintang dan selamanya kau akan menjadi purnamaku.

Purnama yang sempat menerangi jalan satirku. Kim Jongdae.

Saudade🍃 [KJD]Where stories live. Discover now