Dua

191 21 3
                                    


Enjoy reading..



Pagi ini suasana di rumah Park terlihat kacau. Walau hanya ada dua penghuni - Jisung dan Jiae - tapi kali ini benar-benar kacau.

Penyebabnya adalah.. mereka yang bangun kesiangan.

Mulai dari Jiae yang menyiapkan air hangat untuk suaminya mandi, juga memasak sarapan seadanya. Hingga keadaan dapur pun mulai berantakan.

"Noona! Kau melihat topiku tidak?"

Teriakan Jisung sampai ke telinga Jiae yang tengah berada di dapur. Membuat gadis itu mengerutkan dahi sejenak, "Yaa!! Cari saja dulu, jangan menyuruhku terus!!"

Tangannya tetap bergerak tangkas di atas penggorengan. Ia hanya akan memasak nasi goreng saja. Ini benar-benar mendadak. Bayangkan saja, suaminya itu bangun pada jam enam kurang lima belas!
Menanak nasi saja perlu lebih banyak waktu. Jadi ia putuskan memasak nasi goreng saja.

Tap tap tap..

Langkah Jisung terdengar terburu-buru menuruni tangga. Ia datang dengan penampilan yang sangat berantakan.

Kemeja yang baru setengah dikancingkan, sepatu yang tengah ia pakai sambil melangkah. Jangan lupa rambutnya yang masih sangat acak-acakan.

"Duduklah." ucap Jiae begitu menyadari keberadaan Jisung. Ia mematikan kompor dan membawa sepiring nasi goreng itu ke meja makan.

"Yaa noona aku tak cukup waktu. Kalau harus sarapan dulu aku bisa terl-"

"Kubilang duduk, Park Jisung! Duduk!"

Jiae tersenyum melihat pria itu menurutinya dan duduk di kursi.

"Makan dulu sarapanmu. Bekerja itu perlu tenaga. Kalau perutmu kosong mana bisa kau bekerja. Ckck astaga.. rambutmu ini benar-benar.."

Ia menghampiri Jisung yang tengah menyantap sarapannya dengan lahap. Lalu menyisir rambut pirang itu dengan jari-jari kecilnya.

Jisung merasa tenang dengan suasana ini.

Ah~ andai saja ada Park junior yang banyak.. Pasti rumah ini akan ramai. Dan tidak begitu membosankan seperti sekarang.

"Aku selesai."

Setelah meneguk minumnya, ia berdiri menghadap sang istri, menatapnya dalam.

"Aku berangkat dulu, noona. Jangan kemana-mana, eoh? Baik baiklah di rumah. Kalau kau bosan kau bisa mengajak teman temanmu kesini. Ah ya, jam sepuluh nanti kujemput, kita dateu."

Jiae berdecih saat suaminya itu mengerling nakal, ".. dandan yang cantik ya.. istriku."

Chu~

Ciuman di kening Jisung berikan pada gadis itu sebelum kemudian pergi.

Padahal tadi malam kau sama sekali tak memanggilku noona, Jisung-ah. Sebenarnya aku sangat membenci panggilan itu.

***

Jisung tersenyum lebar. Jam menunjuk pukul sepuluh kurang sepuluh menit. Waktu yang tepat untuk menjemput kekasih tercintanya.

Maka dari itu, sejak setengah jam lalu ia meminta izin ke manajernya, Mark Lee, untuk pulang cepat. Tapi Mark benar benar keras kepala, sulit sekali dimintai izin.

Tingtong tingtong tingtong ..

Ia memencet bel tiga kali hentakan. Seolah tidak sabar dengan hari ini.

Aku suka Noona! ✔Where stories live. Discover now