Beautiful Tomorrow | 4

Começar do início
                                    

"Kalau begitu, bagaimana jika kita merealisasikan perkataan Jungkook itu." ucap Mark.

"Mwo?"

"Kau. Jadilah kekasihku." ucap Mark masih dengan ekspresi seriusnya.

Sana terdiam, kali ini ia tidak tahu apakah Mark sedang serius atau bercanda saat ini. Ekspresi wajahnya tidak bisa di tebak.

"Emmmh anu, emmmh," ucap Sana terbata-bata.

"Hahahahahaha Sana-ya. Lihatlah wajahmu sekarang. Hahaha tenanglah, mengapa kau sangat tegang? Aku hanya bercanda." ucap Mark mengacak-acak rambut Sana.

"Yakkk," ucap Sana memukul pundak Mark. "Ahh bagaimana Kim Mingyu?" tanya Sana.

"Dia resign dari JK's dan sekarang dia sudah dibalik jeruji, menjalani rehabilitasi."

"Jinjja?"

"Eung tentu saja, berita ini belum tersebar luas jadi sebelum itu terjadi dia harus dikeluarkan, dia bisa merusak nama baik JK's."

"Lalu bagaimana denganku? Pekerjaanku? Apa aku juga di keluarkan karena tidak mengetahui ini semua?" tanya Sana dengan kecemasannya.

"Emmmh coba kita lihat," ucap Mark mengetuk dagunya. "Seharusnya memang kau diberhentikan karena kinerjamu yang tidak maksimal. Apa sebaiknya aku pikirkan juga? Mengeluarkanmu?"

"Mwo? Jebal Mark-ah, aku masih ingin bekerja di sini." ucap Sana dengan puppy eyes nya.

"Hahaha tentu saja tidak Sana-ya, kenapa kau mudah sekali di bohongi?" senyum jahil keluar dari mulut Mark.

"Kau akan dialih tugaskan. Ini," ucap Mark memberikan beberapa berkas ke hadapan Sana. "Dia aktris pendatang baru yang baru saja pindah ke agensi kita, Jung Chae Yeon. Itu adalah sebagian berkas datanya, mulai sekarang kau akan menjadi manajernya."

"Jung Chae Yeon?" tanya Sana membuka beberapa berkas dihadapannya. "Bukankah dia artis cilik yang banyak membintangi cf?"
"Eung, drama terakhirnya adalah Drinking Solo tahun lalu. Dan saat ini ia di tawarkan banyak casting untuk drama, aku ingin kau yang memilih dan memilah jadwalnya." ucap Mark. "Dan satu lagi, dia masih sangat muda, ceria dan juga aktif. Tapi sebenarnya dia hanyalah seseorang yang masih perlu Kasih sayang dan juga perhatian, orang tuanya meninggal 2 tahun lalu. Aku harap kau bisa menjaga dan mengarahkannya dengan baik."

Sana terdiam, benarkah? Jika begitu Sana akan bisa sangat mengerti apa yang dirasakan Chae Yeon, dia juga seperti itu dulu.

"Di cantik, jadi kapan aku bisa bertemu dengannya?" tanya Sana.

"Minggu depan, dia masih harus mengurusi beberapa hal di tempatnya dulu, jadi ia akan datang minggu depan untuk menandatangani kontrak, aku harap kau juga bisa hadir Sana-ya. Hari ini sampai hari itu datang aku ingin kau beristirahat dan jangan memikirkan apapun. Kau sudah banyak kesusahan." jelas Mark.

"Eung, baiklah. Gomawo." ucap Sana tersenyum.

Sejenak Sana bisa tersenyum terima kasih pada Mark, ia harus bersyukur dengan apa yang diberikan Tuhan bukan? Apapun itu, salah satunya adalah menjauhkannya dari Jungkook. Sana harap ini hanya sementara tidak selamanya.

****
Jungkook baru saja kembali ke tempat tidurnya dengan susah payah ia berjalan menggunakan kruk di kedua tangannya. Hal bodoh yang ia lakukan adalah mengusir orang yang sudah baik hati akan menunggunya. Lihatlah sekarang, ia bosan dan tidak ada yang bisa di ajak bicara.

Jungkook berinisiatif untuk berjalan keluar kamar untuk sekedar menghirup udara segar. Dengan kedua kruk di tangannya Jungkook merasa kesulitan, ia berjalan melewati koridor. Mata Jungkook berhenti pada sebuah mesin minuman yang ada di sudut salah satu lorong dan mendekatinya.

Jungkook merasakan kerongkongannya kering, ia menelan ludahnya berharap salah satu minuman dingin didepannya bisa ia minum.

"Ahh sepertinya ini sangat menyegarkan." ucap Jungkook menunjuk sebuah sparkling water dihadapannya. "Seandainya aku membawa uang." sambungnya mempoutkan bibir.

Jungkook menenderkan kepalanya pada kaca yang membatasi dirinya dengan minuman yang ia mau. Jungkook haus akan minuman segar itu. Tiba-tiba saja sebuah tangan memasukan uang kertas dan menekan orange juice lalu memberikannya pada Jungkook.

"Eh?" singkat Jungkook.

"Orang sakit hanya bisa meminum ini bukan?" ucapnya.

Jungkook memperhatikan seseorang yang ada dihadapanya. Dari suaranya ia tahu kalau dia adalah seorang yeoja. Dengan mengenakan pakaian serba tertutup Jungkook sulit melihat wajahnya, sesaat ia mengernyit heran yeoja itu menyodorkan minuman yang sudah ia ambil pada Jungkook.

"Minumlah, silahkan nikmati." ujar yeoja itu. Meskipun mengenakan masker, dari nada berbicaranya saja Jungkook tahu yeoja itu sedang tersenyum padanya.

"Kamsahamnida." ucap Jungkook kembali tersenyum padanya.

"Chae Yeon-ah, kajja apa yang kau lakukan disini." ucap salah seorang temannya membawa yeoja bernama Chae Yeon itu menjauh dari Jungkook.

Jungkook menatap Chae Yeon hingga punggungnya tidak terlihat. Entah mengapa tapi hal sekecil ini membuat Jungkook melengkungkan bibirnya.

"Jadi namamu Chae Yeon?" ucap Jungkook. Ia menatap minuman kotak dari Chae Yeon sembari tersenyum.

🚙To be continued 💨
Votemment chuseyo 🙏

Beautiful Tomorrow (Completed) Onde histórias criam vida. Descubra agora