Sakura menengok ke arah Sasuke.
"E-etto... dia temanku."

"Siapa?" Tanya Sasuke dengan nada dingin.

Sakura membuang nafasnya dan menjawab pertanyaan Sasuke. "Gaara." Jawab Sakura.

Sasuke membulatkan matanya dia menatap Sakura dingin.

"Kau masih berhubungan dengannya?" Tanya Sasuke.

"A-aku.."

"Sudah kubilang bukan untuk menjauhinya."

"Dia hanya menelpon Sasuke, itupun juga kemarin." Sakura menjelaskan kepada Sasuke dengan lembut agar pria itu mengerti.

"Tetap saja kau masih berhubungan dengannya." Sakura menatap Sasuke datar. Laki-laki dihadapannya ini benar-benar membuatnya naik darah.

"Hn. Kalau begitu aku akan pulang sendiri. Jaa-nee." Ucap Sakura sambil melenggang pergi dari kamar Sasuke.
.
.
.
"Saku-chan mau kuantar tidak?" Tawar Itachi.

"Tidak usah kak. Terimakasih." Ucap Sakura dingin.

"Aku pulang dulu ya kak. Jaa-nee, arigatou." Dan Sakura benar-benar pergi dari kediaman itu.

Skip Time

"Tadaima."

Sasori menghampiri Sakura. "Okaeri imoutoku." Sakura memberikan kantung yang dibawanya kepada Sasori.

"Hm? Ini apa? Untukku?" Tanya Sasori.

"Hn. Nii-sanku yang tampan, imut, baik hati dan tidak sombong taruh kantung ini di cucian kotor ya keluarkan isinya." Pinta Sakura.

Sasori memandang Sakura jengkel dan mengambil kantungnya. "Huh kau memujiku hanya ada perlunya doang." Dan Sakura hanya tersenyum tidak jelas.

"Aku ingin ke kamarku jika ada yang mencariku bilang saja aku sibuk." Ucap Sakura setelah dia menaiki beberapa tangga.

Tap...tap..tap..

Blam..

Sasori memandang Sakura aneh. "Ada apa dengan anak itu." Ucap Sasori sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
.
.
.
.
Sakura POV

Hahhhh... akhirnya aku kembali lagi ke rumahku dan juga kamarku tercinta. Berlebihan? Hn biarkan saja aku ini.

aku sedang tiduran di kasurku. "Ohh boneka ku tersayang. Aku merindukanmu~" ucapku sambil memeluk boneka twich kesayanganku ini. Kalian pasti menganggapku gila ya? Tidak aku masih warah kok. Ini hadiah dari kakakku tersayang, makanya aku sangat menyayangi boneka ini.

Aku menaruh bonekaku kembali ke tempatnya dan aku duduk di pinggiran kasurku. Aku memandang gitar klasik ku yang berwarna coklat ketuaan dan sedikit ukiran cantik di badan gitarnya.

Drrtt..drrrtt..

Handphoneku bergetar aku mengeceknya dan Gaara menelponku.

Aku angkat telponnya. "Hn. Moshi-moshi."

[Cih dasar tidak pegang omongan sendiri! Kau bilang kau akan menelponku!] Teriak Gaara di telpon.

Aku mengelus-elus telingaku berharap telingaku masih baik-baik saja nantinya.

"Aku baru sampai rumah tau!" Omelku.

[Persetan dengan itu, kau kemarin kemana? Aku menelponmu dan mengirimkan beberapa pesan.] Ucap sekaligus tanya Gaara.

Aishiteru Cherry🌸🍒Donde viven las historias. Descúbrelo ahora