MULAI KEMBALI

888 99 3
                                    

Pagi itu Sehun telah berada di meja makan menyantap sarapan yang dimasak oleh Bibi Kim. Sedangkan Luhan makan setelah Sehun menghabiskan setengah dari sarapannya. Tak lama kemudian bel berbunyi. Tiga orang yang ada disana tentunya berpikir siapa orang yang bertamu sepagi ini ke rumah orang. Bibi Kim beranjak menuju pintu. Tak ada yang berbicara sepeninggal Bibi Kim. Luhan terlihat sibuk dengan handphonenya dan Sehun yang larut dalam pikirannya.

Bibi Kim membuka pintu dan bingung melihat sosok orang yang baru pertama kali ia temui. "Maaf Anda siapa?" tanya Bibi Kim.

"Kenalkan, saya Seohyun, kekasih Sehun, Sehun tinggal disini kan?" ucap Seohyun yang terlihat begitu bersemangat. Bibi Kim terdiam sebentar sambil menatap Seohyun dari atas hingga bawah. Menilai Seohyun yang kini memakai pakaian super sexy dan cukup terbuka.

"Ya, Tuan Sehun ada di dalam, silakan masuk," Bibi Kim menggeser tubuhnya, memberikan ruang bagi Seohyun untuk masuk, lalu menutup pintu. Bibi Kim meminta Seohyun untuk menunggu Sehun di ruang TV tapi Seohyun dengan lancangnya mengikuti Bibi Kim ke ruang makan.

"Chagiya~~!" seru Seohyun pada Sehun yang duduk menghadap pintu masuk ruang makan sekaligus dapur itu. Panggilan sayang itu jelas menghentikan acara makan paginya. Sehun tampak menahan kesal dengan segera bangkit mendatangi Seohyun.

"Kenapa kau kemari?" tanya Sehun langsung ke inti.

"Aku ingin memberimu kejutan, aku memutuskan akan tinggal serumah denganmu disini karena hubungan kita memang akan menuju serius, kau senang kan dengan keputusanku ini?"

TING!!

Bunyi sendok yang beradu dengan piring terdengar. Seohyun sambil menggelayut di lengan kiri Sehun terlihat baru menyadari sesuatu atau lebih tepatnya seseorang. Bibi Kim jelas merasa sangat terganggu dengan adanya gadis itu maupun apa yang baru saja ia katakan. Bibi kim melirik Luhan yang duduk membelakangi Seohyun. Punggung Luhan menegak sempurna lalu dengan perlahan ia berdiri dan membalikkan badannya lalu tersenyum manis. Seohyun cukup terkejut dengan adanya Luhan disana.

"Luhan? Kenapa kau ada disini?" tanya Seohyun bingung. Sehun terlihat tidak tenang, Bibi Kim terlihat kesal dan Luhan yang sangat amat tenang. Situasi keempatnya jelas membuat pagi ini cukup menarik.

"Hai, Seohyun, apa kabar?" sapa Luhan hangat.

"Ah, emm baik... Luhan bagaimana kau..." Seohyun masih bingung.

"Kau tahu kan aku saudara Sehun? Aku tinggal disini atas usul Mommy karena Sehun jarang sekali pulang kesini, hanya selama di Korea saja, jangan khawatir," jawab Luhan.

"Tunggu disini, biar aku siap-siap dulu," ucap Sehun pada Seohyun.

"Emm, Sehun, bolehkah aku mengajak Seohyun bertemu Mommy?" ucap Luhan sebelum Sehun beranjak pergi. Sehun memicingkan mata tak setuju.

"Tidak!" tandasnya.

"Tunggu, maksudmu kau akan mengajakku bertemu dengan ibunya Sehun? Wah.... aku setuju," kata Seohyun yang kini mendekati Luhan dan memegang tangannya.

"Sekali tidak tetap tidak," putus Sehun lagi.

"Kau ini kenapa sih sayang, bukankah ini bagus untukku agar bisa mengambil hati calon mertuaku nanti," kata Seohyun merajuk. Sikapnya membuat Bibi Kim yang sedari tadi hanya diam memberikan tatapak jijik.

"Tidak Seohyun, tunggu aku disini, ada yang ingin aku katakan padamu nanti," setelahnya Sehun langsung naik ke kamarnya dan bersiap pergi ke kantor.

"Sehun benar-benar tidak peka, seharusnya dia senang kan karena aku sudah ingin serius dan bertemu kedua orang tuanya," kata Seohyun lirih. Luhan menepuk pelan pada punggung tangan Seohyun masih dengan senyum manisnya.

MISSINGWhere stories live. Discover now