P r o l o g

64 6 0
                                    

Aku melangkahkan kaki keluar dari ruang kesehatan. Lorong-lorong tidak begitu ramai karena saat ini adalah jam pelajaran, yang aku lihat hanyalah dua gadis berambut pirang dengan kertas-kertas di tangannya yang barusaja melewatiku dan seorang cowok tinggi yang berada jauh di depanku sedang menunduk bermain ponsel.

Seharusnya aku tidak mempermasalahkan apapun dan siapapun saat ini, tapi cowok itu mengingatkanku kepada seseorang. Aku tidak yakin pernah melihat cowok berambut cokelat gelap itu disini,namun caranya berjalan terlihat begitu familier.

Aku tidak mengalihkan pandanganku dari cowok itu karena otakku masih berusaha mengingat-ingat siapa orang yang kukenali yang berpenampilan dan berpostur seperti itu.

Ah, lupakan saja, mungkin dia memang hanyalah orang asing. Aku terus berjalan berusaha untuk tidak terus mengingat-ingat siapa dia karena demi tuhan aku tidak bisa membiarkan suatu hal yang membuatku penasaran pergi begitu saja dan itu sangat mengganjal di pikiranku. Semakin aku terus berusaha mengingat-ingat, aku juga akan semakin lupa.

Ketika melihat cowok itu tidak lagi menunduk menatap ponsel, aku langsung membuka mulut dan berhenti berjalan karena tidak percaya. Apakah itu... dia? Aku tak salah lihat kan? Sialan! Rasanya aku ingin mengumpat keras-keras saat ini juga.

Apa yang ia lakukan disini? Bukankah dia menikmati kehidupannya di San Fransisco?

Aku sangat berharap kalau aku salah lihat, tapi sepertinya keberuntungan sedang tidak berpihak padaku. Itu adalah dia. Aku merasa yakin karena dia langsung menyeringai begitu dia menangkapku tengah menatapnya dengan terkejut.

Disini, aku melakukan hal yang tidak seharusnya aku lakukan; mematung di tempat dan terlihat tolol. Sementara dia berjalan dengan begitu angkuhnya hingga dia hanya berjarak sekitar satu meter di depanku. Apakah ini yang namanya kutukan?

Selama kurang lebih empat bulan aku bebas darinya dan sekarang ia berada tepat di hadapanku, tetap dan akan selalu terlihat menyebalkan seperti dulu.

"Hai, Sierra. Apa kabar?" tanyanya.

**********

A/N: hi guys, sekian lama enggak post apa apa di wattpad dan akhirnya ada cerita baru. Ehehe mohon feedbacknya yaaa xD
-miftaka

Simple ExistenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang