[HunRene]

1.9K 148 7
                                    


"Dasi aku dimana ren?" Teriak sehun dari arah kamar.
"Liat di lemari hun,bagian kanan paling ujung " sorak irene,irene tengah sibuk-sibuk nya menyiapkan putra kecilnya akan pergi sekolah. "Nah selesai" ucap irene mematut mark putra kecilnya,buah hati nya bersama suami tercinta -Oh sehun- .

"Ke meja makan duluan ya sayang,mama mau bantu papa sebentar" ucap irene lembut pada mark, mark masih berumur 7 tahun ia sekarang sudah kelas 2 sekolah dasar di Kanada. Setelah menikah sehun dan irene memutuskan untuk menetap di Kanada,sehun meminta pada papa nya untuk mengurus perusahaan cabang yang ada di Kanada saja supaya irene tak repot pindah lagi.

"Udah ketemu?" Tanya irene pada sehun yang masih sibuk mengacak lemari kamar. Sehun menggeleng memberi jawaban pada irene.

"Ya ampun tuan muda oh sehun kenapa isi lemari jadi gini?aku capek tau rapi in nya" teriak irene frustasi melihat suami nya yang semena-mena mengacak isi lemari pakaian mereka.
"Dasi aku kamu tarik dimana sih" kesal sehun sedari tadi belum juga menemukan barang yang di carinya.

"Mata kamu di mana?di dengkul? Ini apa?bukan dasi?daleman gitu?" Geram irene menunjukkan deretan beberapa dasi dari lemari sebelah kanan, sehun menggaruk kepala nya yang tak gatal.

"Kamu bisa bedain ga sih mana kiri mana kanan" ucap irene sembil memilih dasi yang cocok untuk kemeja sehun lalu memakaikan nya dengan telaten.

"Iya iya maaf ya sayang" ucap sehun tersenyum lalu mengecup dahi irene. Omelan istri nya setiap pagi bukan apa-apa untuk sehun malahan itu adalah semangatnya untuk bekerja.walaupun sehun mencium dahi irene setiap pagi tapi tetap saja membuat rona merah pada kedua pipi irene.

Setelah sarapan sehun dan mark pamit pada irene. "Ma mark berangkat ya" ucap mark lalu menyalami tangan irene. "Belajar yang rajin ya sayang" ucap irene lalu mencium pipi David.
"Ke kampus jam berapa?" Tanya sehun. "Jam 10 aku ada kelas" jawab irene memberi tahu.

"Yaudah aku pergi dulu ya" ucap sehun lalu mencium bibir irene melumatnya dengan lembut cukup lama aktivitas itu mereka lakukan sampai irene melepaskan karena takut kehabisan nafas. Irene tersenyum malu sehun melakukan itu di depan putra mereka.
"Bibir mama enak ya pa?sampai-sampai setiap pagi papa jadiin sarapan papa gigit terus,kasian mama tau pa" mark yang masih polos tak tau masalah berciuman menganggap papa nya menjadikan bibir irene sarapan,irene tersenyum malu pada putra nya yang begitu polos itu.

"Enak banget,kamu mau coba?tapi ga boleh sama mama itu jatah nya papa, nanti kamu coba ya kalau udah gede sana istri kamu" ucap sehun nakal,sedangkan mark ia hanya mengangguk angguk polos. Dengan ringan tangan irene mendarat di kepala sehun.
"Kamu ajarin anak aku apasih" geram irene pada sehun,anak nya masih kecil bapak nya udah ajarin tentang ciuman apalagi nanti anak nya remaja bapaknya mau kasih pelajaran apalagi?gaya bermain di ranjang? Heleh pusing irene melihat suaminya ini.

"Anak aku juga" balas sehun.

"Aku yang lahirin enak banget kamu cuma ngaku-ngaku" ucap irene sarkastis.

"Iya sayang,anak kamu,anak aku, ini anak kita oke?" Ucap sehun lalu mencuri ciuman di bibir irene sekilas.

"Yaudah mark nanti telat,berangkat dulu sayang" ucap sehun menarik mark untuk segera ke mobil.

"Hati-hati" ucap irene melambaikan tangan lalu masuk ke dalam rumah dn membereskan rumah lalu berangkat ke kampus.

                                ***

Setelah selesai mengajar di kelasnya sekitar 2 jam an sekarang ia sedang di salah satu restoran dekat dengan kampus untuk makan siang,tadi nya irene dengan Luna tapi perempuan itu tergesa pergi karena ada sesuatu urusan membuat irene menyantap makan siang nya seorang diri.
Irene memutuskan untuk mengajak seulgi video call, lama masih belum juga tersambung membuat irene kesal.
Akhirnya wajah seulgi terlihat juga dengan Kai disamping nya.

BALLERINA'S [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang