Volume 05 - Blushes

Mulai dari awal
                                    

"Sudahlah, ayo kita kembali ke kelas, sebentar lagi pelajaran Jung-ssaem akan dimulai dan aku belum MENGERJAKAN PR-NYA!" pekik Wendy histeris, matanya membelalak membayangkan apa yang akan dialaminya jika guru killer itu tahu kalau dia belum mengerjakan tugas.

"Untung saja aku begadang demi tugas laknatnya." pamer Irene sombong, dia menaik-naikkan kedua alisnya menggoda Wendy yang wajahnya kini berubah masam.

"Enaknya yang tinggal dengan pangeran sekolah." cibir Wendy pelan, Irene hanya menjulurkan lidahnya pada Wendy dan membatin, "Kau mungkin bisa mati karena kaget kalau melihat sifat Sehun yang sesungguhnya, Wendy-ah."

"Sudah ayo cepat, aku ingin menyalin tugasmu dan ingat setelah itu kau harus menceritakan semuanya padaku tanpa terkecuali." Irene hanya tersenyum geli melihat tingkah Wendy, dia bersyukur memiliki sahabat yang sangat pengertian seperti Son Wendy.

L♡DK

"Irene-ah, aku pulang duluan, ya, grandma-ku datang dari Kanada hari ini, tidak apa-apa 'kan?" Wendy mengedip-ngedipkan matanya di hadapan Irene yang tengah sibuk menyapu lantai kelas mereka dikarenakan gadis itu sedang piket.

"Tidak apa-apa, sudah sana pergi, kirim salam untuk grandma-mu, ya." Wendy mengangguk seraya tersenyum manis kemudian beranjak dari sana meninggalkan Irene bersama Jinwoo yang juga kebetulan piket di hari yang sama dengan Irene.

"Sampai jumpa besok!" ucap Wendy sambil melambaikan tangannya meski kepalanya sama sekali tak menoleh pada Irene lagi. Irene kembali menyibukkan dirinya dengan sapu dan debu. Gadis itu sama sekali tidak merasa canggung meski hanya berduaan dengan Jinwoo yang sering disebut sebagai pria aneh oleh anak-anak kelasnya.

Beberapa menit kemudian, Irene sudah selesai mengerjakan tugasnya. Gadis itu mengembalikan sapu ke tempat semula kemudian mengambil ranselnya, dia sempat melihat Jinwoo yang masih sibuk mengelap kaca jendela kelas mereka.

"Kim Jinwoo, aku pulang duluan, ya." ucap Irene seraya menatap Jinwoo singkat, pria Kim itu hanya mengangguk kaku kemudian kembali melanjutkan aktivitasnya. Irene hanya mengendikkan bahunya, merasa aneh dengan sikap Jinwoo yang terkesan menutup dirinya kepada siapapun. Gadis itu memutuskan untuk tidak memikirkan hal itu dan segera pergi menuju halte bus di dekat sekolahnya.

L♡DK

"Hei." Irene menoleh karena merasa ditegur, dan gadis itu seketika merubah ekspresi wajahnya ketika mendapati siapa sosok yang baru saja menegurnya. Disana ada Sehun dengan gaya sok cueknya menyandarkan tubuhnya di tiang halte bus. Irene kemudian segera membuang wajah, gadis itu merasa malas untuk sekedar melihat wajah pria itu.

Irene memutuskan untuk menunggu bus yang sebentar lagi akan tiba di pinggir trotoar. Sesekali gadis itu menoleh ke kanan dan ke kiri sekedar cuci mata.

Grep.

"Ya!" sentak Irene tiba-tiba dikarenakan Sehun yang mendadak menarik ransel gadis itu sehingga Irene harus berjalan mundur seperti undur-undur.

"Ya! Oh Sehun! Lepaskan aku atau aku akan berteriak disini!" ancam Irene dengan penuh penekanan, namun kelihatannya pria Oh itu masa bodoh dengan ucapan gadis yang berukuran mungil jika dibandingkan dengan dirinya ini.

"OH SEHUN!" pekik Irene kesal karena Sehun sama sekali tidak merasa terancam dengan ancaman Irene, gadis itu berusaha menarik tubuhnya namun tenaga Sehun jauh lebih kuat dibandingkan dengan dirinya.

"Kau mau membawaku kemana, eoh?" tanya Irene akhirnya, gadis itu memutuskan untuk menyerah daripada harus jadi pusat perhatian karena suara melengkingnya lagi.

L♡DK: Living With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang