5. Tentang Hati

1.3K 30 3
                                    

WARNING: TYPO(S) EVERYWHERE!
****

Aku benci, ketika aku mencoba melupakannya, ia malah datang kembali dikehidupanku, tanpa permisi. Membuatku jatuh kembali ke jurang yang dalam, bahkan sangat dalam dan menyakitkan.

.

Mungkin Arka tidak sayang padaku. Kembali, batinnya bersuara.

***

Mercedes benz milik Arka melaju dengan kecepatan tinggi setelah keluar dari halaman rumah Ratna.
Ia tak habis pikir dengan jalan pikiran gadis itu. Mengapa bisa dia berada di Indonesia secepat ini?

Sembari memikirkan jalan keluarnya, Arka memarkirkan Mercedes benz nya dengan apik. Ia telah sampai ditujuan.

X2. Setelah ia memastikan bahwa alamatnya benar, segeralah ia masuk dan mencari gadis gila itu.
Dengan tergesa-gesa, Arka menelusuri club x2 sudut demi sudut.
Matanya terpaku pada gadis pirang yang berada di bar. Ia mendekatinya, menepuk bahu gadis itu. Arka terkejut melihat keadaan gadis itu. Dengan wajah yang terlihat penuh beban, mata yang tampak kabur pandangannya, dan sedikit mabuk.
Tak lama, pandangannya itu tertuju pada meja yang terdapat beberapa gelas disana.

Dia mabuk. Batinnya.

Gadis itu bergumam tak jelas, namun Arka masih bisa mendengarnya.
Karena takut fitnah, akhirnya Arka menggendong gadis itu keluar club dan membawanya ke apartemen.

Ratna lagi apa ya, apa dia udah tidur?
Ia memikirkan Ratna, karena sejak tadi hatinya tidak tenang, ia meninggalkan Ratna tanpa memberitahukan kemana ia pergi.

Mungkin besok pagi aku akan menemuinya. Batinnya kembali berbisik.

Arka menggendong gadis itu dan mendudukkannya di bangku sebelah kemudi, setelah itu ia tancap gas menuju apartemennya.

.
.
.

Sinar surya menyeruak kedalam gorden kamar dan membangunkan penghuninya.

"Hoaaamm." Gadis itu bergumam.
Meregangkan badannya setelah 8 jam tidur membuatnya sedikit pegal. Dengan perasaan yang masih tak tenang karena semalam Arka meninggalkannya begitu saja tanpa berbicara apapun, ia turun kelantai bawah untuk sarapan.

"Arka kemana sayang?" tanya mamanya saat Ratna mendudukkan bokongnya dikursi.

"Ratna gatau ma, mungkin dia lagi di apartemen." Ujar Ratna acuh, sedangkan mama Lidya hanya ber-oh ria.

Setelah sarapan, Ratna membantu mamanya mencuci piring kotor. Dan berhubung ini hari sabtu dan ia sedang libur, Ratna membantu mamanya membersihkan rumah.

.

"Lo tau? Lo cuma bikin ribet gue doang disini!" Arka membentak gadis dihadapannya.

"Kamu berubah sayang." Gadis itu menampakkan wajah sedihnya.

"Sayang? Gak pantes lagi lo manggil gue dengan sebutan itu. Dan asal lo tahu ya, gue udah punya calon yang lebih baik dari lo, jadi jangan harap gue bisa balik lagi sama lo!" Dengan kemarahan yang memuncak, Arka membanting pintu kamarnya.

About The ReasonWhere stories live. Discover now