"Ah, Gak Master juga Bil! Masih Kalah gue sama suranya Deva! Dia masih jadi Vokalis kan?" ujar kak Boby lagi! Ok yang ini bikin gue jantung gue mau copot! Bahkan dia tau Kak Deva, cowok idola di Kampus ini.

"Oh ya Shan! Gue gak se perfact yang lo fikirin itu!" ucapnya yang sontak membuat gue melotot kearahnya. Ok ini yang paling bikin gue kaget Bagai man dia bisa tau kalo dari tadi gue muji dia?

"Ma...mak...sud.. Nya... Kak?" aduh kenapajuga gue pake gagap di depan dia.

"Yah si Shania! Lo kalo mau muji nih kak Boby! Langsung ae ngomong dalem ati! Dia itu Paragila tau gak nju hahahahah!" ujar nya dan di akhiri dengan tawanya. Apaan tuh Paragila???.

"Udah shan jan di fikirin! Dia emang kan gitu orangnya!" ujar Kak boby yang ok. Ini bikin gue mati kutu. Lagi lagi dia tau apa yang gue fikirin.

"I..i..ya K...kak!" ucapku yang lagi lagi gugup.

"Yah si Nju Blushing lagi!" ujar Mario yang langsung ku hadiahi tatapn tajamku. Brani dia ledekin gue.

"Hahaha! Yaudah sok, mau kolab sama gue lagu apaan?" ujar Kak Boby yang akhirnya menyetujui usul Nabil.

"Apa Nju?" ujar Nabil, ngapa nya ke gue coba?

"Lha? Situ kan yang ngusulin!" ujar Ku kesal. Masa dia yang usul gue yang kena.

"Ye kan, Lo Centernye Bu!" ujarnya dengan Santai. Oke Kali ini dia menang.

"Hahaha, udah udah debat mulu kek lagi sidang! Yaudah kamu tau Gothick yang Dari Evanesscence gak Shan?" ujar Kak Boby. Gothick... Emmm yap keknya gue tau maksudnya lagu apa.

"Yap! Tau Bring Me To Life kan??" ujar Ku menebak dan dijawab anggukan olehnya. Lalu dia pun menghampiri keyboard dan mulai mnekan tuts demi tuts membentuk sebuah intro dari Lagu Yang kamai sepakati tadi.

Shania pov end

  Boby, lalu memainkan Intro dari lagu Evanesscence. Dan semuanya pun memasuki posisinya.

One... Two... Three... Four...

Jikalau tidak suka...
Jikalau tidak suka...
Tak kan ada yang terjadi...
La...la...la..la...la...(hey...)
La...la...la...la...la...la...

Saat ini... Senin pagi telah tiba...
Tidak perlu lihat jarum jam..
Aku... Berangkat...

Di kereta yang penuh...
Di dorong oleh penumpang lain...
Bahkan kaki terinjak pun...
Ku maafkan... Dan tertawa...

Semua orang yang jatuh cinta... (Umumnya)
Hatinya terasa ringan...(tersihir)
Bagai gejolak diatas awan...
Menuju dunia mimpi...

Ku jadi ingin melompat...
Dan mengangkat tanganku...
Dengan memikirkan kamu saja...
Gravitasi sirna...
Rasanya kubisa... Kemanpun juga...
Hidup itu memanglah luar biasa...
(One... Two... Three... Four... Suki!)
Dan sekarang ayo pergi...
(Oi...oi...)
Suki! (Suki!) Suki! (Suki!) Sukipu!

Seandainya... Kamu mengobrol..
Dengan Asik...
Bersama cowok yang lain skali pun...
Tak masalah...

Di banding rasa cemburu...
Pura pura... Tidak lihat...
Yang penting... Dirimu bisa...
Bahagia dengan Caramu...

Dipojok kota semua terlihat... (Sinarnya)
Bersinar dengan penuh kilauan... (Dirimu)
Tiada sesak...
Dan yang melimpah...
Dibawah langit biru...

Music Academy [REVISI]Kde žijí příběhy. Začni objevovat