dua

90 8 4
                                    

Jatuh Cinta
bukanlah sebuah Kesalahan
💞
- Kasmaran -

-----------------------------------------------------

"LO SERIUS? INI GALIH KAN?" tanya Genta sambil berteriak.

"Maksud lo apa? Gamau, salah. Mau, salah. Bacot lo Gen." cetus Galih.

"Unbelievable sih ini. Cepet dah Thal sebelum dia berubah pikiran." ucap Genta masih tidak percaya.

Bagaimana tidak percaya, Galih tidak pernah mau berbicara dengan perempuan jika tidak benar benar diperlukan, tidak pernah mau membonceng perempuan kecuali mama dan adiknya. Itu semua karna ada, Luka. Tapi dengan mudahnya, Galih setuju untuk mengantarkan Thalia pulang?!

"Ini serius nih?" tanya Thalia masih bingung dan tidak mengerti apa yang terjadi.

"Yaudah ayok, duluan Gen!" sahut Galih sambil berjalan menuju parkiran belakang.

Thalia yang masih bingung akhirnya memutuskan untuk ikut dengan Galih. Dan Genta yang tertinggal di belakang, masih melongo dan tidak percaya apa yang terjadi.

"Semoga Tuhan berkehendak atas mereka." gumam Genta pelan.

Genta adalah sahabat karib Galih sejak SMP. Genta tau benar semua tentang Galih, dan begitupula sebaliknya. Genta tau apa yang Galih alami, kenangan buruk yang membuat Luka itu masih membekas di hati Galih sampai sekarang. Tentu sebagai sahabat yang baik, Genta selalu ingin Galih move on, tapi apa boleh buat, Luka yang ada di dalam hati Galih, belum bisa tersembuhkan oleh siapapun.

Genta berharap, Thalia bisa jadi orangnya.

**

Hanya suara klakson kendaraan, dan rintik hujan yang menyelimuti kecanggungan yang mulai terjadi. Ya, sekarang hujan. Galih serta Thalia sedang meneduh berharap hujan segera menyelesaikan kunjungannya ke bumi, dan segera menyelesaikan kecanggungan ini.

Flashback On

"Ayo naik." ajak Galih saat sudah naik ke motor ninja hitamnya.

"Umm.. Lo serius?" tanya Thalia masih tidak percaya.

"Lo mau ga? Kalo gamau gua cabut." balas Galih.

"Ehhh iya iya iya." jawabnya dan langsung naik ke motor Galih dengan cepat.

"Cewe unik.." batin Galih

Selama perjalanan, tidak ada satupun diantara Galih dan Thalia yang membuka mulut untuk memulai percakapan.

Canggung. Itu yang sedang melanda keadaan di motor Galih.

Sampai tiba tiba tetesan air hujan mulai jatuh.

"Eh hujan." sahut Thalia sambil menepuk nepuk pundak Galih dari belakang.

"Biasa aja kali. Gua juga tahu ini ujan." ujarnya dingin.

"Yeh kalo tau ya berhenti lah. Cepett!" sahut Thalia panik.

"Kenapa si? Yaudah kita nepi." sahut Galih.

"Cepetan Gal. Cepet!" ucap Thalia terburu buru seperti orang ketakutan.

Akhirnya Galih menepikan motornya ke sebuah Kafe yang tak jauh dari mereka. Kafe tersebut lumayan besar, dan di depannya terdapat teras kecil yang bisa digunakan untuk berteduh.

Flashback off

"Lo kenapa tadi panik banget karna hujan?" tanya Galih memulai percakapan dengan gugup.

"Ummm gapapa." jawab Thalia yang kaget dan super gugup, lebih gugup dari Galih pastinya.

"Serius ga--"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 11, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KasmaranWhere stories live. Discover now