Ketika Sahabat menjadi Bastard

64 0 0
                                    

Selama aku sekolah disana banyak kejadian yang bisa dibilang fantastis, entah itu karna keragaman karakter penghuninya, guru-gurunya, penjaga sekolah, angkutan umum, lingkungan, dan... kisah percintaannya. Teringat salah satu kejadian yang sangat booming disekolah saat itu adalah "Backstabber" dimana rasa jleb itu bisa datang ketika teman yang kita puja-puja berkhianat, rasa sedih juga bisa datang ketika teman yang kita sayangi malah menusuk dari belakang, rasa jahat juga bisa datang ketika teman yang kita bela berbalaskan air tuba, rasa pengkhianatan itu juga bisa datang ketika teman yang kita anggap seorang sahabat menjadi bastard. Yaa kira-kira itulah yang dialami oleh salah satu sahabatku sebut saja Emma, ia adalah salah satu sahabatku yang dikhianati oleh sahabatku yaitu Mawar. Berawal dari ide yang menurutku itu adalah ide yang sangat such an idiot, ide dimana untuk mengetahui apakah pacar kita itu setia atau tidak (?) dengan mengirim pesan singkat "Kenalan" seolah pesan nyasar yang salah tujuan, dengan meminta bantuan temanmu sendiri untuk melancarkan rencana namun tanpa memikirkan dampak buruk dari ide itu sendiri. Seiring berjalannya waktu rencana yang semula berjalan dengan baik dan sesuai dengan kehendak berubah menjadi tragedi pilu dimana dampak buruk yang aku khawatirkan menjadi kenyataan, yaitusebuah pengkhianatan. Mawar sahabatku yang sudah dipercaya oleh Emma malah mengkhianatinya, Mawar menjadi perusak hubungan Emma dengan yaa sebut saja Wudi, Wudi adalah pacar Emma dan disini Wudi juga menjalin hubungan yang sama dengan Mawar. Kalian pasti bertanya-tanya bagaimana bisa dan bagaimana akhirnya hubungan Wudi dengan Mawar bisa terbongkar (?)

Coba kalian pahami "jikalau seorang wanita single bertemu dengan seorang pria yang penuh perhatian apakah hati ini tidak luluh walaupun logika kalian mencoba menolak ? apakah perasaan yang kalian punya dapat disalahkan ? sejatihnya perasaan cinta tidak salah hanya saja jatuhnya dihati yang tidak tepat dengan orang yang salah. Sedangkan untuk sang pria walaupun ia jelas-jelas sedang menjalin suatu hubungan kasih dengan seseorang, kalau ada seorang wanita lain masuk dikehidupannya dan menurut logika membuatnya nyaman, ia tidak akan memikirkan perasaan yang sedang ia jaga saat ini. Para wanita lebih suka mengikuti kata hatinya sedangkan para pria lebih suka mengikuti logikanya." Bukan kah begitu ?

Terbongkar hubungan Wudi dengan Mawar itu karna aku.. Aku tau betul Mawar seperti apa bukan karna aku sudah mengenal Mawar sejak lama. Hukum dimana "Seberapa lama kau mengenalnya" adalah hukum yang tak pasti karna sesungguhnya"Bukan seberapa lama kau mengenalnya tapi seberapa baik kau mengenalnya." Dan hukum dimana "Mencintai itu tidak harus memiliki akan tetapi, kenyataannya memiliki itu tidak harus mencintai." Aku rasa itu susah untuk diterima walaupun kenyataannya adalah benar. Saat itu aku meminjam ponselnya melihat foto saat liburan, tiba-tiba ada pesan masuk diponsel Mawar dan tak sengaja ku buka pesannya kemudian aku terdiam sejenak sambil bernafas dalam, mencoba mengontrol emosi yang meluap. Posisi yang ku terima sangat membingungkan, disatu sisi ada sahabatku dan disisi lainnya ada teman dekatku ia sahabatku juga ! logika ku berkata"Hentikan pengkhianatan Mawar, dia teman macam apa ? sahabat macam apa Lee yang mengkhianati kepercayaan sahabatnya sendiri ? kamu gak kasihan dengan sahabatmu Emma ? semakin lama kamu berpikir dan tidak bertindak, akan semakin dalam perasaan yang dimiliki Mawar ke Wudi dan begitupun sebaliknya." Sedangkan hati ku berkata "Lee, Mawar teman dekatmu ia sahabatmu kan ? perasaan yang ia miliki saat ini itu gak salah ? sejatihnya cinta datang tidak mengenal waktu, tempat, ras, agama, atau apapun itu ! Dalam permasalahan ini, bukan satu pihak yang salah tapi semua pihak salah dan terlibat didalamnya." Aku pun mulai gundah tak karuan, semakin lama ku memikirkannya semakin lama ku pendam.. semakin besar beban yang ku rasa.

Menit demi menit pun berlalu, waktu pun terus berjalan namun aku masih terjebak dalam beban pengkhianatan. Tak mau membuatnya menjadi semakin rumit aku pun memutuskan bersikap netral tak memilih pihak mana pun yang benar ataupun menyalahkan pihak yang salah mungkin mudah untuk bilang bersikap netral namun nyatanya sulit.. sulit untuk menolak logika dan perasaan yang bergejolak dalam diri.

"Mawar, kamu tau kan kalau aku bukan tipe orang yang suka basa-basi jadi tolong jawab pertanyaanku dengan jujur. Kamu dan Wudi menjalin hubungan ?"

"Hah ? hmm.. maks.. maksudmu itu apa lee ?" Sahut Mawar dengan nada yang gagap.

"Mawar ! Tolong.. jangan mengelak !" Jawabku dengan nada tinggi.

"Lee.."

"Lihat ini !" Sahut ku sambil menunjukkan pesan singkat yang dikirim oleh Wudi ke ponselnya.

"I.. itu.. hmm.. Lee, tolong jangan marah dulu, aku akan menjelaskannya. Aku mohon.." Jawabnya dengan meminta belas kasih.

"Mawar.. aku tau betul kamu itu orang seperti apa !Aku hanya berharap kamu bisa bahagia sama dia dan berdoa semoga kamu jauh dari karma karna sudah terlalu sering mengkhianati sahabat-sahabatmu. Terimakasih." Ujarku kepadanya dengan senyuman kecewa, kuharap ia bisa mencerna apa yang aku katakan.

"Tunggu Lee ! kamu harus tau kalau ini semua bukan kesalahanku saja !"

"Aku tau dan aku sangat-sangat tau itu ! Semua pihak disini salah, tidak ada yang benar begitupun dengan ku. Tapi kesalahan mu cukup fatal buatku mawar.. Kamu masih saja tidak bisa belajar dari kesalahanmu yang dulu ! Kamu pernah berbuat seperti ini juga dengan ku dan kali ini kamu melakukan kesalahan yang sama dengan sahabat ku ! Katakan Mawar.. Aku harus bersikap bagaimana ?"

"Lee.. Maaf.."

"Kamu selalu meminta maaf setelah membuat kesalahan dan mengulanginya lagi dan lagi ! Kalau minta maaf saja sudah cukup, buat apa ada penjara dan hukum yang berlaku didunia ini ? Buatku kata maaf hanya bisa mengobati rasa benci ku kepadamu tapi tidak pada hatiku ini. Namun aku akan berusaha untuk bisa memaafkan mu walaupun tak akan bisa 100%.. tenang saja kamu tetap menjadi temanku." Sahutku menjawab. Aku tau pasti banyak yang berpikir "I dont understands our friendship/relationship sometimes we're friend, sometimeswe're more, and sometimes I'm just a stranger to you." Aku juga bingung kenapa bisa seperti itu, tapi yang aku tau yang namanya sahabat akan selalu menjadi sahabat tidak peduli seberapa fatalnya kesalahan yang ia sudah buat, sesungguhnya dia hanya manusia biasa yang tak luput dari ke-khilafan. Karna "Kita tidak akan pernah bisa mengenal seseorang dengan 100%, tapi setidaknya kita tau, dia itu orang seperti apa."    

Logika dan Perasaanحيث تعيش القصص. اكتشف الآن