I Y H N I T 2

94 8 2
                                    

"Ada apa?" Tanya Mark

"Sekali lagi maafkan aku Mark karena belum bisa mencintaimu." Ucap Rose

Mark mendengar ucapan Rose hanya tersenyum dan membelai pipi Rose dengan lembut "aku merasa lega mengucapkan bahwa hubungan kita telah berakhir. karena tidak ada lagi kebohongan diantara kita. Kamu berbohong untuk aku agar aku bahagia karena mendapatkanmu,dan aku berbohong karena rasa egois untuk tidak mau melepaskanmu dan meyakinkan diriku bahwa suatu saat nanti kau akan mencintaiku sepenuhnya seperti aku mencintaimu selama tiga tahun ini."

"Aku ingin mencintaimu Mark setulus kamu mencintaiku tapi tetap tidak bisa. Aku bingung Mark mengapa sampai tiga tahun ini aku tidak bisa mencintaimu?" Tanya Rose

"Jangan bingung dan jangan bertanya kenapa, apa yang kamu dan aku lakukan sudah benar dan menurutku keputusan yang aku buat untuk berpisah denganmu sudah tepat. Dan jika kamu bertanya mengapa kamu belum bisa mencintaiku seperti aku mencintaimu dengan tulus adalah karena hati tidak bisa berbohong kepada siapa ia memberikan hatinya untuk diisi,dan hati kamu juga adalah untuk pulangnya pria yang memiliki tempat dihatimu yang kamu cintai selama ini." Mark menjelaskannya kepada Rose dan Rose mengerti apa yang Mark ucapkan

"Mark.."

"Ya..?"

"Setelah kita berpisah tanpa ada status dalam hubungan kita nantinya,bolehkah aku berteman denganmu?" Tanya Rose lagi

"Boleh,kenapa tidak?!. Walaupun hubungan kita telah berakhir bukan berarti kita menjadi musuh dan tidak saling mengenal bukan? Dan aku menyetujui permintaanmu." Mark tersenyum kepada Rose

Hening

Rose dan Mark berhadapan begitu sangat dekat dan mereka bisa saling mendengar deru napas masing-masing yang keluar dari hidung mereka. Itu juga yang membuat Mark gugup karena harus menahan hasratnya untuk tidak mencium Rose saat ini karena sekarang Rose hanya sebatas temannya saja tidak lebih

Entah angin darimana Rose mencium pipi Mark begitu lembut. Setelah mengecup pipi Mark,pipi Rose basah karena air matanya mengalir tanpa berhenti

"Maaf. Jangan menangis"

Rose langsung menghapus air matanya yang mengalir lagi begitu saja

"Masuklah, ini sudah malam"

Mark mengantar Rose sampai didepan pagar rumah Rose dan menunggu Rose masuk benar-benar masuk kedalam rumahnya.
   Saat Rose telah masuk kedalam rumahnya, Mark segera masuk kedalam mobilnya dan menangis lagi.
Mark merasa dia begitu cengeng karena dari tadi dia selalu manangis

Dia baru tahu efek dari patah hati begitu menyakitkan dan membuat dirinya terus menangis.

Tak ingin berlarut dalam tangisnya dimobil Mark langsung menjalankan mobilnya menuju ke rumahnya.

Mark telah tiba dirumahnya dan bergegas merapikan diri agar cepat tidur. Setelah Mark rapi dalam baju tidurnya ia menghempaskan tubuhnya keatas kasur. Mark menyilangkan kedua tangannya dibawah kepala dan menghadapkan dirinya kelangit-langit kamarnya.

Mark mengambil handphone yang ditaruh sejak tadi diatas kasur dan menimbang-nimbang untuk menelpon Rose. Saat hendak menekan tombol hijau Mark menyadari betapa bodohnya dia,bahkan dia lupa bahwa hubungannya dengan Rose sudah berakhir dan tak ada lagi mengirim pesan ucapan selamat malam untuk Rose. Miris

.
.
.

Tak terasa sudah satu tahun berlalu dan selama satu tahun pula Mark tidak lagi menghubungi Rose semenjak putusnya hubungan mereka. Dan kini dihadapannya sudah berdiri sesosok wanita yang sempat menjadi bagian yang begitu spesial dihatinya dulu.
Dia adalah Rose, Mantan tunangannya sedang berdiri dihadapanya begitu cantik. Memang dari dulu Rose sudah cantik,tapi kadar kecantikan Rose semakin meningkat. Penampilannya Rose yang dulu berbeda saat bersama Mark.

If your Heart not in itHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin