^^^


Bel istirahat berbunyi, sontak Devi sahabat Tyas, langsung menghampiri sahabatnya tersebut di bangkunya.

"Tyas...." sapa Devi dengan manja, Devi menarik kursi yang berada di dekat Tyas dan duduk mendekat kepada Tyas.

Tyas tidak menggubris Devi dengan tetap sibuk mengotak-atik ponselnya tersebut. "Aduh Tyas. Aku mau ngomong sama kamu." Devi sambil mengarahkan wajah Tyas untuk menghadap ke wajah Devi.

"Apa?" Tanya Tyas dengan malas, sambil meletakkan ponselnya di atas meja.

"Kamu tahu nggak?"

"Nggak tahu." Ucap Tyas dengan santai.

Devi berdecak kencang, "Makanya dengerin dulu."

Tyas terkekeh, "Iya-iya cepetan!"  

"Instagram aku di. Followback. Kak Adam, itu kakak kelas duabelas yang ganteng banget kayak Zayn Malik itu." Jelas Devi dengan gaya lebay, terharu, dan gaya sebagainya.

Tyas hanya menatap malas Devi, "Halah gitu aja di pamerin." Sahut Zahra secara tiba-tiba yang berada di belakang Devi.

"Itu bukan urusan kamu!" Balas Devi kepada Zahra dengan nada kesal.

"Eh terserah aku dong! Mulut-mulut siapa?" ketus Zahra dengan menaikkan satu alisnya.

Memang unik sahabat Tyas ini. Tyas sampai hafal bahwa sahabatnya itu setelah berantem lima menit kemudian baikkan, dan seterusnya.

Sahut-menyahut antara Devi dan Zahra yang membuat ricuh, yang membuat telinga Tyas semakin panas. "Udah, diam kalian apaan sih." Tyas mencoba melerai kedua pihak, malahan Zahra dan Devi semakin berantem mulut. Tyas diam dan hanya menyaksikan pertarungan mulut tersebut, karena kewalahan dengan mereka. Tetapi pertarungan mulut tersebut tiba-tiba berhenti.

Ternyata Adam cs  sedang lewat di depan kelas, akhirnya mereka lebih memfokuskan untuk melihat ketampanan Adam cs.

Tyas sontak bingung melihat tingkah Zahra dan Devi, "Lagi lihatin siapa sih?" Tanya Tyas dengan bingung. Dan mendapat balasan telunjuk Zahra yang mengarah ke arah Adam cs.

Sepasang matanya langsung mengikuti arah telunjuk Zahra, dan Tyas hanya melihat malas, menurutnya hal yang sangat-sangat tidak penting. Tetapi berbeda dengan teman-teman cewek yang lain mereka malah teriak-teriak seperti orang yang kesurupan melihat mereka lewat.

Tetapi ada hal yang aneh menurut Tyas, "Cowok itu kan......", Tyas berkata sangat lirih, Tyas teringat cowok yang tadi pagi mendorongnya di lapangan basket, cowok yang di lihat Tyas berada di barisan paling belakang di geng-nya Adam.

Setelah pertunjukan Adam cs selesai, semua kembali seperti tadi. Tetapi Zahra dan Devi masih tatap-menatap sadis.

"Eh tadi yang paling belakang sendiri tau nggak?" Tanya Tyas tiba-tiba dengan rasa ingin tahu yang membuat adu tatap-menatap antara Zahra dan Devi selesai.

"Oh Rakha? Kenapa kamu suka?" Tanya Zahra di selingi senyuman miring, yang membuat Tyas melongo dan berdecak pelan.

"Kamu tau nggak sih Yas, Rakha itu ya termasuk geng-nya kak Adam, padahal dia itu sepelantaran sama kita, dia kelas sepuluh IPS, temen sekelasnya Jefrin, mmmmm Dan Rakha itu setau aku sebulan itu gonta-ganti motor----------" cerocos Zahra yang di potong oleh Devi secara tiba-tiba.

"Dan pasangan!" Potong Devi secara tiba-tiba, padahal Zahra masih belum selesai berbicara.

Zahra berdecak pelan, dan menatap Devi dengan tatapan tajam.

"Ahh mending kamu Yas, nggak usah deket-deket sama yang namanya Rakha." Saran Devi yang membuat Tyas melongo.

"Emang kenapa?" Tanya Tyas dengan nada bingung.

"Pertama, Rakha itu cowok Playboy, sukanya buat sakit hati para cewek-cewek. Kedua, Rakha hidupnya itu udah nggak bener, dia itu dari SMP udah nggak di dampingi orang tuanya. Orang tuanya sibuk kerja terus--------"

"Devi Aurelia, bisa nggak sih nggak usah bawa-bawa tentang keluarganya." Potong Zahra dengan nada kesal.

"Zahra Salshabila Anindya Putri, yang namanya panjang kayak rel kereta api. Bisa nggak sih nggak motong pembicaraanya orang!" Ketus Devi dengan nada kesal juga.

"Eh kamu tadi juga motong pembicaraan aku ya!"  Balas Zahra dengan telunjuk menunjuk tepat di depan wajah Devi, yang membuat Devi semakin kesal kepada Zahra.

"Eh tangan-nya biasa aja kali." Devi menyingkirkan tangan Zahra yang berada di depan wajahnya.

"Hobi kalian tuh berantem terus!" Ucap Tyas dengan nada kesal,  karena Tyas sudah muak mendengar mereka adu mulut yang tidak ada hentinya.


^^^

☆☆☆☆☆
Terimakasih, jangan lupa VOTE dan SHARE ke yang lain. Karena bagian Revisi lebih greget guys, karena alur ceritanya akan berubah total!

13 April 2017

BILA CINTA#Wattys2017Où les histoires vivent. Découvrez maintenant