Gadis berusia 16 tahun itu sedang merebahkan tubuhnya di kasur yang empuk, memandangi langit-langit rumahnya dengan merasa bosan.
Kedua kakinya turun dari atas kasur dan melangkah menemui mamanya, hidupnya di jalani hanya dengan mamanya seorang.
Ayahnya meninggal dunia karena sakit-sakitan. Dan gadis itu anak tunggal, tidak mempunyai kakak maupun adik. Terkadang rasa bosan pernah muncul di benak gadis itu, karena dia tidak memiliki teman bercerita kecuali mamanya.
"Mah...." panggil gadis itu kepada mamanya. "Iya nak sini." Suruh mamanya dan gadis itu melangkah bosan dan duduk di sebelah mamanya yang sedang membaca koran.
Namanya Tyas Pangestika, gadis yang mempunyai paras cantik, dan rambut hitam legam-nya yang menambah pesona kecantikannya.
^^^
Tyas POV
Perkenalkan namaku Tyas Pangestika, aku tinggal di Jakarta. Aku adalah murid SMA Nusa Bangsa yang mendapatkan beasiswa, aku kelas sepuluh IPA, di dalam hidupku aku mempunyai banyak teman, tetapi hanya ada dua teman yang paling dekat denganku, yaitu Devi dan Zahra.
Aku mengakui memang aku paling takut dengan cinta di dalam hidupku. Walaupun belum merasakanya aku sudah muak melihat dan mendengar, seperti temanku Zahra yang sedang bertengkar dengan pacarnya yaitu Jefrin, dan sebagainya.
Aku berharap hal itu tidak akan pernah terjadi kepadaku, meskipun teman-temanku yang menganggap aku terlalu berlebihan dalam hal tersebut.
Tyas POV END
^^^
'Krek' Tyas memakirkan sepeda abu-abu-nya dengan tepat. Gadis itu melihat jam tangan biru yang melingkar di tanganya, sudah jam 06:30 tetapi sekolah masih sepi, dan gadis itu mengangkat kedua bahunya seolah-olah tidak peduli.
Gadis itu berjalan santai menuju kelasnya, tiba-tiba langkahnya terhenti karena mendengar suara keributan.
seperti orang yang sedang berantem. Tyas mencari-cari sumber suara tersebut, dan ternyata suara tersebut berasal dari lapangan basket.
Gadis itu segera berlari dan sesampainya di lapangan basket, segerumbulan cowok-cowok kakak kelas yang sedang berantem, saling tonjok-menonjok yang di tangkap oleh sepasang matanya tersebut. Gadis itu hanya berdiri melongo dan menelan ludah dalam-dalam melihat kejadian tersebut.
Gadis itu membalikkan badan, berniat untuk kembali ke kelas dan tidak mau tahu kejadian tersebut. Tiba-tiba tepat di hadapan Gadis itu ada seorang cowok tampan, cool, bak seperti seorang pangeran.
Tyas hanya menatap ke cowok tersebut. "Aku mau ke kelas." Ucap Tyas dengan sedikit gugup, karena tidak tahu motif cowok itu menghalanginya untuk melangkah.
Tiba-tiba cowok itu sengaja mendorong Tyas pelan sampai jatuh ke lantai lapangan basket.
'Aw' Tyas sontak kaget kenapa cowok yang tidak di kenalnya mendorongnya. Tanpa basa-basi Tyas berdiri dan menatap cowok itu dengan tatapan tajam.
Tanpa kata apapun, Tyas langsung meninggalkan cowok itu dan pergi ke kelasnya. "Kurang ajar banget," umpat gadis itu dengan lirih.
YOU ARE READING
BILA CINTA#Wattys2017
Teen Fiction"Karena gadis sepertiku yang tak tahu arti cinta, kemudian jatuh ke dalam arti itu." ~Tyas Pangestika~
