"Aman kak. Yes mari bersantai sambil baca buku Imunologi!"

"Bersantai ya? Hmmm"Kata Sooyoung geleng-geleng kepala saat Seohyun berkata demikian.

***

Rusuh.

Itu kata yang dapat menggambarkan bagaimana keadaan saat ini. Terdapat balon foil huruf maupun balon biasa dimana-mana, convetti yang berserakan dilantai, suara teriakan akibat tepung dan telur yang tumpah melengkapi bagaimana rusuh dan kotornya tempat yang dipakai oleh Yuri, Yoona dan Jessica saat ini.

"ALHAMDULILLAH AKHIRNYA MUKA AING PUTIH!"

"JADI GINI YA RASANYA JADI PUTIH? BERASA REINKARNASI BEAR BRAND AING!"

"Kak Yuri jangan mandi tepung! Astaga, itu udah tepung keberapa yang lo pake buat jadi bedak di muka?!"Yoona mendesis kesal saat melihat Yuri berwudhu dengan tepung. Yuri terlalu putih, sangat putih sehingga yang terlihat hanya baju denimnya.

"Ka Jess, kerangkeng dong dia. Gimana mau selesain kuenya kalau tepung udah dia habisin setengahnya?"Kata Yoona mengadu pada Jessica yang baru saja menerima telfon dari Tiffany. Gadis itu mengatakan bahwa semua persiapan telah selesai dan mereka akan langsung berangkat menuju apartemen Sunny sekarang juga.

"Beneran mampus kita kalau Sunny tau dapurnya gimana."Kata Jessica sambil menghembuskan nafas panjang, "Kan udah gue bilang mendingan kuenya di beli."

"Kak, gue itu bisa buatnya."Kata Yoona memutar bola matanya malas, "Tapi dia aja yang gangguin disini."Sambungnya sambil menunjuk Yuri. Yuri saat ini sedang berselfie dengan tepung yang sudah menutupi seluruh wajahnya.

"Gue tau caranya."Jessica menjetikkan jarinya senang lalu menyeringai kearah Yuri, "Tapi lo harus bersihin ini semua ya? Gue mau bawa Yuri keluar."

"Lah kok gue?"Kata Yoona tak terima. fyi, Yoona hanya bisa menjadi gadis normal saat berhubungan dengan dapur. Gadis ini benar-benar menyukai kegiatan yang berhubungan dengan memasak sehingga teman-temannya bisa bernafas lega untuk tidak kesal ataupun marah ketika gadis itu memasak.

Bagaimana dengan Yuri? Apa ia juga mempunyai waktu ketika ia serius seperti Yoona saat sedang memasak?

Dan jawabannya adalah tidak. Kapanpun dan dimanapun gadis itu tetaplah sama. Jangan pernah meletakkan kata serius dan Yuri dalam satu kalimat yang sama.

"Yul gue traktir mau gak?"Tanya Jessica yang kini ikut jongkok di sebelah Yuri.

Yuri menggeleng, "Kita kan mau ngerayain ultah Taeyeon."

"Tapi kan lo yang ngehancurin semua."Kata Jessica frontal. "Lo mau beli apa aja ntar gue traktir."Jessica kembali tersenyum manis, namun bagi Yuri itu lebih terlihat seperti senyuman seorang psikopat.

"Apa aja njess beneran?"Tanya Yuri dengan sisa-sisa keberaniannya.

Jessica mengangguk kecil, "Apa aja Yul. Asalkan lo nggak rusak party-nya Taeyeon. Gue begadang semalaman nyariin balon pengganti yang lo tusukin semua sampai pecah, dan lo sekarang udah ngerusak convetti sama make tepung buat kuenya."Kata Jessica dengan penuh penekanan, "Jadi mau kan lo gue traktir?"

"Ayo Sica! T-tunggu apa lagi? A-aing cuci muka dulu ya."Kata Yuri takut lalu segera berlari menuju kamar mandi. Tidak sampai lima menit, Yuri keluar dan menampilkan wajah takutnya di depan Jessica.

SosmedWhere stories live. Discover now