2 (end)

3.2K 212 20
                                    

Hari ini, Jeongun ke sekolah karena liburannya sudah berakhir, pelajaran yang membosankan memang, tapi teman dekatnya selalu membuat kebosanan dirinya itu menghilang.

Jam sekolahpun berakhir, (y/n) akan menjemputnya sekarang. Entah kenapa ia merasa nyaman bersama (y/n), padahal baru mengenalnya seminggu yang lalu. Hujan turun lebih cepat hari ini, jadi ia harus menunggu di teras sekolah.

"Jeongun-ah kita bertemu lagi." sapa seorang yeoja yang mengganggunya akhir-akhir ini. Ia menghela nafas berat. "apa kau sedang menunggu Jungkook?" tanyanya penasaran.

"Ani, aku sedang menunggu (y/n) nuna." ucap Jeongun santai.

"Mwo!?" teriak yeoja tersebut.

"Ah itu dia, kalau gitu aku pergi dulu, nuna" ucap Jeongun membungkuk lalu berlari menuju seseorang yang melambai padanya.

"(Y/n)-ssi!?" ucap yeoja tersebut mengerutkan keningnya.

"Jeongun-ah mianhae, apa kau sudah lama menungguku?" tanya (y/n) sedikit terengah-engah karena berlari dengan pakaian yang sedikit basah.

"Ani, aku baru saja pulang. kenapa (y/n) nuna hujan-hujanan?" tanya Jeongun heran.

"Aku baru pulang dari kampus, jadi tidak sempat mencari payung dan langsung kesini." keluh (y/n) mengingat dia juga orangnya pelupa.

"ya sudah pakai payungku saja, kajja kita pulang." ajak Jeongun membuka payungnya dan memberikannya pada (y/n) yang langsung menurut. mereka tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang memperhatikan mereka sedari tadi.

"Nuna, kau mau kan menemaniku sampai Jungkook hyung pulang nee?" rajuk Jeongun dengan sedikit aegyonya.

(Y/n) mengangguk setuju dan mengusap lembut puncak kepala Jeongun. ia sangat imut saat merajuk seperti itu, apa Jungkook pun seperti itu? Pikir (y/n) cekikikan membayangkan Jungkook seperti itu.

~
~
~

(Y/n) hari ini, memakai baju lengan panjang putih, dipasangkan dengan jeans hitam, mantel coklatnya dan memakai sepatu kets warna putih kesukaannya.

Hari ini kelas accountingnya dimulai lebih awal karena ada test, jadi ia berangkat lebih awal dari biasanya. Sebenarnya (y/n) belum belajar sama sekali karena kemarin ia tidak ada dirumah. Seokjin pun menyuruhnya untuk menumpang sementara di rumah Jungkook karena rumahnya terkunci. Sampai di rumahnya, ia tidak bisa menahan rasa kantuknya dan langsung terlelap.

Test pun berakhir dengan cepat, tapi tidak dengannya. (y/n) harus mengulang karena nilainya tidak melebihi standar dan alhasil tinggalah ia bersama beberapa temannya yang juga sama sepertinya. Sial. Umpatnya kesal.

Lelah, terlintas dipikirannya untuk menetap dikampus sampai esok pagi. Otaknya benar-benar terkuras karena test itu. (Y/n) berjalan keluar dari kampusnya, tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangannya dengan kuat, dan membawanya ke gudang kosong dekat kampus.

"Yaa!! Berani sekali kau mendekati adiknya! memangnya kau siapa?" teriak yeoja berambut lurus yang menarik tangannya tadi, (y/n) menduga kalau ketiga yeoja didepannya ini adalah teman sekelas Jungkook.

"Kalian salah paham kalau kalian mengira aku mendekati Jungkook-ssi melalui adiknya" ucap (y/n) singkat, ia tidak ingin berdebat saat ini. Perutnya terasa kosong karena belum memakan apapun sejak tadi pagi.

"Kalau begitu jauhi mereka berdua!" ucap yeoja berambut pendek sebahu disebelahnya. (Y/n) hanya diam, antara ia tidak sanggup untuk berbicara lagi atau ia malas menjawabnya.

"Kalau kau tidak mau, ya sudah." ucap yeoja berambut ikal, mendorong (y/n) kedalam gudang dan menguncinya dari luar. "Pikirkanlah baik-baik didalam sana." ucap yeoja itu dan pergi meninggalkannya sendirian.

Hidden Love (Jungkook x You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang