01. Athira Matari Fernanda

Mulai dari awal
                                    

"Lahh Athira? Lu kapan dateng dah tong? Telat yaa Hahaha" Ejek Rania -Sahabatku sekaligus teman sebangku Olivia- yang tak menyadari kalau aku baru datang karena ia sibuk memainkan ponselnya.

"Eh kampret! Ini gara-gara Kelvin! Pagi-pagi udah bikin Bunda sama ayah gue ngomelin gue" Jawabku kesal.

"Lahh.. Kok jadi salah Kak Kelvin sih Hahaha bukannya kemaren malem lu bilang di Grup kalo lu mau nonton Drakor Ahahaha" Sahut Olivia terkekeh

***

*Kringgg...*

Bel Istirahat berbunyi, Athira dan ketiga sahabatnya langsung berjalan menuju kantin untuk memenuhi permintaan para Mahluk-Mahluk yang ada di dalam perut mereka...

Setelah sampai di kantin, mereka langsung mencari tempat duduk yang kosong dan memesan makanan Plus minumnya juga... Setelah pesanan yang mereka pesan telah mereka habiskan,mereka langsung pergi ke kelas karena Bel masuk sudah berbunyi...

***

"Woy!! Ada Good News woy!! Dengerin gue dulu!!" Teriak Devan -Ketua Kelas Abal- yang baru masuk ke dalam kelas dan langsung berdiri di depan WhiteBoard.

"Apaan Van? Pak Joko gak masuk ya?? Alhamdulillah Hahahaha" Teriak Aditya -Sahabat sekaligus teman sebangku Devan-.

"Ye goblok! Itu pasti maunya lo!" Sahut Argya menoyor kepala Aditya dari belakang karena ia duduk di belakang Aditya.

"Yee tai! Semua orang pasti punya pemikiran sama kayak gue goblok!" Jawab Aditya sambil membalas Toyoran Argya padanya tadi.

"Apaan sih Van?? Ngomong aja keles!!" Celetuk Rania semangat.

"Sabar dong Bebeb Rania..." Jawab Devan ganjen.

"Oi Devan!! Lu ganjen sama Rania! Pulang sekolah kita Putus!!" Teriak Clara.

"Wahh perang dah perang!" Celetuk Aditya.

"Ehh Clara!! Enggak kok sayang.. Sini peyukk-peyukk.." Jawab Devan.

"Yee!! Malah pacaran! Cepetan berita bagus apaan Devan abal!!" Teriak Gita -Salah satu anak kelas-.

"Oke-oke!! Dengerin ya!! Berita bagusnya itu adalah...PAK JOKO HARI INI GAK..." Teriak Devan memberitahu.

Seorang Pria yang berperawakan tinggi dan memiliki kumis tipis, tiba-tiba saja langsung membuka pintu kelas yang tertutup dan berhasil membuat seluruh orang yang ada di dalam kelas itu termasuk Devan yang masih berada di depan WhiteBoard menghentikan Ucapannya...

"Devan! Kamu mau bilang apa Ha!! Mau bilang kalo saya gak masuk!! Gak sopan kamu ya!" Teriak Pak Joko -Guru fisika- mendekati Devan yang berada di depan WhiteBoard.

"Mampus lo Devan Hahaha!" Teriakku Refleks.

"Hey!! Athira! Berdiri kamu di depan sini sama Devan! Kalian berdua ini ya! Selalu saja membuat onar ketika pelajaran saya!" Teriak Pak Joko lagi.

Athira yang merasa namanya dipanggil akibat sikap Refleksnya yang membuat malapetaka baginya, dengan berat hati maju kedepan kelas dan berdiri disamping Devan dengan Tatapan tajam dari mata Pak Joko yang hampir membunuhnya...

AthiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang