[C] 다시 놓기;RESET.

Closer

Aku menggelengkan kepalaku cepat. Berusaha melupakan kejadian kemarin malam yang bahkan membuatku lupa untuk memakai sepatuku.

*****

Gyu : aku tahu kau akan datang.

Aku menghela nafas ketika melihat pesan ini muncul lagi layar handphoneku. Jika aku buka jendela obrolanku dengannya, mungkin ini sudah yang keseribu.

Aku hanya kembali memasukan handphoneku pada saku seragamku. Mana mungkin ia benar-benar gila menungguku disana.

Seorang Kim Mingyu yang dingin tentu tidak mau bertemu dengan kembarannya yang sudah turun saat ini kan?

Ya, kalian bisa menyebutnya salju.

"Chaerin! Kita bisa pulang lebih cepat hari ini. Bos bilang karena salju sudah turun malam ini, dia menyuruhku kita untuk tiba di rumah lebih cepat." ujarnya tiba-tiba padaku yang tengah menatap keluar cafè.

Aku melirik jam tangan. Jam delapan malam.

"Ah, arraseo, eonni."

Semua rekan kerjaku dengan cepat menuju ruang loker dan berganti baju. Dan tak lama berselang, hanya tinggal aku dan Hyeju eonni yang masih tersisa di cafè.

"Kajja, eonni."

Ia hanya mengangguk lalu mengambil kunci pintu cafè dari dalam tasnya.

"Ngomong-ngomong, Taehyung tidak datang hari ini." ujar Hyeju eonni di tengah kegiatannya yang mengunci pintu.

Aku terdiam. Benar juga. Aku tidak melihat Taehyung seharian ini.

"Kau merasa terganggu dengan hal itu?" tanyanya ketika ia selesai mengunci cafè.

Aku membulatkan kedua mataku,"Aku? Tentu saja tidak! Hahahaha."

Hyeju eonni hanya meresponnya dengan senyuman yang menurutku memiliki arti lain.

"Sudah pulang sana. Salju pertama memang benar-benar dingin."

Aku mengangguk lalu berjalan menjauh darinya sambil melambaikan tangan.

Entah kenapa tanganku tergerak untuk mengambil handphone dari saku mantel yang entah sejak kapan sudah bergetar sejak tadi.

Gyu : kau benar-benar mengharapkan aku mati ya?

Sekali lagi aku melirik jam tangan. Ini sudah jam setengah sembilan lewat. Pria itu tidak mungkin menunggunya selama ini kan?

Ditambah salju sudah turun sejak tadi. Mingyu benar-benar bisa mati kedinginan jika ia masih menungguku disana

Tidak. Kau tidak boleh mengikuti permainannya, Chaerin.

*****

Ini gila.

Pada akhirnya aku mengambil bus yang membawaku ke sungai Han. Dan sekarang kakiku sudah berpijak dan menatap sungai Han yang sudah ada di hadapanku.

Aku mulai berjalan sambil tak henti-hentinya menelepon Mingyu.

Sial. Dia tidak mengangkatnya sama sekali.

Akhirnya aku berhenti meneleponnya dan mulai menggosokan tanganku sendiri yang mulai mati rasa. Ini benar-benar dingin. Aku bisa membeku jika terus-terusan disini.

Langkah cepatku terhenti ketika melihat seorang pria yang tengah terduduk menunduk diatas kursi panjang berwarna coklat dengan salju yang sudah menutupi beberapa bagiannya.

Postur tubuh tingginya. Kaki panjangnya dan lekuk wajahnya ...

Tanpa pikir panjang, aku langsung saja menghampirinya dan duduk di sampingnya.

"Neo mwoya, jinjja ..." ujarku dengan nada bergetar sambil mengelus pelan wajahnya.

"Ya. Kim Mingyu. Kau bisa mendengarku, eoh?"

Aku menggosokan kedua tanganku cepat lalu menempelkannya pada kedua pipi Mingyu yang sudah sangat kedinginan.

Setelah itu aku sibuk menghangatkan tubuhnya yang lain. Setidaknya aku harus membuatnya sadar lebih dulu agar bisa mengantarnya pulang.

"Eoh? Chaerin? Wa-wasseo?"

Aku langsung menatap wajahnya ketika kedua matanya mulai terbuka.

Baiklah, sedikit lagi Chaerin.

Aku kembali menggosokan kedua tanganku padanya dan menempelkannya kembali pada kedua pipi Mingyu.

Pria itu hanya tersenyum tipis lalu berkata,"Euhm, neomu daddeuseo ..."  sambil menutup kedua matanya. (Euhm, sangat hangat.)

Mingyu,

Today you really take one step closer to my heart.

-to be continued-

hai! maap ya updatenya lamaㅠ.ㅠ
jadi gimana nih chapter kali ini><

panjang loh hehehe:3

jangan lupa vomentnya ya♡

saranghae,
-jeonyeriixa-