15% - tragedy

23.1K 2.9K 767
                                    

Oh dear, what you had wasn't love.
it was a tragedy waiting
to happen.

🔫🔫🔫

KINI aku termenung dengan pikiran yang sudah lepas landas entah kemana.

Aku hanya mengaduk-aduk semangkuk sup yang sudah lama teranggur di mejaku.

"...Tapi keadaan tidak mempersatukan kita lagi..."

Nafsu makanku benar-benar hilang walaupun perutku benar-benar keroncongan saat ini.

Bagaimana tidak, jika sedari pagi aku tidak memasukan apapun dalam lambungku selain kenyataan yang kutelan pahit-pahit.

Omongannya berlangsung kemarin, namun efek sampingnya mampu membuatku diet bahkan puasa saja.

"... Jadi, lupakanlah aku seperti aku yang tidak pernah mengenalmu."

Mengapa kau tidak mengubah pikiranmu menjadi, "Ingatlah aku seperti aku yang tidak pernah melupakanmu."

Untuk sesaat.
Ingat, Hanyalah se-sa-at.

Aku berpikir bahwa dia benar-benar pembunuh di balik semua ini.

"Mulai saat ini, kita adalah upil."
"Ya! Mengapa kita harus menjadi upil?"
"Karena UPIL. U Plus I = Love"
"Ya! Siapa pencetus rumus itu, huh? Dasar sesat."
"Pencetusnya Kim Taehyung, skss."
"Sekarang, gelar apa itu skss?"
"Sayang Kyungra Selalu Selamanya."
"KAMU MAKAN APA SEMALAM, SAYANG?"

Aku menggeleng-geleng kepalaku dan menampar-nampar pipiku. "Tidak, tidak. Dia bukan orang yang seperti itu. Bukan dia pembunuhnya. Bukan. Bukan. Bukan."

"Ya! Mengapa kau tidak sekalian menunduk dan memutar-mutar kepalamu layaknya trio macan?" celetuk Jungkook menghancurkan lamunanku.

Aku mengangkat dan berniat melempar sendok di tanganku. "Ya!"

Jungkook berakting ketakutan. "Omo! Omo! Galak sekali. Sepertinya kau benar-benar mantan trio macan, gatau duo serigala."

Perlahan aku menurunkan tanganku, "Jika aku berteriak, apa kau akan menamaiku gorila ngamuk juga?"

Jungkook berjalan dan duduk di depan mejaku sambil menampilkan dua gigi kelincinya. "Bukan gorila, tapi janda yang ditinggal suami 12 kali ngamuk."

Aku menatapnya dengan sinis, "Heh... Aku membiarkanmu hidup kali ini karena urat-urat nadiku hampir putus belakangan ini, Jomblo ditinggal mati."

Jungkook menyembunyikan wajahnya di balik koran. "Eomma... Jungkook takut. Di ruang makan ada bujangan yang belum makan satu bulan."

Aku merampas dan meremukan koran yang menutupi wajahnya. "Kau tahu itu semakin menurunkan moodku, bukan?"

Jungkook menopang pipinya dengan sebelah tangannya. "Kalau begitu, makanlah sup pengarmu. Mukamu terlihat sangat pucat karena kau belum makan apapun dari pagi."

Boy Meets EvilWhere stories live. Discover now