enam - perubahan takdir

1.7K 136 2
                                    

(🏹)


Playing stay with me - chanyeol ft punch

"Ini rumah siapa?" ucap ku kaget melihat rumah tua, lebih tepatnya kastil tua.

"Ini rumah saya len, jangan kaget kaget, nanti kamu juga tinggal di sini"

Aku sangat terganggu dengan kata kata Drean, bukan kastil tua di depanku.

Tapi kastil tua, dan gede ini, tempat tinggal, aku bisa membayangkan, betapa sepinya dia selama ini.

"Ayok ada yang mau ketemu sama kamu" ucap Drean, bersamaan menarik tangan ku untuk masuk ke dalam kastil tua ini.

Aku melihat sekeliling kastil ini, besar sekali banyak lorong-lorong sepi, tidak banyak orang di sini.

Tiba-tiba kakiku terhenti, karna Drean juga berhenti di depan ku, aku dan Drean terhenti di depan pintu berwarna putih.

"Kamu siap menemuinya?" Tanya Drean melihat kearah ku.

"Menemui siapa?" tanya ku penasaran.

Drean hanya membalas senyum tipis kearah ku, dan membuka pintu ini secara perlahan.

Drean mengajak ku masuk, hingga aku melihat punggung seseorang wanita dan lelaki, tunggu, kenapa punggung itu tidak asing bagi ku.

Perlahan mereka berdua berbalik dan tersenyum kepada ku.

Aku membulatkan mata ku, Aku benar benar kaget, bagaimana bisa, orang yang aku rindukan, orang yang sudah kuanggap tiada, tiba tiba ada tepat di hadapanku.

Aku masih berkutik dengan fikiranku, belum bisa mencerna apa yang ada di hadapanku, Aku membuang nafas kasar dan menundukkan palanya.

"Ma, Pa" gumamku pelan.

Aku sudah tidak bisa menanggung air mata ini lagi, air mata kerinduan yang aku tahan selama ini.

"Iya ini Mama dan Papa sayang" Ucap wanita paruh baya.

Wanita dan lelaki yang sangat aku kenal itu, mengahampiriku dan memelukku saat itu juga Aku langsung melepaskan pelukan mereka.

"Lepasin! Jangan ngaku Papa dan Mama gue, mereka sudah pergi jauh" ucapku berlinang air mata dan pergi berlari keluar kastil.

(🏹)

Aku terus berlari menelusuri lorong demi lorong hingga aku keluar dari kastil, dan terduduk di dekat taman kastil.

Aku mengusap air mataku kasar, aku ga tau harus berkata apa, tapi, aku bingung, bagaimana bisa mereka yang ku tahu sudah tiada, tiba-tiba hadir dihadapan ku, di rumahnya Drean.

Sebisa mungkin aku berpikir jernih, tapi, aku masih bingung, aku mengambil sebatang rokok yang aku taruh tadi di tas ku

"Kan udah saya bilang rokok itu kesenangan semata doang Lena" ucap Drean yang sudah duduk di sampingku.

"Gue bingung Drean, kenapa takdir terus mainin gue?" Terangku kepada Drean, yang sedang merebut rokokku.

"Saya tau ini ga masuk akal di otak kamu tapi, Len dengerin penjelasan mereka dulu, masuk yuk, nanti saya kasih permen lagi, yang banyak" bujuk Drean menarik tangan ku.

Kami pun kembali keruangan yang terdapat orang tuaku, mereka langsung memelukku kembali.

"Kalian mirip sekali sama Papa dan Mamaku maaf atas sikapku tadi" Ucap ku tulus.

"Kamu udah besar rupanya, ini Papa dan Mama sulit di mengerti memang, kita duduk dulu ya, kita akan jelaskan"

(🏹)

Mereka mengajakku Duduk, dan Aku menatap Drean bingung, mata Drean seperti menyuruhku bersabar dengan penjelasanny.

"Jadi gini, Alena ini Papa and Mama, Alex and Marty, sebenarnya kami belum mati" jelasnya

"Apa? Maksud kalian?" Aku benar benar susah mencerna apa yang ada di hadapanku.

"Kalo kalian benar orang tuaku pasti kalian tau apa nama kecilku?" lanjutku

"Ale" Ucap mereka berbarengan.

Aku kaget sekali, dihatiku pun timbul rasa rindu yang teramat amat, dan juga bingung.

"Pa Ma, itu benar kalian?, tapi kecelakaan itu?"

"Jadi gini, hampir saja kita mati, di lokasi kecelakaan" Jelas Papaku, aku masih setia menunggu ceritanya.

"Tapi datang seorang yang tidak Papa kenal, dan orang itu membawa kita ke suatu tempat, dan tempat itu adalah kastil ini" Papa melihat sekeliling kastil dan menggenggam tangan Mamaku lembut.

"Darah kamipun udah keluar banyak, tapi orang itu mengasihi kita cairan merah dan kita meminumnya, seminggu kemudian kita sehat kembali seakan akan tidak pernah terjadi kecelakaan itu, bahkan Papa belum merasa sehidup ini Ale, itu sebabnya orang-orang menganggap kita menjadi abu, karena ledakan mobil, kita sangat bersyukur bisa hidup, kembali, dan melihatmu kembali Ale, orang yang udah mau menolong kita itu Leo" jelas Papaku panjang dan menatapku hangat.

"Cairan merah, apa itu darah?"

"Ya, itu darah Leo, dan Leo sama dengan Drean, Ale" kali ini mamaku yang menjawab

"Berarti Papa Dan Mama itu sudah menjadi....

"Iya sayang, kita sama seperti Drean"

"Ah ya, maaf Ale, nanti Dad lanjutkan lagi, tapi Mom dan Dad ingin ke kastil pusat" ucap Papaku, yang menarik lembut tangan Mamaku keluar ruangan ini.

Aku hanya menatap kepergian orang tuaku.

(🏹)

 I LOVE MY VAMPIRE (REVISI) Место, где живут истории. Откройте их для себя