Reality

2.2K 309 33
                                    

“Satu... dua... tiga....”

CKREK

“Dokyeom-ah, tersenyumlah lebih lebar! Yuju-ya, tunjukkan rapormu!”

Dokyeom dan Yuju yang sedari tadi hanya memasang senyum sambil berdiri di depan kelas menuruti perintah Jun sang fotografer. Sementara Jun asik sendiri mengambil gambar pasangan fenomenal kelas 3-5 itu sambil sekali-kali melihat hasil gambarnya.

Ia sering kali tersenyum, entah karena hasil jepretannya yang High quality atau karena Dokyeom dan Yuju yang telihat lucu bersama. Atau keduanya.

“Sesungguhnya aku tidak tahu mengapa kita harus melakukan ini.” Kata Dokyeom sembari membuka rapornya. “Bahkan nilai untuk semester ini kosong, masih belum ditulis!” ujarnya tidak mengerti.

“Sudah, diam saja kau. Suatu hari kau akan berterimakasih pada ideku ini.” Kata Jun. “Say ‘cheese’!”

Seokmin dan Yuju refleks meringis.

“Aku bilang say ‘cheese’!”

“Ah, ini sudah meringis! Sama saja! Lagian foto itu tidak akan mengeluarkan suara.” Kata Dokyeom menggerutu.

Sebenarnya sedari tadi ia enggan untuk difoto bersama Yuju dengan rapor kosong mereka.

Alasannya sudah jelas sekali.

Pertama, hari ini bukan hari spesial. Sekarang bahkan bukan hari penerimaan rapor. Kebetulan saja tadi Jihoon diminta wali kelas mereka untuk membawa tumpukan rapor ke kelas mereka. Entah untuk apa. Dan Jun yang melihatnya sekaligus mengingat bahwa Yuju besok sudah tidak akan masuk ke sekolah, tiba-tiba mencetuskan ide gilanya.

Kedua, sebenarnya Dokyeom sedikit merasa pusing. Jadi ia sangat tidak paham mengapa ia harus berfoto dihari yang tidak spesial dan mengambil resiko yang bisa memperparah pusingnya dengan kebanyakan bergerak seperti ini.

“Yak, bagus-bagus!”

“Sebenarnya kau mau mengambil berapa banyak gambar, sih?” kata Dokyeom kesal. Jujur saja ia sudah merasa sangat pusing sekarang.

“Yuju-ya! Yoon Ssaem memintamu untuk ke ruang guru!”

Baik Dokyeom, Yuju dan Jun menoleh ke arah sebuah teriakan dari pintu kelas.

“Oh? Oke.” Kata Yuju mengiyakan sambil meletakkan rapor kosongnya di atas meja di depan kelas. Meninggalkan Dokyeom yang langsung duduk di bangkunya dan Jun yang masih sibuk berdiri mengamati hasil jepretannya.

Seungcheol menoleh ke arah Dokyeom yang mendudukkan dirinya di kursi kosong di sebelahnya.

Pria itu, Lee Dokyeom, terlihat sangat lunglai. Ia langsung menjatuhkan kepalanya ke atas meja dan memejamkan matanya dengan lemah.

“Yah, kau sakit?” tanya Seungcheol khawatir. Diperhatikannya ekspresi Dokyeom yang semakin lama semakin tak terbaca itu.

“Mmm...,” Dokyeom bergumam pelan. “Pusing....”

Seungcheol mengernyitkan dahinya dan segera bangkit mendekati Dokyeom. Ia lalu meletakkan pungguh tangannya di dahi Dokyeom dan merasakan suhu badan Dokyeom yang sedikit meningkat. “Ke UKS saja, yuk!”

Dokyeom membuka matanya sedikit demi sedikit dan meremukan wajah Seungcheol yang cukup dekat dengan wajahnya. Pria itu berjongkok untuk menyejajarkan matanya dengan Dokyeom.

“Ya, Tuhan! Kaget, aku.” Kata Dokyeom sambil tersentak lemah ke belakang.

🐎🐎🐎

Sebagai teman yang baik, saat ini sebagian besar geng UNO sudah berada di UKS juga, menemani Dokyeom yang berbaring lemah sambil memejamkan matanya.

✅️ Dear, Heart. || DKxYujuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang