Yuju tersayangnya Dokyeomku

2.3K 340 83
                                    

Basah kuyup.

Begitulah keadaan Dokyeom, Yuju, Seungcheol, Nayeon, Joshua dan Mina saat ini.

Seluruh tubuh mereka basah oleh air yang mereka yakini tidak terlalu bersih dari sungai di bawah sana.

Mereka berenam sudah berada di atas tanah, berdiri tegap sambil menunggu tim lain yang akan muncul dari sungai yang satunya.

Mobil pickup yang akan membawa mereka ke tempat awal di mana mereka tadi datang juga sudah siap untuk ditumpangi.

Ketika melihat sosok keenam orang yang lainnya dari kejauhan, Seungcheol mengajak kelima kawan segrupnya untuk segera naik ke atas pickup.

Yuju berada di posisi kiri pickup, tepat di belakang kepala pickup, diikuti oleh Dokyeom yang duduk di sebelahnya. Joshua dan Mina duduk di samping Dokyeom, sedangkan Seungcheol dan Nayeon memilih untuk duduk di depan mereka.

"Gila, dingin sekali!!!!" pekik Seungkwan ketika akhirnya mobil mereka melaju menuju tempat awal mereka berada.

Vernon yang di sampingnya manggut-manggut sambil menahan hawa dingin yang menerjang tubuhnya.

Basah kuyup ditambah dengan terpaan angin memang bukanlah kombinasi yang baik untuk mereka. Belum lagi suhu daerah itu yang sebenarnya lumayan dingin juga, meningkatkan risiko mereka berduabelas untuk mati kedinginan.

"Ah, harusnya tadi aku bawa handukku!" erang Jihyo yang juga kedinginan.

"Walaupun kau bawa juga tetap akan basah handukmu, nak." cibir Jeongyeon. Sejujurnya ia masih kesal dengan kawannya yang satu itu.

"Hm, oh iya kau benar." Jihyo meringis. "Harusnya aku bawa jaket tebal anti air milikku!"

Mendengar percakapan gadis di sampingnya, Seungkwan menoleh, "kau punya jaket tebal anti air?!"

Jihyo mengangguk mengiyakan.

"Woah...."

Dokyeom yang au tidak mau juga mendengarkan percakapan teman-temannya, terperanjat kesal karena baru ingat sesuatu. 

Sesuatu di dalam tas kecil anti air yang sedari tadi terselempang di pinggangnya.

"Ah, iya. Kan aku bawa handuk!" ia menepuk pelan kepalanya, mendapatkan perhatian dari seluruh penghuni mobil yang antara percaya tidak percaya mendengar perkataannya. "Apa?" tanyanya sambil membalas tatapan aneh kawannya satu-persatu sembari tangannya sibuk mengeluarkan benda persegi panjang yang berukuran cukup besar dari dalam tas mungilnya. "Aku memang membawa handuk, kok. Taraa!!" katanya sambil membentangkan handuknya.

Yang lainnya hanya melihat Dokyeom dalam diam. Antara salut dan iri.

"Woah, benar-benar dingin sekali." katanya sambil melilitkan handuk itu menutupi tubuh bagian atasnya. "Aku pikir tadi aku akan mati kedinginan, ternyata tidak." katanya, tidak mempedulikan seluruh tatapan kawan-kawannya yang seakan berkata 'jika kau tidak diam, aku akan membuang handukmu itu sekarang juga!' atau 'Lee Dokyeom penghianat! Kalau kita diharuskan mati kedinginan, paling tidak kita harus mati sama-sama!'

Namun seperti tidak mengerti keadaan, Lee Freakin' Dokyeom justru tersenyum bahagia sambil menatap kawan-kawannya mulai dari Nayeon yang ada di depannya sampai Yuju di sampingnya.

Being good people they are, sedari tadi hanya Mina dan Joshua yang sedikit masa bodoh akan kehadiran handuk milik Dokyeom. Toh mereka tahu hanya akan bisa iri karena tak berinisiatif untuk membawa yang seperti Dokyeom. 

Jadi, ketika tubuhnya merasakan dingin yang teramat sangat, Mina hanya melilitkan tangannya ke lengan Joshua. Kemudian menempelkan pipinya ke bahu kekasihnya. 

✅️ Dear, Heart. || DKxYujuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang