Part 10

625 65 8
                                        


Nara berjalan mondar mandir di hadapan televise sambil menghubungi kekasihnya namun semenjak tadi dia tidak mendapat jawaban dari sang pacar.

Sialan. -umpatnya ketika seorang yang dihubunginya tidak menjawab.

"Sebenarnya kemana dia huh, giliran di telfon malah angkat" gerutu Nara

"Dasar caplang"

Diapun mengirim pesan pada kekasihnya.

To : Chanyeol <3
Yak! kemana saja kau huh? Aku sudah menghubungimu ratusan kali. Telfon aku jika kau membaca pesan ini!!

Send.

Nara melempar ponselnya dengan kesal ke arah sofa. Tak lama kemudian dia mendengar suara bel rumahnya berbunyi. Diapun langsung bangkit dari sofa untuk membuka pintu.

"Ya! Apa ponselmu sehat? Aku sudah menghubungimu ratusan kali dan tidak ada jawaban tiba-tiba kau muncul dihadapanku" semburnya ketika melihat siapa yang baru saja membunyikan bel rumahnya.

"Astaga.. bisakah kau bersikap manis pada kekasihmu yang baru saja datang mengunjungimu" balas Chanyeol

Nara hanya mendengus kemudian memberikan ruang untuk kekasihnya masuk kedalam rumahnya.

"Ya! Kenapa kau menekuk wajahmu seperti itu hm? Kau tidak suka aku datang kemari?"

"Ani.. kau menyebalkan! Aku menghubungimu berkali-kali tapi kau tidak menjawab"

"Ah! Mian aku melupakan handphoneku. Semalam aku menghubungimu setelah EXO perform acara music bank tapi kau tidak menjawab"

"Mian oppa. Aku tertidur setelah pulang photoshoot kemarin"

"Bukankah kau sedang dalam masa libur?" Chanyeol mengerutkan dahinya bingung mendengar jawaban dari kekasihnya.

"Ah! Iya harusnya aku libur namun perusahaan itu menginginkan aku menjadi model brand miliknya, jadi manager joo tidak bisa menolak tawaran itu"

Chanyeol hanya manggut-manggut mendengar penjelasan Nara. "Ah! Aku melupakan sesuatu" ucap Chanyeol tiba-tiba.

"Wae oppa?" Tanya Nara

"Tunggulah, aku akan ke mobil mengambil sesuatu"

"Okay" Chanyeol pun mengambil sesuatunya itu di mobilnya. Tak lama dia kembali dengan sebuket bunga yang di sembunyikan di balik tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya membawa paperbag sedang berwarna pink tua.

Ketika sampai dihadapan Nara dia langsung memberikan buket bunga yang ia sembunyikan di balik punggungnya itu.

"Mwo-yaa? Ini sangat cantik oppa" ucap Nara berbinar

"Dan aku masih punya sesuatu untukmu. Nih" tambahnya sembari menyerahkan paperbag yang di genggamnya tadi.

Nara pun menaruh buket bunga di meja depannya kemudian dia membuka paperbag yang baru saja Chanyeol berikan.

"Wah! Lucu sekali oppa. Gomawo"
Spontan dia memeluk kekasihnya tersebut.

"Tapi, seingatku tidak ada yang special di hari ini kenapa kau memberikanku bunga dan boneka itu oppa?" Tanya Nara bingung

"Memang.. aku hanya ingin memberikan itu sebagai tanda permintaan maafku karena waktu itu aku melupakan janji kita dan kemarin kita gagal berkencan. Mianhae sayang"

"Aw.. ternyata kau bisa romantic juga oppa. Thankyou"

"Saranghae Nara-ya. Berjanjilah kau tidak akan meninggalkanku apapun yang terjadi, maafkan aku jika aku selalu mengingkari janji yang kubuat."

"Ne oppa. Nado saranghae" Chanyeol mulai mendekatkan bibirnya pada bibir Nara hingga bibir mereka bersentuhan lembut. Mereka terhanyut dalam ciuman mereka tak memperdulikan keadaan sekitar, seolah dunia milik mereka berdua.

**

"Hallo"

"Min Ah-ssi? Saat ini aku sedang berada di Korea. Mari kita bertemu aku sangat ingin bertemu dengan putriku"

"Maaf tapi aku sedang dalam perjalanan bisnis. Kau bisa menemui Nara jika kau mau"

"Tidak. aku juga ingin bertemu denganmu, ada hal penting yang ingin kusampaikan pada kalian berdua"

"Aku sedang berada di China saat ini, aku tak bisa meninggalkan perkerjaanku begit saja"

"Lalu kapan kau akan kembali ke Korea?"

"3 hari lagi aku akan kembali ke Korea"

"Baiklah.. aku akan menunggumu."

Setelah sambungan telepon terputus pria paruh baya itupu meletakkan ponselnya. Dia termenung memikirkan apa keputusan yang diambilnya kali ini akan benar? Akankah putra-putrinya menerima keputusannya? Dia ingin kembali dengan mantan istrinya dan dia ingin membangun keluarga baru bersama putra dan putrinya.
Selama ini dia tinggal terpisah dengan putra maupun putrinya. Dia sungguh merasa kesepian, semenjak dia berpisah dengan istri keduanya dia memutuskan untuk tinggal di Amerika dengan istri pertamanya bersama putranya. Namun, tak lama istri pertamanya meninggal lalu putranya meminta untuk melanjutkan studinya di Korea mau tak mau dia menerbangkan putranya kembali ke tanah kelahirannya.

Dia merasa berdosa dengan putrinya karena sejak kecil putrinya tak mendapat kasih sayangnya dengan adil.

Namun, istri keduanya tidak pernah menghalanginya untuk sekedar berhubungan dengan putrinya. Meski dia tak pernah bertemu putrinya semenjak bercerai dengan istri keduanya.

Sekarang ini dia ingin membangun rumah tangga kembali dengan mantan istri-nya. Sekaligus membawa putranya bertemu dengan mantan istri-nya serta putrinya.

Sekitar setengah jam pria paruh baya itu melamun di halaman belakang rumahnya dengan memandang bintang yang bersinar di malam itu.

"Appa? Apa yang kau lakukan?" tegur namja yang merupakan putra-nya

"Oh! Sehun-a appa sedang mencari udara segar disini. Apa kau mau kembali?" Tanya sang ayah

"Oh, mian aku harus kemali ke dorm"

"Arra.. appa mengerti. Baiklah berhati-hatilah"

"Ne. appa"

----

Vomment ditunggu 😘

Don't go (Chanyeol x Seulgi)Where stories live. Discover now