Aku berdehem dan kembali menduduki kursi tersebut, menahan malu. Wajahku pasti memerah saat ini, ini karena Jungkook dan Taehyung!

Aku kembali memandang Jungkook dan Taehyung , apa lagi yang dilakukan para bocah itu? Mataku memandang mereka yang tertawa riang. Mereka bermain sambil bernyanyi, membuatku bernafas lega. Untung saja mereka tidak melakukan hal yang aneh-aneh lagi.

Aku menatap sekeliling, para orang tua itu tak kunjung datang. Aku penasaran dengan reaksi mereka jika mereka melihat anak-anak mereka bertingkah seperti ini.

"Kookie…" Aku dapat mendengar panggilan Taehyung pada adikku. Adikku hanya bergumam sebentar untuk merespon perkataannya. Namun, Taehyung hanya terdiam, membuatku penasaran apa yang akan dikatakan oleh dia .

Bocah itu menunduk sedih, membuatku semakin penasaran. Jungkook juga nampaknya penasaran dengan tingkah Taehyung, dia mendongak menatap Taehyung dengan pandangan bertanya. Taehyung masih diam sambil memegang perutnya. Keningku berkedut, aku segera menghampirinya.

"Kau kenapa Taehyung? Perutmu sakit?" tanyaku. Taehyung menggeleng pelan dengan wajah sendu. Membuat tanganku ingin sekali mencubit pipi chubby-nya.

"Kenapa Taetae?" tanya adikku penasaran. Taehyung mendongak menatap Jungkook dengan mata berkaca-kaca.

"Aku hamil." Oh … aku bernafas lega. Ternyata hamil toh. Hamil. WHAT?! HAMIL?! Apa lagi ini?!

"Bagaimana ini, Jungkookie? Kita masih sekolah…" Taehyung menunduk sedih.

Dalam hati aku menjerit frustasi. Sebenarnya apa yang mereka lakukaaann?! Aku melihat Jungkook memegang kedua pundak Taehyung dan dengan wajah serius dia berkata,

"Aku akan beltanggung jawab." Cukup. Ini tidak bisa dilanjutkan, mereka sudah kelewatan!

"C-cukup, Jungkook, Taehyung," kataku menghentikan drama mereka. Mereka menatapku dengan pandangan bingung.

"Apa kalian tahu apa yang kalian ucapkan itu?" tanyaku menahan kesabaranku.

Mereka masih menatapku dengan pandangan innocent yang membuatku ingin sekali mencubit pipi gembung mereka.

"Memangnya kenapa, Jinnie-hyung? Kami hanya belmain!" ucap Jungkook dan disambut anggukan dari Taehyung. Aku memijit keningku, sepertinya aku akan bertambah tua jika terus-terusan berada di dekat mereka.

"Bermainnya tidak seperti ini Jungkook," nasehatku. Jungkook memandangku kesal, dia menggembungkan kedua pipinya.

"Olang dewasa tak selu! (orang dewasa tak seru!)" Jungkook melipat kedua tangannya di dadanya. Taehyung sekali lagi mengangguk, menyetujui ucapan Jungkook. Aku menghela nafas pasrah, sepertinya aku harus mengalah kali ini.

"Baiklah, silahkan lanjutkan." Aku tersenyum paksa. Jungkook tersenyum riang, Taehyung juga tampak sumringah mendengar ucapanku. Sungguh, jika saja mereka bukan adikku dan anak tetanggaku, aku pasti akan kabur dari sini.

Mereka melanjutkan permainan mereka, Taehyung sekali lagi memasang wajah sendu. Sepertinya mereka berbakat akting.

"Aku takut … Bagaimana kalau olang tua kita tak setuju?" Taehyung memandang Jungkook dengan raut wajah khawatir. Aku mengelus dadaku, tenang, Jin. Semua ini akan berakhir.

"Tenang saja Taetae, aku akan belada di sampingmu." Aku menatap Jungkook takjub. Dari mana dia mendapat kalimat sedewasa itu? Mereka berdiri, seraya bergenggaman tangan, mereka beranjak pergi, aku menyusul mereka. Mau ke mana mereka?

Aku terlonjak kaget saat Taehyung terjatuh, aku segera menghampirinya. Taehyung menangis kencang, aku meniup luka yang berada di lututnya.

Jungkook juga nampak panik, apalagi tangisan Taehyung semakin kencang saat darah merembes melalui lukanya.

"Huwaaaaa!" Jungkook celingak-celinguk mencari sesuatu, aku juga ikut menoleh ke kanan dan kiri.

"Panggil dokteeeel!" teriak Jungkook panik. Aku menatapnya sweatdrop.

"Luka seperti ini tak butuh dokter, Kookie." Jungkook memandangku sarkastik, membuatku bingung.

"Aku akan kegugulan! Hwaaaa!" Aku membulatkan mataku. Kenapa mereka masih bisa melanjutkan drama-sok-dewasa-mereka di saat seperti ini?!

"Makanya kita butuh dokteeel!" tutur Jungkook. Aku menatap mereka dengan pandangan malas. Setelah sekian lama, akhirnya tangis Taehyung berhenti juga. Aku kembali menjauhi mereka, mereka juga nampak kembali ke tempat mereka semula.

Sekarang aku memutuskan tak akan menghiraukan mereka lagi. Kasihan juga mereka jika aku terus mengganggu 'permainan' mereka. Mereka terus melanjutkan drama mereka, aku kadang-kadang tertawa melihat tingkah mereka yang sok dewasa.

Dasar bocah! Tapi, apapun yang akan mereka lakukan, aku hanya akan memandangnya. Biarlah mereka bermain, toh mereka juga hanya bermain drama.

Aku mengernyitkan alisku saat Jungkook menggendong Taehyung ala bridal-style. Sekarang apa lagi yang mereka lakukan? Dan … darimana Jungkook mendapat tenaga untuk menggendong Taehyung?













"Mali kita buat anak yang banyak."
WHAAAATT?!
.
.
.
-The End—

Haii.... aku balik lagi nii . Dan maaf banget aku belum update ff aku yg satunya . Aku lagi mau nyoba nulis ff oneshoot . Dan maaf ya kalau jelek . Semoga kalian suka yaaa....

Play ? Where stories live. Discover now